Pengertian
Divertikulitis
Pembentukan divertikula yang terjadi pada dinding kolon dikenal dengan nama divertikulosis. Sampai saat ini, belum diketahui apa penyebab utama divertikulosis. Tapi para ahli menduga bahwa diet rendah serat menjadi pemicunya.
Divertikula umumnya diidap oleh seseorang yang
berusia 40 tahun ke atas, karena usus besar mereka sudah melemah. Divertikula
lebih sering terjadi di negara-negara Eropa dan Amerika Utara daripada di Asia
dan Afrika. Pria dan wanita memiliki risiko yang sama untuk terkena
divertikulosis.
Gejala
Divertikulitis
Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan
oleh penderita. Divertikulitis memiliki beberapa gejala yang bisa bertahan dari
beberapa jam hingga beberapa hari. Gejala-gejala divertikulitis adalah:
·
Rasa nyeri, sensitif, atau kram pada
bagian perut, umumnya kiri bawah perut dan lebih terasa bila tubuh digerakkan.
·
Demam menggigil.
·
Sensasi kembung atau perut terasa
dipenuhi gas.
·
Diare atau sembelit.
·
Mual dan kadang muntah.
·
Kehilangan nafsu makan.
Penyebab
dan faktor Resiko Divertikulitis
Divertikulitis
masih belum diketahui penyebab pastinya. Ada dugaan berkembangnya bakteri pada
kantung di dinding usus (divertikula), bisa memicu peradangan atau infeksi.
Diet
rendah serat diduga menjadi penyebab terbentuknya divertikula karena tanpa
serat, kolon harus bekerja lebih keras untuk mendorong makanan. Tekanan kolon
saat mendorong makanan bisa menyebabkan terbentuknya kantung pada titik lemah
sepanjang dinding kolon.
Beberapa
hal yang meningkatkan risiko seseorang terkena divertikulitis adalah:
·
Faktor genetik. Ada anggota keluarga
yang mengidap divertikulosis.
·
Usia. Semakin tua seseorang, risiko
terkena divertikulitis juga semakin tinggi.
·
Obat-obatan. Sedang mengonsumsi obat
anti peradangan non steroid atau aspirin akan meningkatkan risiko terkena
divertikulitis.
·
Obersitas.
·
Diet. Sedang menjalani diet rendah serat
dan tinggi lemak hewani.
·
Merokok.
·
Kurang olagraga.
Diagnosis
Divertikulitis
Diagnosis merupakan langkah dokter untuk
mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda
yang dialami oleh pasien. Pengujian yang biasanya dilakukan dokter untuk
mendiagnosis divertikulitis adalah:
·
Pemeriksaan fisik.
Dokter
akan memeriksa bagian perut penderita untuk letak radang di dalam rongga perut
yang biasanya sakit saat perut ditekan.
·
Uji darah.
Untuk
mengetahui apakah terjadi infeksi atau perdarahan di kolon penderita.
·
Uji kehamilan.
Untuk
memastikan bahwa sakit perut yang dialami penderita bukan disebabkan oleh
kehamilan.
·
Uji analisis urine.
Akan
menunjukkan apakah penderita mengalami infeksi saluran kemih.
·
Uji pencitraan.
Penderita
akan menjalani prosedur pencitraan sinar-X atau CT scan pada bagian perut.
·
Uji fungsi liver.
Untuk
menguji apakah penderita mengalami gangguan liver.
·
Pemeriksaan dubur digital.
Untuk
melihat apakah ada benjolan di panggul bagian bawah.
·
Sigmodoskopi atau kolonoskopi.
Akan
disarankan dokter jika gejala-gejala condong pada perdarahan dari usus
penderita.
·
Tes darah samar pada sampel tinja.
Untuk
memeriksa apakah tampak ada darah pada tinja penderita.
Pengobatan
Divertikulitis
Cara
penanganan divertikulitis biasanya tergantung dari tingkat keparahan
divertikulitis yang diidap penderita. Untuk divertikulitis ringan, penderita
hanya akan diresepkan obat antibiotik, obat pereda rasa sakit, serta diet
tinggi cairan tapi rendah serat. Langkah ini dilakukan hingga rasa nyeri
hilang.
Jika yang
diidap penderita adalah divertikulitis akut atau sudah berkomplikasi,
maka penderita perlu rawat inap di rumah sakit. Beberapa jenis penanganan
bagi penderita divertikulitis akut adalah:
·
Antibiotik intravena.
Biasanya
diberikan untuk menangani infeksi yang menyebabkan rasa nyeri.
·
Menyedot isi usus.
Agar
perut tetap kosong, jika penderita mengalami muntah atau pembengkakan perut.
·
Pembedahan.
Untuk
mengangkat bagian usus yang terinfeksi. Dilakukan jika terjadi komplikasi,
mengalami divertikulitis kambuhan, ada gangguan sistem kekebalan tubuh
penderita.
·
Mengistirahatkan usus.
Untuk
mengatasi kolon yang tersumbat. Caranya dengan tidak memberikan apa pun kecuali
cairan dan nutrisi lewat infus kepada penderita.
Komplikasi
dan Pencegahan Divertikulitis
Ada beberapa komplikasi yang bisa dialami para
penderita divertikulitis akut yaitu:
·
Peritonitis.
Yang
bisa muncul karena pecahnya kantung usus yang terinfeksi dan menumpahkan isinya
ke rongga perut.
·
Munculnya abses.
Pada
rongga usus ketika nanah mengumpul di dalam kantung usus (divertikula).
·
Tersumbatnya pada ususbesar dan usus
kecil.
Karena
munculnya jaringan parut.
·
Munculnya saluran tidak normal (fistula).
Antar
bagian dari usus atau antara usus dengan kandung kemih.
·
Gangguan buang air kecil.
Divertikulitis
menyebabkan meradangnya bagian usus yang bersentuhan dengan kandung kemih. Hal
ini menimbulkan rasa nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil
lebih sering, dan masuknya udara dalam urine.
Sedangkan untuk mencegah divertikulitis, seseorang
bisa melakukan beberapa hal berikut:
·
Mengonsumsi banyak cairan.
·
Perbanyak konsumsi makanan berserat
tinggi namun rendah lemak atau mengonsumsi daging merah.
·
Olahraga dengan rutin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar