Pengertian Barotrauma
Dalam keadaan normal, tekanan udara pada dua sisi gendang telinga seharusnya sama, sehingga dapat berfungsi dengan baik. Pengatur tekanan udara pada telinga diperankan oleh tuba eustachius yang berada di belakang gendang telinga. Saat tuba tersebut tersumbat, terdapat perbedaan tekanan di bagian dalam dan luar telinga, sehingga terjadilah barotrauma. Barotauma ini ditandai dengan gendang telinga tertekan atau teregang sehingga telinga terasa nyeri dan buntu sehingga pendengaran akan berkurang.
Barotrauma telinga juga umum terjadi saat melakukan perjalanan dengan pesawat atau dikenal juga dengan nama barotitis media atau aerotitis. Perubahan ketinggian pesawat dengan cepat dapat memicu barotitis media. Hal yang sama bisa terjadi di bawah air saat menyelam. Semakin dalam menyelam, tekanan udara akan semakin tinggi sehingga membuat telinga terasa tidak nyaman.
Kalangan yang paling berisiko terkena barotrauma telinga adalah anak-anak dan dewasa muda, karena tuba eustachius mereka lebih pendek dan memiliki bentuk yang sedikit berbeda dibandingkan dewasa. Kendati demikian, sebagian besar penderita barotrauma dapat pulih sepenuhnya.
Gejala Barotrauma
·
Telinga terasa nyeri.
·
Cedera gendang telinga.
·
Mimisan (pendarahan pada hidung).
·
Telinga berdengung (tinnitus).
·
Perdarahan pada telinga.
Penyebab Barotrauma
Pada umumnya barotrauma terjadi
akibat perubahan ketinggian, misalnya ketika naik pesawat, mendaki bukit,
berkendara di gunung, menyelam, berada di dekat lokasi ledakan, atau
berada di dalam ruang oksigen hiperbarik. Pada kondisi-kondisi tersebut,
tekanan udara di luar telinga akan jauh lebih tinggi sehingga akan menekan
gendang telinga. Gendang telinga yang tertekan ke dalam ini tidak mampu
menjalankan fungsi penghantaran suara dengan baik, sehingga pendengaran
Anda akan terganggu. Apabila perbedaan tekanan ini tidak segera distabilkan,
akan muncul rasa nyeri pada telinga pada telinga.
Selain itu, penyumbatan tuba
eustachius merupakan penyebab kedua terbanyak dari barotrauma. Penyumbatan tuba
eustachius ini banyak dijumpai pada orang-orang yang menderita alergi,
infeksi aktif, serta pilek. Faktor risiko barotrauma telinga pada anak umumnya
adalah karena ukuran tuba eustachius mereka yang lebih kecil dibanding orang
dewasa sehingga mudah terhambat.
Diagnosis Barotrauma
Diagnosis barotrauma telinga
ditentukan melalui riwayat gejala dan pemeriksaan telinga menggunakan alat
dengan lampu yang disebut otoskop untuk melihat kondisi gendang telinga.
Pada barotrauma, gendang telinga terdorong lebih ke luar atau ke dalam. Dokter
juga akan melihat adanya tidaknya tumpukan cairan atau darah di belakang
gendang telinga.
Sedangkan untuk kondisi yang cukup
parah dimana penderita mengalami vertigo, tes pendengaran (audiometri) perlu
dilakukan guna mendeteksi seberapa baik kemampuan pendengaran penderita dan
mengetahui apakah sumber masalah pendengaran tersebut berada di telinga bagian
dalam.
Pengobatan Barotrauma
·
Menguap. Aktivitas menguap ini akan membuka tuba
eustachius, sehingga gejala barotrauma dapat berkurang.
·
Mengunyah permen saat pesawat mulai mendarat
agar udara mengalir ke tuba eustachius. Untuk bayi, beri air minum atau susu
saat pesawat mau mendarat agar mereka terdorong untuk menelan.
·
Usahakan tidak tidur saat pesawat akan mendarat
agar bisa menelan untuk memastikan udara masuk ke telinga bagian tengah.
·
Lakukan manuver vasalva. Tarik napas lalu
keluarkan udara perlahan dengan menutup mulut dan hidung. Ulangi gerakan ini
setiap beberapa menit hingga pesawat mendarat sepenuhnya.
·
Hindari penggunaan penyumbat telinga saat
pesawat akan lepas landas atau mendarat.
Selain itu, pemberian obat
antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen, naxprofen, atau pereda sakit
(analgesik) juga dapat menghilangkan rasa tidak nyaman pada telinga.
Sedangkan untuk mencegah terjadinya
penyumbatan pada tuba eustachius, dokter dapat memberi obat dekongestan dan
antihistamin oral, obat semprot dekongestan, serta obat tetes telinga untuk
anak-anak guna meredakan nyeri saat naik pesawat.
Dalam kasus barotrauma kronis, maka
salah satu pilihan yang dapat dilakukan adalah operasi. Tindakan ini untuk
menstimulasi aliran udara ke telinga bagian tengah dengan memasang
silinder kecil di dalam gendang telinga. Penempatan silinder ini dilakukan
selama 6 hingga 12 bulan.
Komplikasi
Barotrauma
Barotrauma
biasanya tidak serius dan dapat ditanggulangi dengan perawatan secara mandiri.
Namun jika kondisinya serius dan berlangsung dalam jangka waktu lama, maka
kemungkinan struktur telinga bagian tengah dan dalam mengalami kerusakan.
Komplikasi yang dapat terjadi, di antaranya adalah kehilangan pendengaran
secara permanen dan tinnitus kronis yang berlangsung terus-menerus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar