Selasa, 07 November 2017

TUMOR ASKIN



Pengertian Tumor Askin

Tumor Askin merupakan peripheral primitive neuroectodermal tumor (PNET), dan merupakan jenis tumor ganas yang berkembang dari jaringan tulang dan otot pada dada. Meskipun tumor Askin terjadi pada jaringan otot dan tulang dada, tumor Askin justru awalnya muncul dari jaringan saraf primitif.

Selain pada jaringan saraf, tumor Askin juga dapat muncul pada jaringan lain seperti pada tulang pinggang atau pinggul. Kebanyakan tumor Askin terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda, terutama di kalangan ras kulit putih (Kaukasoid). Seperti sarcoma ewing yang juga berasal dari jaringan saraf primitif, tumor Askin merupakan penyakit yang langka. Dan untuk mendiagnosis keberadaannya, perlu dilakukan pemeriksaan yang kompleks dan melibatkan beberapa dokter spesialis.

Gejala Tumor Askin

Gejala yang umumnya muncul pada penderita tumor Askin adalah:

·         Batuk dalam jangka waktu lama.

·         Nyeri dada, terutama di dada sebelah kanan.

·         Penurunan berat badan.

·         Sesak napas.

Pada beberapa kasus, dapat juga ditandai dengan gejala-gejala seperti berikut:

·         Munculnya sindrom Horner, dimana penderita mengalami pengecilan pupil, pengenduran kelopak mata bagian atas yang diikuti dengan pengangkatan kelopak bagian bawah, serta mengeluarkan sedikit keringat atau tidak ada keringat sama sekali pada bagian wajah.

·         Munculnya limfadenopati regional.

·         Adanya cairan di dalam paru-paru (efusi pleura).

·         Erosi pada tulang rusuk.

POenyebab Tumor Askin

Seperti sarkoma Ewing, penyebab tumor Askin sampai saat ini belum dapat diketahui dengan akurat. Diperkirakan penyebabnya adalah mutasi DNA pada jaringan tertentu, terutama jaringan tulang. Meskipun sebagian besar penderita tumor Askin adalah anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi juga pada bayi, orang paruh baya, dan lansia. Tumor Askin diperkirakan lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding pada perempuan.

Diagnosis Tumor Askin

Tumor Askin merupakan penyakit yang jarang terjadi sehingga metode diagnosis yang dilakukan untuk menentukan keberadaannya cukup kompleks. Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis tumor Askin adalah:

·         CT scan.

Pemindaian ini dapat berguna untuk meihat adanya benjolan atau tumor dalam tubuh Pada penderita tumor Askin, benjolan terdapat pada daerah tulang rusuk bagian bawah. CT scan akan menyajikan gambar lebih akurat jika dibantu dengan bahan kontras seperti iodin atau metode diagnosis lain seperti MRI.

·         Foto rontgen.

Pemeriksaan radiografi dengan foto Rontgen dapat membantu CT scan untuk melihat apakah ada tumor Askin pada bagian tulang rusuk atau tidak.

·         Scan tulang isotop.

Scan tulang berfungsi untuk menentukan apakah tumor Askin sudah menyebar ke bagian tulang lain atau belum.

·         MRI.

Pemindaian ini dapat membantu hasil pemeriksaan CT scan untuk menunjukkan adanya gumpalan tumor pada jaringan tulang rusuk.

·         Biopsi tulang dan paru-paru.

Biopsi dilakukan untuk mengambil sampel jaringan tulang dan paru-paru, untuk kemudian diperiksa secara mikroskopis.

Pada 10 persen kasus tumor Askin, sel-sel tumor mengalami penyebaran (metastasis). Metastasis yang terjadi pada penderita tumor Askin dapat muncul pada paru-paru (pulmonary metastases) ataupun pada jaringan pembuluh limfa (mediastinal lymphadenopathy).

Pengobatan Tumor Askin

Tujuan pengobatan tumor Askin adalah untuk memusnahkan tumor dan mencegah metastasis. Secara umum pengobatan yang diberikan pada tumor Askin mencakup:

·         Kemoterapi.

Kemoterapi yang diberikan pada penderita tumor Askin dilakukan dalam beberapa kali siklus, dengan harapan sel-sel tumor dapat hilang seluruhnya. Jenis kemoterapi yang diberikan dapat berupa kemoterapi adjuvant (setelah operasi pengangkatan tumor), maupun neoadjuvant (sebelum operasi pengangkatan tumor).

Tumor Askin, seperti juga sarkomaEwing, memiliki kemungkinan yang cukup tinggi untuk muncul kembali (rekurensi). Oleh karena itu, kemoterapi yang diberikan harus secara sistemik, meskipun hasil diagnosis mengindikasikan tumor hanya terdapat pada organ tertentu. Efeksamping yang paling berbahayadarikemoterapi ini adalah kerusakan sumsum tulang. Untuk mengatasinya, dapat dilakukan transplantasi sumsum tulang dari diri penderita sendiri, meskipun hasilnya masih diragukan. Untuk mengobati tumor Askin melalui kemoterapi, obat antikanker yang diberikan umumnya merupakan kombinasi beberapa jenis obat. Kombinasi obat yang diberikan dapat tersusun dari 4-5 obat antikanker.

Beberapa jenis obat yang dapat diberikan dan dikombinasikan pada saat kemoterapi dilakukan adalah:

a.       Doxorubicin.

b.      Actinomycin D.

c.       Cyclophosphamide. 

d.      Ifosfamide. 

e.      Vincristine. 

f.        Etoposide

g.       Busulfan.

h.      Melphalan. 

i.         Carboplatin. 

·         Reaksi jaringan tumor.

Operasi pengangkatan jaringan tumor dilakukan untuk menghilangkan tumor Askin primer, terutama pada bagian tulang. Pada penderita dengan tumor Askin yang sudah menyebar, dapat diberikan kemoterapi terlebih dahulu sebelum operasi pengangkatan tumor dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengecilkan ukuran tumor, sehingga pengangkatan jaringan tumor dapat lebih mudah dan hasilnya lebih efektif. Melalui pembedahan, penderita tumor Askin dapat mengalami pemulihan dengan baik dan angka harapan hidup dalam 5 tahun pasca pengobatan cukup tinggi. Akan tetapi perlu diketahui bahwa meskipun pembedahan reseksi tumor dilakukan dengan baik, masih terdapat kemungkinan tumor muncul kembali. Selain itu, pembedahan reseksi agak sulit dilakukan untuk mengobati tumor yang sudah menyebar (metastasis).

·         Radioterapi.

Radioterapi dapat diberikan pada penderita tumor Askin, terutama sebelum dilakukan operasi pengangkatan tumor di mana tumor tidak dapat ditangani dengan kemoterapi. 

Radioterapi prareseksi (sebelum pembedahan) bertujuan untuk mengecilkan tumor sehingga fungsi organ yang akan direseksi dapat dijaga seoptimal mungkin. Selain itu, radioterapi juga dapat diberikan kepada pasien yang sudah menjalani pembedahan reseksi dengan tujuan untuk merusak jaringan tumor yang tidak terangkat, serta dapat juga diberikan pada penderita yang memiliki kemungkinan besar untuk mengalami rekurensi (kekambuhan) tumor.

Pasca dilakukan pengobatan, penderita tumor Askin harus melakukan pengecekan rutin selama beberapa bulan hingga beberapa tahun guna memastikan bahwa tumor tidak muncul kembali. Umumnya penderita tumor Askin memiliki prognosis yang baik dan dapat sembuh total.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar