Pengertian Balanitis
Balanitis adalah peradangan pada ujung kepala penis (glans
penis) yang disebabkan oleh berbagai hal. Infeksi yang terjadi akibat
balanitis seringkali juga menyebabkan peradangan pada kulit yang menutupi penis
pada penis yang tidak dikhitan (preputium). Beberapa hal yang dapat
menyebabkan terjadinya balanitis antara lain adalah infeksi jamur, infeksi
bakteri, penyakit menular, iritasi kulit, dan kelainan kulit lainnya.
Balanitis dapat terjadi pada siapa saja dan pada
usia berapapun. Balanitis sering terjadi pada anak di bawah umur 4 tahun dan
pada laki-laki dewasa yang tidak dikhitan. Sekitar satu dari 25-30 orang yang
tidak dikhitan mengalami balanitis.
Gejala Balanitis
Gejala yang umum muncul pada penis yang terkena
balanitis antara lain:
·
Kemerahan pada kepala penis berupa
bercak merah hingga memerah seluruhnya.
·
Lepuh (ulcer) pada penis.
·
Iritasi.
·
Terasa keras, kering, atau kaku.
·
Kepala penis membengkak.
·
Nyeri.
·
Terkadang keluar cairan kental dari
bawah preputium yang menimbulkan bau tak sedap akibat infeksi bakteri anaerob
atau Streptococcus sp.
·
Rasa tidak nyaman saat buang air kecil.
·
Sulit untuk menarik preputium (fimosis).
·
Pada beberapa kasus menyebabkan
impotensi.
·
Menimbulkan limfoadenopati.
·
Sulit untuk memasang kateter Foley.
·
Gatal.
·
Gejala sistemik seperti demam atau mual,
namun jarang terjadi.
Penyebab Balanitis
Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan
seseorang terkena balanitis, antara lain:
·
Tidak menjaga kebersihan alat kelamin.
Jika
seseorang yang belum dikhitan tidak menjaga kebersihan alat kelaminnya,
kemudian ditambah faktor ketatnya kulup (preputium), dapat menimbulkan iritasi
akibat cairan pada alat kelamin (smegma). Smegma merupakan
cairan kotor yang terbentuk di bawah kulup pada ujung alat kelamin yang tidak
dikhitan. Faktor ini merupakan penyebab utama terjadinya balanitis.
·
Infeksi menular nonseksual.
Berbagai
macam mikroba yang normalnya hidup pada kulit dapat menimbulkan penyakit
infeksi. Penyebab utama terjadinya balanitis akibat infeksi nonseksual adalah
jamur jenis Candida sp. Candida sp juga merupakan jamur yang
menyebabkan infeksi vagina dan keputihan pada wanita. Candida sp
umumnya hidup di permukaan kulit pada kondisi normal, namun pada waktu tertentu
dapat menimbulkan infeksi. Beberapa jenis bakteri juga dapat menimbulkan
balanitis pada anak-anak maupun laki-laki dewasa. Infeksi lebih mudah terjadi
jika seseorang memiliki kondisi sebagai berikut.
a. Mengalami
inflamasi pada penis diakibatkan alergi atau iritasi.
b. Menderita
diabetes. Kandungan gula pada urin dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri
jika sisa urin pada penis setelah kencing tidak dibersihkan dengan baik.
c. Menderita
fimosis. Fimosis merupakan kondisi kulit yang menyebabkan kulup (preputium)
tidak bisa ditarik sehingga kepala penis tidak bisa dibersihkan. Kondisi ini
umumnya terjadi pada anak di bawah 5 tahun.
·
Alergi dan iritasi.
Kulit
kepala penis sangat sensitif dan dapat bereaksi terhadap berbagai senyawa kimia
atau zat lain. Contoh hal yang dapat menimbulkan iritasi pada kepala penis
adalah:
a. Sel
kulit mati, keringat, urin dan benda lain dapat terkumpul di bawah kulup.
b. Beberapa
jenis sabun dan desinfektan.
c. Menggosok
atau mencuci kepala penis secara berlebihan.
d. Kondom,
spermisida, lubrikan yang digunakan pada saat berhubungan seksual.
e. Senyawa
kimia yang terkena pada tangan dapat mengenai kepala penis jika tidak
dibersihkan sebelum ke toilet.
f. Deterjen
atau sabun cuci yang tidak terbilas dengan baik dan tertinggal di celana dalam.
Selain faktor-faktor penyebab di atas, kondisi
tertentu pada kulit juga dapat menyebabkan balanitis atau penyakit lain yang
terlihat seperti balanitis, misalnya psoriasis atau kanker kulit. Kanker kulit
pada penis dapat terlihat seperti peradangan biasa, oleh karena itu dianjurkan
untuk melakukan pemeriksaan ke dokter terkait kondisi peradangan penis.
Faktor Resiko Balanitis
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko
seseorang terkena balanitis antara lain adalah:
·
Diabetes mellitus.
·
Penggunaan antibiotik oral.
·
Kebersihan yang buruk pada laki-laki
yang tidak dikhitan.
·
Daya tahan tubuh yang rendah.
·
Iritasi akibat fisik atau kimia pada
kepala penis.
Mikroba Penyebab Balanitis
Berikut ini adalah jenis-jenis mikroba yang dapat
menginfeksi penis dan menimbulkan balanitis, di antaranya:
·
Jamur Candida sp.
·
Bakteri Staphylococcus sp.
·
Bakteri Streptococcus sp.
·
Bakteri Gardnerella vaginalis.
·
Jamur Trichomonas sp.
·
Bakteri Borrelia vincentii.
·
Bakteri Treponema pallidum.
·
Bakteri Entamoeba histolytica.
·
Berbagai jenis bakteri anaerob.
·
Herpesvirus.
·
Human Papilloma virus.
Diagnosis Balanitis
Dokter dapat mendiagnosis balanitis dengan melihat
tanda-tanda kemerahan dan radang pada kepala penis. Dengan adanya tanda-tanda
radang pada kepala penis, dokter dapat langsung memberikan rekomendasi dan
pengobatan standar kepada pasien untuk mengatasi peradangan tersebut. Metode
diagnosis lain yang dapat dilakukan adalah:
·
Krim dan tablet anti jamur.
Untuk
pengobatan balanitis yang disebabkan oleh infeksi Candida. Contoh obat
yang dapat digunakan adalah nistatin, klotriazol, fluconazol, mikonazol, dan
imadiazol.
·
Antibiotik.
Untuk
pengobatan balanitis yang diakibatkan oleh infeksi bakteri. Beberapa jenis
antibiotik yang dapat digunakan adalah penisilin, fluksoksasilin, dan
eritromisin. Untuk infeksi batkeri anaerobik dapat digunakan metronidazol,
koamiksoklaf, dan klindamisin.
·
Krim steroid ringan.
Untuk
mengobati balanitis yang diakibatkan oleh inflamasi atau alergi. Terkadang krim
steroid digunakan sebagai tambahan pengobatan balanitis yang diakibatkan oleh
infeksi untuk mengurangi peradangan. Akan tetapi perlu diingat bahwa steroid
tidak boleh digunakan sendiri karena akan memperparah infeksi yang terjadi.
·
Khitan.
Jika
balanitis sering terjadi berulang dan penderita memiliki kondisi fimosis,
pengobatan terbaik adalah dengan dikhitan.
Hal-hal sederhana yang bisa dilakukan untuk
meredakan gejala balanitis adalah sebagai berikut:
·
Menghindari penggunaan sabun pada alat
kelamin ketika terjadi inflamasi.
·
Menggunakan krim pelembab (moisturizer)
sebagai pengganti sabun untuk membersihkan alat kelamin.
·
Menggunakan air hangat untuk
membersihkan alat kelamin, lalu dikeringkan secara perlahan.
·
Mandi dengan menggunakan air asin.
Selama menjalani pengobatan
balanitis yang tidak disebabkan infeksi menular seksual, penderita boleh saja
melakukan aktivitas seksual dengan pasangan. Namun alangkah baiknya aktivitas
seksual dihindari karena dikhawatirkan bisa menimbulkan rasa sakit pada penis.
Jika balanitis disebabkan oleh
infeksi menular, maka penderitanya tidak dibolehkan untuk melakukan aktivitas
seksual, sebelum pengobatan selesai dan gejala hilang, karena dikhawatirkan
akan menularkan penyakit kepada pasangan.
Pencegahan
Balanitis
Balanitis
dapat dicegah dengan hal-hal sebagai berikut:
·
Bersihkan
penis secara rutin setiap hari menggunakan sabun. Untuk orang yang belum
dikhitan, pastikan untuk membersihkan kepala penis dan dibilas menggunakan air.
Setelah dibersihkan, keringkan kepala dan badan penis sebelum menggunakan
celana dalam.
·
Jika
gejala balanitis berkaitan dengan penggunaan kondom, gunakan kondom khusus yang
dibuat untuk kulit sensitif.
·
Jika
bekerja menggunakan senyawa kimia berbahaya, pastikan mencuci tangan terlebih
dahulu sebelum buang air kecil.
·
Menggunakan
kondom pada saat melakukan aktivitas seksual dengan pasangan baru.
·
Mengontrol
kondisi diabetes dan penyakit kronis lain yang mungkin berdampak pada
balanitis.
·
Mengurangi
berat badan jika mengalami obesitas.
Komplikasi
Balanitis
Jika tidak ditangani lebih lanjut, balanitis dapat
menyebabkan masalah-masalah kesehatan lain, seperti:
·
Nyeri sendi.
·
Ruam pada bagian kulit yang lain.
·
Mulut kering.
·
Pembengkakan kelenjar.
·
Demam.
·
Mual.
·
Letih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar