Pengertian Vaskulitis
Vaskulitis adalah peradangan pada pembuluh darah yang
menyebabkan perubahan pada dinding pembuluh. Perubahan yang bisa terjadi pada
dinding pembuluh darah adalah penebalan, pelemahan, penyempitan, dan munculnya
bekas luka.
Vaskulitis terjadi karena sistem kekebalan tubuh melakukan
kesalahan dan menyerang pembuluh darah. Sel yang rusak akan menghasilkan zat
kimia yang menyebabkan pembuluh darah membocorkan cairan ke jaringan dan serta menimbulkan
pembengkakan.
Penyakit yang juga dikenal dengan nama angiitis atau
arteritis ini bisa menyerang orang dari berbagai usia dan bisa menyerang satu
atau lebih organ tubuh manusia. Beberapa komplikasi yang bisa diidap penderita
vaskulitis adalah:
·
Penggumpalan darah dan aneurisma.
Gumpalan darah yang bisa menghambat aliran darah.
·
Infeksi.
Termasuk kondisi yang mengancam keselamatan nyawa, seperti pneumonia dan
sepsis.
·
Kerusakan
organ.
Jika berkembang menjadi parah, vaskulitis bisa menyebabkan rusaknya
organ-organ penting tubuh manusia.
·
Gangguan
penglihatan.
Jika
tidak segera ditangani, vaskulitis bahkan bisa menyebabkan kebutaan.
Gejala Vaskulitis
Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh
penderita. Gejala vaskulitis sangat beragam dan biasanya dihubungkan dengan
berkurangnya aliran darah ke tubuh.
Gejala vaskulitis yang umum dirasakan para penderitanya
adalah:
·
Pegal-pegal.
·
Berkeringat di malam hari.
·
Kelelahan.
·
Munculnya ruam.
·
Demam.
·
Hilangnya denyut nadi pada tungkai tubuh.
·
Gangguan saraf, seperi kebas atau lemas.
·
Turunnya berat badan.
·
Sakit kepala.
Gejala lain yang berhubungan dengan vaskulitis jenis lebih
spesifik adalah:
·
Sindrom
behcet.
Peradangan mata; tukak pada mulut dan kelamin; lesi mirip jerawat pada
kulit. Gejala-gejala ini disebabkan adanya peradangan pada pembuluh darah
arteri dan vena.
·
Penyakit buerger.
Nyeri pada tangan, lengan, tungkai kaki, serta munculnya tukak pada jari
tangan dan kaki. Penyakit ini ditandai oleh peradangan dan sumbatan pada
pembuluh darah area tangan dan kaki.
·
Cryoglobulinemia.
Ruam, nyeri sendi, lemas, kebas dan sensasi geli akibat adanya protein
yang tidak normal di dalam aliran darah.
·
Sindrom churg-strauss.
Asma, nyeri saraf, dan perubahan sinus serta seringkali mempengaruhi
fungsi ginjal.
·
Artritis
sel raksasa.
Sakit kepala, kulit kepala nyeri, nyeri pada rahang, gangguan
penglihatan, bahkan kebutaan. Penyakit ini disebabkan oleh pembengkakan
pembuluh darah arteri di kepala.
·
Granulomatosis
wegener.
Hidung tersumbat, infeksi sinus, dan mimisan.
·
Henoch-schonlein
purpura.
Sakit perut, darah pada urine, nyeri sendi, dan ruam pada bokong atau
kaki bagian bawah. Biasanya disebabkan adanya pembengkakan pembuluh darah
kapiler di kulit, sendi, usus, dan ginjal.
·
Vaskulitis hipersensitif.
Bintik merah pada kulit, biasanya muncul pada kaki bagian bawah.
·
Penyakit Kawasaki.
Demam, ruam, dan peradangan mata.
·
Poliangiitis mikroskopik.
Sakit perut, ruam, batuk darah.
·
Poliarteritis nodosa.
Ruam, nyeri pada otot dan sendi, sakit perut, tekanan darah tinggi atau
hipertensi, dan gangguan ginjal.
·
Arteritis takayasu.
Kebas,
terasa dingin pada tangan dan kaki, hilangnya denyut, tekanan darah tinggi atau
hipertensi, sakit kepala, dan perubahan penglihatan.
Penyebab Vaskulitis
Hal yang menyebabkan terjadinya vaskulitis masih belum
diketahui sampai saat ini. Beberapa tipe vaskulitis ada hubungannya dengan
faktor keturunan. Sedangkan vaskulitis jenis lain merupakan akibat kesalahan
sistem kekebalan tubuh sehingga menyerang sel pembuluh darah.
Beberapa faktor yang bisa memicu reaksi salah dari sistem
kekebalan tubuh adalah:
·
Reaksi tubuh terhadap obat-obatan tertentu.
·
Infeksi, seperti hepatitis B dan hipatitis C
·
Penyakit autoimun.
·
Kanker darah.
Pembuluh darah yang terkena vaskulitis akan melemah sehingga
mudah berdarah atau meradang. Bila pembuluh darah meradang maka dindingnya
dapat menebal sehingga rongga pembuluh darah akan menyempit. Akhirnya,
kondisi ini akan mengurangi jumlah darah yang mencapai jaringan serta organ
tubuh.
Diagnosis Vaskulitis
Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi
penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh
pasien. Jika dicurigai mengidap vaskulitis, pasien akan disarankan menjalani
beberapa tes untuk memastikan diagnosis, yaitu:
·
Tes darah.
Berfungsi untuk mengidentifikasi apakah terjadi peradangan.
·
Tes urin.
Bisa memberikan informasi apakah urine mengandung sel darah merah atau
protein terlalu tinggi.
·
Tes pencitraan.
Tes pencitraan bisa menentukan pembuluh darah atau organ mana yang
terkena vaskulitis.
·
Angiografi.
Prosedur ini memungkinkan dokter melihat dinding pembuluh darah.
·
Biopsi.
Dokter
akan mengambil sampel jaringan pada bagian tubuh yang terinfeksi untuk
diperiksa adanya tanda vaskulitis.
Pengobatan Vaskulitis
Penanganan vaskulitis umumnya ditujukan untuk mengontrol
peradangan dengan pemberian obat-obatan, kemudian mengobati penyakit yang
memicu terjadinya vaskulitis.
Vaskulitis sendiri biasanya ditangani dalam dua tahap, yaitu
penghentian peradangan dan pencegahan agar tidak kambuh. Jika disebabkan oleh
reaksi alergi, maka vaskulitis bisa sembuh dengan sendirinya.
Beberapa pengobatan untuk menangani vaskulitis adalah:
·
Kortikosteroid.
Yang berfungsi untuk mengontrol peradangan.
·
Obat-obatan pelemah sistem kekebalan tubuh.
Jika
kortikosteroid tidak memberi efek pada tubuh penderita, maka dokter akan
memberikan jenis obat yang bisa melemahkan fungsi sel sistem kekebalan tubuh
yang menyebabkan peradangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar