Pengertian Vitiligolo
Vitiligo merupakan penyakit yang menyebabkan hilangnya warna
kulit. Seberapa luasnya vitiligo dapat menyerang kulit seseorang dan seberapa
parah hilangnya warna kulit sangat bervariasi dan tidak dapat diprediksikan.
Vitiligo dapat menyerang bagian kulit manapun di tubuh, dan tidak menutup
kemungkinan dapat mengenai rambut, bagian dalam mulut, dan bahkan mata.
Pada kondisi normal, warna kulit, rambut, dan mata
ditentukan oleh suatu pigmen yang disebut melanin. Pada vitiligo, sel-sel yang
membentuk melanin berhenti berfungsi atau mati. Maka dari itu, terbentuklah
bercak-bercak putih pada kulit akibat melanin tidak mampu memproduksi warna
kulit.
Vitiligo merupakan penyakit jangka panjang ini dapat terjadi
pada segala usia, tapi sebagian besar dialami sebelum pengidap berusia 20
tahun. Meskipun vitiligo dapat menyerang orang dengan berbagai jenis dan warna
kulit, gejalanya mungkin akan tampak lebih jelas pada orang dengan kulit hitam.
Vitiligo juga terbagi ke dalam dua kategori, yaitu vitiligo
menyeluruh yang menyerang kedua sisi tubuh dan vitiligo yang hanya terjadi pada
bagian-bagian tertentu atau salah satu sisi tubuh saja. Jenis yang paling umum
adalah vitiligo menyeluruh dengan jumlah pengidap yang diperkirakan sekitar 90
persen.
Meskipun tidak menular dan tidak berbahaya, vitiligo dapat
membuat penderitanya merasa kurang percaya diri dan stres. Pengobatan vitiligo
hanya bertujuan untuk memperbaiki penampilan kulit, namun tidak dapat
menyembuhkan penyakit.
Gejala Vitiligolo
Vitiligo dapat menyerang seluruh kulit tubuh pengidapnya.
Beberapa bagian tubuh yang rentan terserang vitiligo adalah permukaan kulit
yang paling sering terpajan sinar matahari seperti tangan, kaki, wajah, bibir,
jari-jari tangan, serta leher. Vitiligo juga dapat menyerang akar rambut dan
menyebabkan tumbuhnya uban pada rambut, bulu mata, alis, dan janggut..
Apabila Anda mengidap penyakit ini, gejala utama yang paling
menonjol adalah munculnya bercak-bercak yang awalnya berwarna lebih muda dari
kulit normal kemudian berubah menjadi putih. Tepiannya terkadang memerah dan
mengalami inflamasi atau berubah warna menjadi cokelat.
Bercak-bercak tersebut umumnya permanen dan lebih rentan
terbakar sinar matahari. Meski tidak menyebabkan iritasi atau ruam, bercak
vitiligo bisa terasa gatal.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami perubahan abnormal
pada warna kulit, rambut, atau mata. Penanganan tepat pada tahap awal dapat
menghambat perkembangan kondisi ini.
Penyebab Vitiligolo
Warna kulit seseorang ditentukan oleh sebuah pigmen yang
disebut dengan melanin. Melanin dihasilkan oleh sel-sel kulit yang disebut
dengan melanosit. Pada kasus vertigo, jumlah melanosit tidak memadai untuk
menghasilkan melanin pada kulit, sehingga akan terbentuk bercak berwarna putih
di area kulit ataupun rambut.
Hingga saat ini, penyebab kurangnya melanosit masih belum
diketahui secara pasti, namun beberapa pakar menduga kondisi ini dipicu oleh
sejumlah seperti:
·
Penyakit
autoimun. Autoimun merupakan suatu kondisi di mana sistem
kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel tubuh yang sehat, salah
satunya adalah melanosit di kulit.
·
Riwayat
keluarga (keturunan).
·
Kondisi yang memicu terjadinya vitiligo, seperti
terbakar sinar matahari, stres, atau paparan bahan-bahan kimia.
·
Melanin yang menentukan warna kulit dan
melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari.
Proses Diagnosis Vitiligolo
Diagnosis penyakit ini umumnya melalui pemeriksaan fisik
oleh dokter. Selain itu, dokter mungkin menanyakan beberapa hal seperti:
·
Riwayat vitiligo di dalam keluarga.
·
Riwayat penyakit autoimun di keluarga.
·
Apakah ada riwayat trauma pada area yang terkena
vitiligo – contohnya: terbakar sinar matahari atau adanya penyakit kulit yang
parah di area tersebut sebelumnya.
·
Apakah ada area tertentu di kulit yang lebih
sensitif terhadap cahaya matahari dan lebih mudah terbakar matahari.
·
Apakah ada area tertentu di kulit yang membaik
tanpa memerlukan terapi, atau malah memburuk.
·
Riwayat pengobatan yang telah Anda
lakukan.
Untuk memastikan diagnosis, ada beberapa jenis pemeriksaan
mendetail yang biasanya akan dianjurkan. Salah satunya adalah pemeriksaan kulit
menggunakan lampu ultraviolet. Pada tes ini, Anda akan diminta untuk masuk ke
sebuah ruangan gelap, dan sebuah lampu akan diletakkan pada jarak kurang lebih
10 cm dari kulit Anda. Bercak-bercak vitiligo akan lebih mudah terlihat di
bawah paparan sinar ultraviole, sekaligus berguna untuk menyingkirkan
kemungkinan penyakit kulit lain, misalnya panu.
Tes darah mungkin dianjurkan guna memeriksa kemungkinan
adanya kondisi autoimun lain, misalnya diabetes, penyakit Addison, atau
hipertiroidisme.
Langkah Penanganan Vitiligolo
Penanganan vitiligo ditujukan terutama untuk memperbaiki
estetika atau penampilan kulit dengan cara mengembalikan warna kulit seperti
semula. Sayangnya, dampak terapi seringkali hanya bersifat sementara, dan tidak
menjamin penghentian penyebaran penyakit.
Sinar matahari dapat menjadi masalah tersendiri bagi
penderita vitiligo. Ketika terpapar sinar matahari, kulit akan menghasilkan
melanin untuk melindungi kulit terhadap bahaya sinar ultraviolet. Pada
penderita vitiligo, jumlah melanin dalam kulit tidak mencukupi, sehingga kulit
pun tidak terlindungi dari sinar matahari. Maka dari itu, pastikan untuk
menggunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih untuk mencegah kerusakan kulit
yang lebih lanjut.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan krim ‘kamuflase’
kulit untuk menyetarakan warna kulit. Krim tahan air ini berfungsi menyamarkan
bercak-bercak vitiligo. Alternatif lainnya adalah produk kosmetik seperti
losion penggelap warna kulit atau yang lebih dikenal dengan tanning lotion.
Vitiligo juga dapat ditangani dengan prosedur medis, namun
langkah-langkah tersebut umumnya memiliki efek samping yang dapat memengaruhi
kesehatan Anda. Karena itu, dokter cenderung menganjurkan penanganan vitiligo
dengan produk perawatan tubuh dan kosmetik secara maksimal sebelum memutuskan
langkah penanganan lain.
Menjalani penanganan medis juga memerlukan kesabaran karena
membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum Anda merasakan keefektifannya.
Berikut adalah sejumlah prosedur medis yang bisa dijalani pengidap vitiligo.
·
Obat oles.
Beberapa jenis obat oles yang digunakan untuk menangani vitiligo adalah
kortikosteroid, pimecrolimus atau tacrolimus, dan losion
depigmentasi.
Krim atau salep kortikosteroid dianjurkan untuk pengidap vitiligo yang
hanya memiliki bercak-bercak pada sebagian kecil tubuhnya. Tetapi salep ini
sebaiknya tidak digunakan pada wajah dan dihindari oleh ibu hamil.
Kortikosteroid memiliki efek samping yang signifikan, seperti inflamasi,
kulit yang menipis, dan muncul guratan pada kulit (stretch
mark). Karena itu, dokter akan memantau kondisi pengidap secara
berkala selama penggunaan.
Obat oles lain yang dapat menjadi alternatif adalah pimecrolimus atau tacrolimus. Keduanya merupakan obat
yang biasa digunakan untuk mengobati eksim. Beberapa efek samping yang mungkin
terjadi akibat obat-obat ini adalah kulit menjadi lebih sensitif terhadap
cahaya matahari, muncul sensasi terbakar atau sakit, serta wajah memerah dan
iritasi kulit ketika Anda mengonsumsi minuman keras.
Apabila mengidap vitiligo dengan bercak-bercak putih di sebagian besar
tubuh, Anda dapat menjalani depigmentasi. Proses ini dilakukan dengan
mengoleskan losion mengandung hydroquinone yang
akan melunturkan pigmen kulit normal sehingga warnanya menjadi serupa dengan
bercak vitiligo.
Sayangnya, depigmentasi kulit yang Anda jalani akan bersifat permanen sehingga
kulit Anda tidak memiliki perlindungan alami dari sinar matahari lagi. Selain
itu, hydroquinone juga berpotensi
menyebabkan kulit terasa gatal, perih, serta kemerahan.
·
Analog
vitamin D.
Penderita vitiligo akan disarankan untuk menghindari paparan sinar
matahari langsung karena berdampak buruk terhadap kulit. Padahal, vitamin D
merupakan salah satu sumber penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Maka dari itu, sebagian besar penderita vitiligo membutuhkan suplemen vitamin D
guna memastikan kecukupan vitamin D di tubuh. Penggunaan obat ini dapat
dikombinasikan dengan kortikosteroid atau fototerapi.
·
Terapi
cahaya (fototerapi).
Langkah medis ini akan dipilih jika bercak-bercak vitiligo pengidap sudah
menyebar luas dan tidak bisa ditangani dengan obat oles. Terapi ini menggunakan
cahaya ultraviolet A (UVA) atau B (UVB) untuk mengembalikan warna kulit yang
terserang vitiligo. Paparan UVA yang berlebihan berpotensi meningkatkan risiko
kanker kulit sementara paparan UVB akan menurunkannya.
·
Terapi laser.
Sama seperti fototerapi, prosedur ini bertujuan untuk mengembalikan warna
kulit pada bercak-bercak vitiligo. Namun terapi laser hanya efektif untuk
vitiligo yang menyerang sebagian kecil kulit tubuh.
·
Operasi
cangkok kulit.
Dalam
prosedur ini, kulit sehat dari bagian tubuh yang tidak mengalami vitiligo akan
diambil dan digunakan untuk melapisi kulit yang memiliki bercak-bercak
vitiligo. Operasi ini dapat dilakukan apabila bercak-bercak vitiligo hanya
menyerang sebagian kecil tubuh dan tidak mengalami perkembangan.
Komplikasi Vitiligolo
Apabila tidak ditangani, vitiligo akan terus berkembang dan
terkadang mengakibatkan beberapa komplikasi, di antaranya meliputi:
·
Stres sosial atau psikologis.
·
Kulit terbakar matahari atau bahkan kanker kulit.
·
Masalah pada mata, seperti peradangan pada iris
(iritis).
·
Gangguan pendengaran.
·
Efek samping pengobatan, misalnya kulit
kering atau gatal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar