Jumat, 17 November 2017

AGORAPHOBIA



Pengertian Agoraphobia

Agoraphobia adalah salah satu jenis gangguan cemas pada manusia, di mana penderitanya merasa ketakutan yang berlebih dan menghindari tempat atau situasi yang menimbulkan rasa panik dan membuatnya malu, terjebak, atau tidak berdaya. Situasi-situasi tersebut antara lain, saat menggunakan transportasi massa, dalam keramaian, atau sedang antre. Tempat terbuka seperti jembatan dan tempat parkir, serta ruang tertutup seperti toko dan bioskop juga membuat penderita agoraphobia merasa khawatir. Kebanyakan gangguan agoraphobia ini berkembang setelah penderitanya mengalami satu atau lebih serangan panik. 

Jika terpaksa ke tempat umum, penderita agoraphobia merasa perlu untuk ditemani oleh orang yang mereka percayai, seperti anggota keluarga atau teman dekat, karena mereka tidak merasa aman.

Gejala Agoraphobia

Gejala yang dirasakan penderita agoraphobia dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:

·         Gejala fisik.

Biasanya hanya muncul ketika penderita dalam situasi atau lingkungan yang memicu rasa cemas. Gejala fisik agoraphobia, antara lain adalah detak jantung dan napas menjadi cepat, merasa panas dan berkeringat, merasa tidak sehat, nyeri dada, kesulitan menelan, diare, gemetar, pusing, tinnitus, dan merasa ingin pingsan.

·         Gejala kognitif.

Yaitu perasaan atau pikiran penderita yang dapat berhubungan dengan gejala fisiknya. Beberapa gejala kognitif agoraphobia, antara lain adalah perasaan takut bahwa serangan panik yang dialami akan mengancam nyawa dan membuatnya terlihat seperti orang bodoh. Bila terjadi serangan panik, penderita merasa bahwa dia tidak dapat kabur dari situasi tersebut. Penderita juga merasa takut akan kehilangan kewarasan, kontrol diri, dan menjadi pusat perhatian orang sekelilingnya.

·         Gejala perilaku.

Misalnya menghindari situasi yang rawan menimbulkan serangan panik, seperti berada di dalam transportasi umum, antrean, atau dalam keramaian. Penderita juga menghindar untuk keluar rumah atau tidak dapat meninggalkan rumah untuk waktu lama, dan membutuhkan orang yang dipercaya untuk menemaninya pergi ke mana pun.

Penyebab dan Faktor Risiko Agoraphobia

Sampai saat ini, penyebab pasti agoraphobia masih belum ditemukan. Agoraphobia umumnya berkembang sebagai komplikasi dari serangan panik. Hal ini akibat cara menghindar dan ketakutan yang berlebihan terhadap serangan panik. Faktor biologis (kondisi kesehatan dan keturunan), sifat dan perilaku, tekanan lingkungan, serta pengalaman hidup turut berperan dalam berkembangnya agoraphobia.

Beberapa faktor lain selain gangguan panik yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena agoraphobia adalah:

·         Usia.

Agoraphobia dapat mulai dirasakan ketika masih anak-anak, namun umumnya baru dirasakan saat seseorang memasuki fase peralihan dari remaja ke dewasa. Biasanya sebelum mencapai usia 35 tahun.

·         Menderita fobia.

Selain gangguan panik, agoraphobia dapat dipicu oleh ketakutan yang berlebihan (fobia) terhadap sesuatu.

·         Pernah mengalami kejadian traumatis.

Seperti penyiksaan atau kematian keluarga.

·         Memiliki sikap mudah cemas dan gugup.

·         Memiliki anggota keluarga yang menderita agoraphobia.

Diagnosis Agoraphobia

Beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi agoraphobia adalah:

·         Psikoterapi.

Penderita akan dibantu oleh psikolog atau psikiater untuk belajar mengurangi gejala-gejala kecemasan. Contoh terapi yang dapat dilakukan adalah terapi perilaku kognitif dan terapi eksposur.

·         Konsumsi obat-obatan.

Dokter juga akan meresepkan obat antidepresan atau obat antiansietas untuk meredakan gejala kecemasan.

Tidak ada langkah pasti untuk mencegah agoraphobia. Akan tetapi, kecemasan cenderung akan meningkat jika penderita menghindari situasi yang ditakutinya. Jika Anda menderita agoraphobia, berlatihlah untuk mengatasi dan mengendalikan rasa takut akan suatu tempat. Ajaklah anggota keluarga atau teman untuk pergi bersama ke tempat yang ditakuti.

Komplikasi Agoraphobia

Jika tidak segera mendapatkan penanganan, gangguan agoraphobia ini dapat membatasi aktivitas sehari-hari penderitanya. Bahkan penderita bisa merasa ketakutan untuk keluar rumah selama bertahun-tahun. Beberapa komplikasi yang dapat dialami penderita agoraphobia adalah:

·         Ketergantungan alkohol dan NAPZA.

·         Gangguan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan atau gangguan kepribadian.

·         Depresi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar