Pengertian
Tumor Wilms
Tumor Wilms atau nefroblastoma adalah tumor ginjal yang
jarang terjadi dan biasanya menyerang anak-anak berusia 3-4 tahun,
terutama anak laki-laki. Risiko untuk terkena penyakit ini akan menurun setelah
anak memasuki usia 5 tahun. Pada umumnya, tumor ini hanya menyerang 1 bagian
ginjal saja, namun tidak menutup kemungkinan dapat menyerang kedua ginjal dalam
tubuh. Walau termasuk dalam kategori jarang, tumor Wilms adalah tumor
ginjal yang paling sering terjadi pada anak-anak dibanding jenis tumor lainnya.
Penyebab tumor Wilms belum diketahui secara pasti. Meskipun
begitu, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seorang anak
untuk mengalami kondisi ini, di antaranya adalah obat-obatan, bahan kimia yang
dikonsumsi, dan ras. Selain ketiga faktor tersebut, risiko tumor Wilms juga
bisa meningkat karena:
·
Faktor genetika.
Meskipun faktor genetika tertentu dapat meningkatkan risiko seorang anak
untuk terkena tumor Wilms, kondisi ini tidak diturunkan langsung dari orang tua
ke anak. Hanya 1-2 persen anak penderita tumor Wilms yang memiliki sanak
keluarga dengan kondisi sama, dan itu pun bukan orang tuanya.
·
Kelainan sejak lahir.
Diperkirakan 10 persen kasus tumor Wilms terjadi akibat kelainan yang
dialami sejak lahir, seperti aniridia (kondisi selaput mata yang tidak
lengkap), hemihypertrophy (kondisi salah satu bagian tubuh lebih besar
dibanding lainnya), kriptorkismus (undescended testicles atau
testis yang tidak turun pada kantung pelir) atau hipospadia (lubang saluran
kemih pada penis berada tidak pada posisi yang seharusnya).
·
Penyakit atau sindrom.
Beberapa
penyakit atau sindrom juga dapat memicu, diantaranya adalah sindrom WAGR
(gabungan berbagai kondisi mulai dari anirida, kelainan pada genital, sistem
urin, dan keterbelakangan mental), sindrom Denys-Drash (gabungan penyakit
ginjal dan kelainan pada testikel pria) atau sindrom Beckwith-Wiedemann
(meliputi organ perut yang menonjol pada dasar tali pusar, macroglossia dan organ internal
yang membesar). Selain itu, beberapa sindrom seperti sindrom Frasier, Perlman,
Sotos, Simpson-Golabi-Behmel, Bloom, Li-Fraumeni dan sindrom Edward juga bisa
menjadi pemicu penyakit ini.
Gejala Tumor
Wilms
Pada umumnya, penderita Tumor Wilms tidak memperlihatkan
gejala yang jelas, namun tidak menutup kemungkinan timbulnya beberapa gejala
seperti:
·
Rasa sakit, tidak nyaman, atau pembengkakan pada
bagian perut.
·
Demam.
·
Perubahan warna pada urine atau adanya darah
pada urine.
·
Konstipasi.
·
Mual dan muntah.
·
Merasa lemas dan cepat lelah.
·
Nafsu makan menurun.
·
Tekanan darah tinggi hingga mengakibatkan
pusing, dada sakit, dan napas pendek.
·
Pertumbuhan tubuh yang tidak seimbang.
Diagnosis Tumor
Wilms
Pada tahap awal, dokter biasanya akan melakukan tes fisik
dan menanyakan beberapa pertanyaan terkait seperti gejala yang dialami, lamanya
gejala tersebut bermunculan dan sejarah medis keluarga jika ada yang mengindap
penyakit kanker atau kelainan saat lahir.
Jika dokter mencurigai adanya tumor Wilms dalam tubuh
pasien, kemungkinan dokter akan menyarankan untuk dilakukannya tes darah dan
urine untuk melihat kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Jika ditemukan
keganjalan lebih lanjut, dokter mungkin akan melakukan tes seperti CT (Computerized Tomography) Scan, MRI
(Magnetic Resonance Imaging), dan ultrasound untuk mendukung hasil
diagnosa.
Terkadang, jika dokter mendiagnosa adanya tumor Wilms dalam
ginjal pasien, dokter mungkin akan melakukan operasi. Operasi berfungsi sebagai
penegak diagnosis, di mana hasil jaringan yang diambil akan diperiksa di
laboratorium untuk diteliti apakah tumor tersebut bersifat jinak atau ganas.
Dalam diagnosa dokter, terdapat 5 tahapan tumor Wilms yang
dapat mengindikasikan tingkat keparahan penyakit tersebut, yaitu:
·
Tahap 1.
Sekitar 40-45 persen kasus tumor Wilms yang terdiagnosa masih berada di
tahap ini. Dalam tahap 1, tumor masih bersarang di dalam salah satu ginjal
pasien dan dapat disembuhkan melalui operasi.
·
Tahap 2.
Sekitar 20 persen kasus tumor Wilms yang terdiagnosa sudah memasuki tahap
ini. Dalam tahap 2, tumor sudah menyebar hingga ke dalam jaringan sekitar
ginjal, termasuk pembuluh darah. Operasi masih dapat menjadi pilihan pada tahap
ini.
·
Tahap 3.
Sekitar 20-25 kasus tumor Wilms yang terdiagnosa sudah ada di tahap ini.
Dalam tahap 3, penyebaran tumor sudah meluas dan mulai mencapai kelenjar limfonodi
di sekitar ginjal, di mana tidak semua jaringan tumor bisa dihilangkan dengan
operasi.
·
Tahap 4.
Sekitar 10 persen kasus tumor Wilms yang terdiagnosa sudah ada di tahap
ini. Dalam tahap 4, tumor tidak hanya ada di ginjal, namun sudah tersebar ke
beberapa organ lainnya seperti paru-paru, hati, atau otak.
·
Tahap 5.
Sekitar
lima persen kasus tumor Wilms yang terdiagnosa sudah masuk di tahap akhir ini.
Dalam tahap 5, penderita memiliki tumor pada kedua ginjalnya.
Pengobatan Tumor
Wilms
Pengobatan untuk tumor Wilms biasanya adalah kombinasi dari
operasi dan kemoterapi. Namun, pilihan pengobatan bisa berbeda untuk
masing-masing orang, tergantung dari kondisi dan derajat keparahan penyakitnya.
Berikut sejumlah metode pengobatan yang umumnya dilakukan oleh dokter untuk
mengobati tumor Wilms:
·
Operasi.
Terdapat dua pilihan pembedahan yang dokter mungkin akan lakukan untuk
mengangkat tumor, yakni partial nephrectomy dan
radical nephrectomy. Dalam partial nephrectomy, dokter akan
mengangkat seluruh tumor dan sebagian jaringan di sekitar tumor. Operasi ini
dipilih jika tumor tersebut masih berukuran kecil atau jika ginjal kedua pasien
masih berfungsi dengan baik. Sedangkan dalam radical nephrectomy,
dokter akan mengangkat seluruh ginjal dan jaringan di sekitarnya, termasuk
saluran kemih, kelenjar adrenal, atau kelenjar getah bening. Namun, jika tumor
tersebut menyerang kedua ginjal, dokter mungkin akan mengangkat kedua ginjal
pasien. Ginjal yang diangkat kemudian akan diganti dengan ginjal donor, atau
pasien akan membutuhkan bantuan dialisa seumur hidupnya.
·
Kemoterapi.
Jika tumor Wilms tidak dapat diangkat saat operasi atau memiliki ukuran
yang cukup besar, dokter mungkin akan menyarankan untuk dilakukannya
kemoterapi. Dengan mengombinasikan sejumlah obat, terapi ini berfungsi untuk
membunuh sel kanker. Kadang-kadang kemoterapi dipadukan dengan operasi, yaitu
untuk menyusutkan tumor sebelum operasi atau membunuh sisa-sisa sel kanker
pasca operasi. Kemoterapi biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu suntikan
melalui pembuluh darah atau diminum dalam bentuk pil.
·
Terapi radiasi.
Selain
kemoterapi, terapi radiasi juga bisa menjadi pilihan khususnya bagi pasien
dengan tumor yang sudah menyebar ke organ tubuh lainnya. Terapi ini menggunakan
sinar radiasi yang cukup tinggi dan diarahkan pada bagian tubuh yang terinfeksi
agar dapat membunuh sel kanker yang ada, baik sebelum atau setelah operasi.
Pada umumnya, tumor Wilms dapat disembuhkan secara tuntas,
namun hal ini tetap tergantung dari tingkat keparahan tumor, usia dan kondisi
tubuh pasien itu sendiri. Jangan lupa untuk selalu menyemangati pasien,
khususnya pasien anak-anak, saat proses pengobatan agar tidak merasa putus asa
atau takut melalui proses tersebut. Selain itu, beberapa hal seperti menjaga
kebersihan, mengatur diet dan membiarkannya hidup normal juga menjadi hal yang
perlu diperhatikan. Bicarakan dengan dokter untuk mengetahui cara yang tepat
dalam menjaga dan mendukung pasien tumor Wilms.
Komplikasi Tumor
Wilms
Pada umumnya, komplikasi pasien kanker dan tumor adalah
ketika tumor menyebar dan menyerang bagian tubuh lainnya (metastasis). Hal ini
dapat mengakibatkan komplikasi yang cukup serius dan harus diobati lebih lanjut
agar dapat diredakan.
Selain komplikasi akibat tumor, pasien yang sedang dalam
proses pengobatan kemoterapi juga dapat mengalami efek samping seperti kerontokan
rambut, mual, muntah, merasa lelah, diare, anemia, nafsu makan dan berat badan
menurun, rasa sakit pada tubuh, gangguan neutropenia (kondisi kelainan darah),
sariawan, memar, kesulitan tidur, masalah pada kandung kemih, hipertensi,
perubahan warna pada kulit dan kuku, dan risiko terkena infeksi.
Pencegahan Tumor
Wilms
Pada umumnya, tumor Wilms tidak dapat dicegah. Namun,
apabila bayi lahir dengan kelainan bawaan tertentu atau menderita sindrom yang
terkait dengan tumor Wilms, maka sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan ultrasound ginjal secara berkala
agar tumor dapat terdeteksi secara dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar