Pengertian Cedera Hamstring
Hamstring akan sangat aktif saat melakukan aktivitas yang menuntut seseorang membengkokkan tungkai kaki, seperti berlari, melompat, dan memanjat. Melakukan aktivitas tersebut akan memperbesar risiko terkena cedera hamstring. Untuk meminimalisir risiko cedera hamstring, peregangan otot dan latihan penguatan otot harus dilakukan secara rutin.
Gejala Cedera Hamstring
Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan
oleh penderita. Jika otot hamstring mengalami cedera, biasanya penderita akan
merasakan beberapa hal berikut:
·
Rasa nyeri yang hebat serta sensasi
robek atau terputus pada bagian belakang paha.
·
Pembengkakan.
·
Memar pada lokasi cedera.
·
Otot melemah bahkan tidak bisa memberi
beban pada kaki yang cedera.
Penyebab Cedera Hamstring
Cedera hamstring dapat terjadi jika
otot-otot pada bagian belakang paha tertarik melebihi kemampuannya. Hal ini
bisa terjadi ketika seseorang melakukan gerakan mendadak seperti lari cepat,
melompat, atau menerjang secara tiba-tiba.
Namun, cedera hamstring dapat juga
terjadi ketika seseorang melakukan gerakan pelan tapi menarik otot belakang
paha secara berlebihan. Jika seseorang pernah menderita cedera hamstring, maka
ia punya risiko lebih besar untuk terkena cedera yang sama.
Beberapa faktor yang menyebabkan
seseorang berisiko terkena cedera hamstring adalah:
·
Kelenturan otot yang buruk.
Hal
ini bisa menyebabkan otot tidak mampu menahan beban aktivitas tertentu yang
memerlukan kelenturan otot.
·
Perkembangan otot yang tidak seimbang.
Beberapa
ahli menyatakan bahwa jika otot-otot paha bagian depan berkembang menjadi lebih
kuat, maka otot-otot paha bagian belakang (hamstring) lebih rentan mengalami
cedera.
·
Olahraga.
Lari
cepat jarak pendek atau berdansa menuntut otot hamstring meregang lebih banyak.
Ini akan membuat risiko terkena cedera hamstring lebih besar.
·
Riwayat cedera hamstring.
Jika
seseorang pernah terkena cedera hamstring, maka ia memiliki risiko lebih besar
untuk terkena lagi.
Diagnosis Cedera Hamstring
Diagnosis merupakan langkah dokter untuk
mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda
yang dialami oleh pasien. Umumnya, dokter akan melakukan dua cara berikut untuk
mendiagnosis cedera hamstring:
·
Pemeriksaan fisik.
Dokter
akan memeriksa pembengkakan serta bagian yang terasa nyeri di paha bagian
belakang. Lokasi cedera serta intensitas rasa nyeri akan membantu dokter
menyimpulkan penyebab cedera.
·
Uji pencitraan.
Pada
cedera hamstring parah, kadang sebagian kecil tulang ikut patah dan
tertarik bersama otot hamstring. Pencitraan sinar X mampu membantu dokter
memeriksa patahan tulang kecil tersebut. Sedangkan uji ultrasound dan MRI bisa
memeriksa robekan pada otot.
Cedera hamstring bisa dibedakan menjadi tiga yaitu:
·
Tingkat 1.
Otot-otot
hamstring hanya tertarik ringan atau menegang. Kaki yang cedera masih dapat
menanggung beban. Biasanya, masa penyembuhan hanya beberapa hari.
·
Tingkat 2.
Robeknya
sebagian otot-otot hamstring.Terasa lebih nyeri, tampak bengkak, memar, dan
kaki yang cedera lebih lemah saat menahan beban. Masa penyembuhan bisa beberapa
minggu hingga beberapa bulan.
·
Tingkat 3.
Seluruh
otot-otot hamstring robek. Sangat nyeri, bengkak, memar, terasa sensasi robekan
saat cedera, dan kaki tidak dapat digunakan sama sekali untuk berjalan. Masa
penyembuhan bisa beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Pengobatan Cedera Hamstring
Penderita cedera hamstring diharuskan untuk tidak
melakukan aktivitas berat hingga otot pulih kembali. Selain itu, ada beberapa
cara yang bisa dtempuh untuk menangani cedera hamstring yaitu:
·
Konsumsi obat-obatan.
Untuk
mengurangi nyeri dan pembengkakan. Misalnya ibuprofen atau acetaminophen.
·
Kompres dengan es batu.
Lakukan
beberapa kali dalam sehari untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan.
·
Gunakan tongkat penyangga.
Agar
kaki yang cedera tidak menopang bobot tubuh seluruhnya.
·
Balut dan angkatlah kaki yang cedera.
Berguna
untuk meminimalisir pembengkakan.
·
Pembedahan.
Untuk
melekatkan kembali otot-otot hamstring tertarik sepenuhnya dari tulang panggul
atau tulang kering. Pembedahan juga bisa menangani otot yang robek cukup parah.
·
Terapi fisik.
Dengan
melakukan latihan yang didesain untuk meningkatkan fleksibilitas serta
menguatkan otot-otot hamstring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar