Pengertian
Gastroenteritis
Gastroenteritis menyebar melalui kontak jarak dekat dengan orang yang sudah terinfeksi atau karena mengonsumsi makanan dan/atau minuman yang terkontaminasi. Infeksi ini mudah sekali menyebar di fasilitas umum yang tertutup, seperti di dalam ruang kelas, tempat perawatan anak, dan ruang perawatan umum.
Gastroenteritis jarang menyebabkan komplikasi pada orang yang kondisi tubuh secara keseluruhan sehat, dan penderita umumnya akan pulih sepenuhnya. Tapi, kondisi ini berpotensi fatal dan bahkan mematikan, jika terjadi pada bayi, orang tua, dan orang yang bermasalah dengan sistem kekebalan tubuhnya.
Gejala
Gastroenteritis
Sakit dan kram perut.
Diare berair tapi tidak bercampur darah. Jika diare sudah bercampur darah, infeksi yang terjadi mungkin berbeda dan lebih parah.
1. Mual
dan muntah.
2. Kehilangan
nafsu makan.
3. Penurunan
berat badan.
4. Terkadang
muncul demam, sakit kepala, dan sakit otot.
Berikut ini beberapa gejala pada orang dewasa yang
cukup parah dan harus segera mendapatkan penanganan dari dokter.
1. Muntah
darah.
2. Cairan
yang diminum tidak bisa ditahan sehingga muntah tiap kali setelah minum.
3. Muntah
lebih dari 48 jam.
4. Demam
di atas 40 derajat Celcius.
5. Mengalami
gejala dehidrasi seperti kurang buang air kecil dan mulut yang kering.
6. Buang
air besar disertai darah.
Gejala pada bayi dan anak-anak yang harus diwaspadai
dan harus secepatnya mendapatkan penanganan dokter adalah:
1. Terlihat
lesu.
2. Diare
disertai darah.
3. Demam
tinggi.
4. Merasa
sangat kesakitan atau tidak nyaman.
5. Mengalami
dehidrasi. Frekuensi buang air kecil dan volume urine menurun drastis, menangis
tanpa air mata dan mulut yang kering.
Penyebab
Gastroenteritis
Ada berbagai macam virus yang bisa menyebabkan
gastroenteritis. Dua jenis virus yang menjadi penyebab paling umum adalah:
1. Rotavirus.
Virus
yang menular melalui mulut ini cenderung menginfeksi bayi dan anak-anak karena
anak-anak sering memasukkan jari atau benda terkontaminasi lain ke dalam
mulutnya. Orang dewasa yang terinfeksi virus jenis ini mungkin tidak merasakan
gejala apa pun, tapi mereka tetap bisa menularkannya pada anak kecil maupun
bayi.
2. Norovirus.
Virus
jenis ini bisa menginfeksi siapa saja pada usia berapa pun, baik dewasa maupun
anak-anak. Kebanyakan kasus keracunan nakanan yang terjadi di seluruh dunia
disebabkan oleh virus ini. Beberapa tempat yang sering terjadi penularan virus
ini adalah ruang kelas atau sekolah, asrama sekolah atau kampus, tempat
perawatan anak, dan ruang perawatan umum. Makanan dan air yang terkontaminasi
menjadi sarana utama dalam penyebaran virus, tapi kontak secara langsung dengan
individu yang terinfeksi juga bisa menular kan virus ini.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang meningkatkan
risiko mengalami gastroenteritis.
1.
Anak kecil.
Anak-anak lebih sering terserang infeksi virus
karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.
2.
Anak sekolah yang tinggal di asrama.
Di semua tempat di mana banyak orang berkumpul
dengan jarak dekat bisa menjadi faktor dalam mempermudah penularan infeksi yang
terjadi.
3.
Orang lanjut usia.
Sistem kekebalan pada orang tua akan menurun.
4.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti HIV
dan menjalani kemoterapi, lebih berisiko tertular infeksi karena kekebalan
tubuh mereka diserang oleh kondisi yang mereka derita.
5.
Tidak mencuci tangan dengan bersih.
Hal ini bisa meningkatkan risiko jika dilakukan
oleh orang yang bertugas mengurusi atau memasak makanan.
6.
Mengonsumsi makanan kotor.
Makan kerang-kerangan yang kurang matang atau
berasal dari air yang terkontaminasi juga bisa membuat kita terinfeksi. Camilan
yang dibeli dari tempat yang kebersihannya tidak terjamin juga meningkatkan
risiko terkena infeksi ini.
Diagnosis
Gastroenteritis
Untuk memastikan diagnosis gastroenteritis, dokter
akan memeriksa gejala yang dialami dan melakukan pemeriksaan fisik. Jika
diperlukan, dokter bisa menganjurkan tes feses yang berguna untuk menentukan
jenis organisme penyebab gastroenteritis. Selain virus, gastroenteritis juga
bisa disebabkan oleh bakteri dan parasit.
Pengobatan
Gastroenteritis
Oralit bisa diberikan untuk membantu rehidrasi. Obat ini mengandung elektrolit dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Oralit bisa dibeli di toko obat atau apotek secara bebas, tapi pastikan mengikuti petunjuk yang tertulis dalam kemasan. Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk mengetahui lebih jelas mengenai aturan pakainya.
Obat-obatan antibiotik tidak akan memiliki pengaruh terhadap virus yang sudah menginfeksi. Jangan memberikan aspirin pada anak-anak atau remaja yang sakit akibat infeksi virus. Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan sendiri untuk membantu mengatasi gastroenteritis.
1. Upayakan
untuk meminum lebih banyak cairan. Jika kesulitan minum air, gunakan sedotan.
Hindari mengonsumsi jus buah-buahan karena minuman ini justru bisa meningkatkan
gejala diare yang dialami.
2. Mengonsumsi
makanan dalam jumlah sedikit dan mudah dicerna, seperti pisang, bubur, dan
ikan. Hal ini bertujuan memberikan waktu pemulihan bagi perut Anda Berhenti
makan jika mual mulai terasa kembali.
3. Anda
mungkin akan merasa kelelahan atau lemah, maka sebaiknya gunakan lebih banyak
waktu untuk beristirahat.
4. Anak-anak
dan orang dewasa bisa mengonsumsi minuman berenergi untuk menggantikan
elektrolit dalam tubuh. Untuk bayi dan anak-anak disarankan mengonsumsi oralit.
Es krim, minuman bersoda, dan permen bisa memperparah diare pada anak-anak.
Berikan cairan pada bayi yang sakit 15-20 menit
setelah muntah atau diare, hal ini dilakukan agar perut sang bayi bisa
beristirahat sejenak. ASI bisa diberikan pada bayi jika dia masih mengonsumsi
ASI. Selain ASI, cairan oralit atau susu formula juga bisa diberikan, jika bayi
sudah bisa minum dari botol.
Pencegahan
Gastroenteritis
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah terjadinya
infeksi usus:
1. Mencuci
tangan.
Cucilah
tangan hingga bersih dan juga menyeluruh. Anda bisa menggunakan sabun dan juga
air hangat lalu menggosok tangan setidaknya 20 detik. Bersihkan hingga
menyeluruh, termasuk di sela-sela kuku Anda. Jika tidak ada sabun maupun air,
persiapkan tisu dan pembersih tangan khusus yang bisa Anda bawa ke mana-mana.
2. Selalu
memakai peralatan pribadi.
Disarankan
untuk memakai peralatan makan dan minum sendiri, seperti gelas, piring, sendok,
dan garpu. Hindari memakai alat makan secara bergantian dengan orang lain.
Pastikan setiap anggota keluarga memiliki handuk sendiri-sendiri.
3. Menjaga
jarak.
Jika
Anda terpaksa melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi gastroenteritis,
usahakan untuk menjaga jarak dengannya, atau menghindari bersentuhan langsung
dengan orang tersebut atau menyentuh barang-barang yang digunakan oleh orang
yang terinfeksi.
4. Membersihkan
barang-barang.
Bersihkan
barang-barang, tempat, dan juga permukaan yang disentuh oleh orang yang sudah
terinfeksi. Benda-benda seperti permukaan meja, keran, gagang pintu, sendok,
garpu, dan perlengkapan lain yang digunakan oleh pasien gastroenteritis yang
tinggal serumah dengan Anda.
Jika Anda sedang bepergian atau tempat umum,
sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang Anda konsumsi.
Berikut ini beberapa hal yang perlu dihindari:
1. Hindari
mengonsumsi makanan mentah, baik sayuran maupun buah-buahan yang sudah dikupas
atau disentuh oleh tangan orang lain.
2. Jangan
mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan matang. Pastikan meminta orang
yang untuk memasaknya hingga matang.
3. Belilah
air minum dalam kemasan untuk menghindari mengonsumsi air yang terkontaminasi.
Termasuk saat Anda menggosok gigi, disarankan tetap menggunakan air kemasan.
4. Hindari
mengonsumsi es batu yang kebersihannya tidak terjamin, bisa jadi air yang
digunakan untuk membuat es sudah terkontaminasi oleh virus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar