Minggu, 23 Juli 2017

CEDERA HAMSTRING



Pengertian Cedera Hamstring

Cedera hamstring adalah cedera yang menimpa tiga kelompok otot yang ada di paha bagian belakang. Otot ini tidak terlalu banyak digunakan saat seseorang berdiri atau berjalan.

Hamstring akan sangat aktif saat melakukan aktivitas yang menuntut seseorang membengkokkan tungkai kaki, seperti berlari, melompat, dan memanjat. Melakukan aktivitas tersebut akan memperbesar risiko terkena cedera hamstring. Untuk meminimalisir risiko cedera hamstring, peregangan otot dan latihan penguatan otot harus dilakukan secara rutin.

Gejala Cedera Hamstring

Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Jika otot hamstring mengalami cedera, biasanya penderita akan merasakan beberapa hal berikut:

·         Rasa nyeri yang hebat serta sensasi robek atau terputus pada bagian belakang paha.

·         Pembengkakan.

·         Memar pada lokasi cedera.

·         Otot melemah bahkan tidak bisa memberi beban pada kaki yang cedera.

Penyebab Cedera Hamstring

Cedera hamstring dapat terjadi jika otot-otot pada bagian belakang paha tertarik melebihi kemampuannya. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang melakukan gerakan mendadak seperti lari cepat, melompat, atau menerjang secara tiba-tiba.

Namun, cedera hamstring dapat juga terjadi ketika seseorang melakukan gerakan pelan tapi menarik otot belakang paha secara berlebihan. Jika seseorang pernah menderita cedera hamstring, maka ia punya risiko lebih besar untuk terkena cedera yang sama.

Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berisiko terkena cedera hamstring adalah: 

·         Kelenturan otot yang buruk.

Hal ini bisa menyebabkan otot tidak mampu menahan beban aktivitas tertentu yang memerlukan kelenturan otot.

·         Perkembangan otot yang tidak seimbang.

Beberapa ahli menyatakan bahwa jika otot-otot paha bagian depan berkembang menjadi lebih kuat, maka otot-otot paha bagian belakang (hamstring) lebih rentan mengalami cedera.

·         Olahraga.

Lari cepat jarak pendek atau berdansa menuntut otot hamstring meregang lebih banyak. Ini akan membuat risiko terkena cedera hamstring lebih besar.

·         Riwayat cedera hamstring.

Jika seseorang pernah terkena cedera hamstring, maka ia memiliki risiko lebih besar untuk terkena lagi.

Diagnosis Cedera Hamstring

Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Umumnya, dokter akan melakukan dua cara berikut untuk mendiagnosis cedera hamstring:

·         Pemeriksaan fisik.

Dokter akan memeriksa pembengkakan serta bagian yang terasa nyeri di paha bagian belakang. Lokasi cedera serta intensitas rasa nyeri akan membantu dokter menyimpulkan penyebab cedera.

·         Uji pencitraan.

Pada cedera hamstring parah, kadang sebagian kecil tulang ikut patah dan  tertarik bersama otot hamstring. Pencitraan sinar X mampu membantu dokter memeriksa patahan tulang kecil tersebut. Sedangkan uji ultrasound dan MRI bisa memeriksa robekan pada otot.

Cedera hamstring bisa dibedakan menjadi tiga yaitu:

·         Tingkat 1.

Otot-otot hamstring hanya tertarik ringan atau menegang. Kaki yang cedera masih dapat menanggung beban. Biasanya, masa penyembuhan hanya beberapa hari.

·         Tingkat 2.

Robeknya sebagian otot-otot hamstring.Terasa lebih nyeri, tampak bengkak, memar, dan kaki yang cedera lebih lemah saat menahan beban. Masa penyembuhan bisa beberapa minggu hingga beberapa bulan.

·         Tingkat 3.

Seluruh otot-otot hamstring robek. Sangat nyeri, bengkak, memar, terasa sensasi robekan saat cedera, dan kaki tidak dapat digunakan sama sekali untuk berjalan. Masa penyembuhan bisa beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Pengobatan Cedera Hamstring

Penderita cedera hamstring diharuskan untuk tidak melakukan aktivitas berat hingga otot pulih kembali. Selain itu, ada beberapa cara yang bisa dtempuh untuk menangani cedera hamstring yaitu:

·         Konsumsi obat-obatan.

Untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan. Misalnya ibuprofen atau acetaminophen.

·         Kompres dengan es batu.

Lakukan beberapa kali dalam sehari untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan.

·         Gunakan tongkat penyangga.

Agar kaki yang cedera tidak menopang bobot tubuh seluruhnya.

·         Balut dan angkatlah kaki yang cedera.

Berguna untuk meminimalisir pembengkakan.

·         Pembedahan.

Untuk melekatkan kembali otot-otot hamstring tertarik sepenuhnya dari tulang panggul atau tulang kering. Pembedahan juga bisa menangani otot yang robek cukup parah.

·         Terapi fisik.

Dengan melakukan latihan yang didesain untuk meningkatkan fleksibilitas serta menguatkan otot-otot hamstring.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar