Pengertian Hidradenitis
Suppurativa
Hidradenitis suppurativa atau acne
inversa merupakan penyakit kulit jangka panjang yang menyebabkan
timbulnya benjolan di bawah kulit di dekat kelenjar keringat, contohnya
ketiak dan di antara bokong. Kondisi ini juga bisa muncul pada bagian di mana
kulit saling bergesekkan, misalnya di antara paha, selangkangan, atau di bawah
payudara pada wanita. Benjolan yang muncul bisa terinfeksi, lalu terisi nanah
dan berbau jika kantong ini pecah. Benjolan nanah ini disebut abses dan jika pecah
dan mengering akan meninggalkan jaringan parut.
Benjolan yang disebabkan hidradenitis suppurativa umumnya
terasa nyeri. Meski tidak terjadi pada semua kasus, biasanya saluran di bawah
kulit yang menghubungkan benjolan-benjolan hidradenitis suppurativa akan
terbentuk. Saluran-saluran sempit ini disebut saluran sinus.
Biasanya, hidradenitis suppurativa muncul pada masa puber
dan bertahan selama beberapa tahun. Beberapa faktor yang memengaruhi
risiko seseorang terkena hidradenitis suppurativa adalah:
·
Keturunan.
Hidradenitis suppurativa bisa muncul pada seseorang karena faktor
genetik.
·
Wanita.
Dibandingkan pria, hidradenitis suppurativa lebih sering menyerang
wanita.
·
Faktor usia.
Biasanya hidradenitis suppurativa menyerang seseorang yang masih remaja
atau berusia 20 tahunan.Jarang pada usia sebelum pubertas atau setelah
menopause.
·
Obesitas atau perokok.
Kebanyakan penderita hidradenitis suppurativa mengalami obesitas atau
seorang perokok.
·
Hirsutisme.
Seorang
yang memiliki kondisi tubuh yang memiliki pertumbuhan rambut berlebihan dengan
atau tanpa jerawat, punya risiko lebih besar terkena hidradenitis suppurativa.
Gejala Hidradenitis
Suppurativa
Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh
penderita. Kadang gejala pertama yang dirasakan penderita hidradenitis
suppurativa hanyalah benjolan meradang yang terasa nyeri. Benjolan
seperti ini bisa bertahan beberapa hari hingga berbulan-bulan.
Benjolan hidradenitis suppurativa bisa lebih dari satu tapi
masih dalam area yang sama, misalnya beberapa benjolan di area ketiak. Dan bisa
muncul di beberapa area. Jika benjolan tersebut terletak di lapisan kulit yang
dalam, saat sembuh acne inversa bisa
meninggalkan bekas luka. Selain benjolan, gejala hidradenitis suppurativa
lainnya adalah komedo yang berkumpul dan membentuk pola berpasangan.
Segera berkonsultasi dengan dokter jika muncul benjolan nyeri
yang tidak membaik selama beberapa minggu, sering kambuh, sangat nyeri serta
muncul di beberapa tempat.
Penyebab Hidradenitis
Suppurativa
Sampai saat ini belum diketahu penyebab pasti hidradenitis
suppurativa. Penyakit kulit yang tidak menular ini akan muncul ketika kelenjar
keringat dan folikel-folikel rambut penderita tersumbat.
Menurut British Association of Dermatologists, munculnya
hidradenitis suppurativa ada hubungannya dengan penyakit Crohn yang diidap
seseorang. Banyak penderita hidradenitis suppurativa juga mengidap penyakit
autoimun.
Diagnosis Hidradenitis
Suppurativa
Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi
penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh
pasien. Untuk mendiagnosis hidradenitis suppurativa, dokter akan melakukan
beberapa hal berikut:
·
Pemeriksaan fisik.
Dokter akan memeriksa bagian kulit penderita yang terinfeksi,
mendiagnosis berdasarkan lokasi benjolan-benjolan maupun lubang-lubang luka,
dan frekuensi kambuhnya infeksi tersebut.
·
Pengambilan sampel.
Jika
terdapat nanah di dalam benjolan, maka dokter akan mengambil sampel nanah untuk
dianalisis di laboratorium.
Setelah diagnosis selesai, dokter akan mengklasifikasikan
hidradenitis suppurativa yang diidap penderita berdasarkan tingkat keparahannya
yaitu:
·
Stadium 1.
Hanya ada satu atau beberapa abses terisolir tanpa jaringan parut atau
saluran sinus.
·
Stadium 2.
Muncul abses-abses kambuhan di lebih dari satu area kulit dan saluran
sinus mulai terbentuk.
·
Stadium 3.
Abses-abses
muncul di banyak area kulit. Terdapat saluran sinus di bawah kulit yang saling
terhubung antara abses. Penderita mungkin akan memiliki jaringan parut parah
yang selalu basah.
Pengobatan Hidradenitis
Suppurativa
Jenis penanganan yang dijalani penderita tergantung dari
seberapa parah hidradenitis suppurativa yang dideritanya. Jika hidradenitis
suppurativa masih pada tahap ringan, maka penderita bisa mengompres sendiri
benjolan dengan air hangat.
Selain mengompres, beberapa tindakan penanganannya adalah:
·
Pemberian obat-obatan.
Ada beberapa jenis obat yang biasa digunakan untuk mengatasi hidradenitis
suppurativa yaitu:
a.
Obat anti peradangan non steroid.
Obat-obatan jenis ini mampu mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan.
b.
Antibiotik.
Obat jenis akan melawan infeksi dan bisa mencegah penyakit ini menjadi
lebih parah serta kambuh kembali.
c.
Kortikosteroid.
Dokter akan menyuntikkan obat steroid ke dalam benjolan, untuk mengurangi
peradangan, rasa nyeri, dan pembengkakan.
d.
Retinoid oral.
Obat jenis ini mampu menangani hidradenitis suppurativa yang sudah cukup
parah.
e.
Terapi hormone.
Dengan pil kontrasepsi yang mengandung estrogen buatan mampu mengurangi
sekresi dari kelenjar keringat serta mengontrol benjolan.
f.
Obat biologis.
Dokter akan menyuntikkan obat-obatan jenis ini untuk mendorong sistem
pertahanan tubuh agar menyerang kuman. Namun, obat jenis ini memiliki efek
samping yang cukup serius.
·
Pembedahan.
Untuk menangani hidradenitis suppurativa yang tumbuh makin dalam,
penderita umumnya harus menjalani prosedur pembedahan. Beberapa jenis
pembedahan yang bisa dilakukan adalah:
a.
Insisi dan drainase abses.
Untuk membuka benjolan yang telah menjadi kantong dan mengeringkannya
dari cairan nanah.
b.
Membuka saluran sinus anatar benjolan.
Dengan memotong kulit dan daging yang menjadi atap saluran.
c.
Operasi pengangkatan.
Untuk mengangkat seluruh benjolan dan bagian kulit yang terinfeksi.
d.
Pembedahan laser.
Akan
dilakukan untuk menangani benjolan baru yang berada di lapisan kulit Namun,
laser juga akan menghancurkan folikel rambut penderita.
Komplikasi Hidradenitis
Suppurativa
Ada beberapa komplikasi yang bisa dialami penderita
hidradenitis suppurativa jika penyakitnya tidak segera ditangani yaitu:
·
Terhalangnya drainase kelenjar getah bening.
Yang menyebabkan pembengkakan pada lengan, kaki, atau area genital.
Hidradenitis suppurativa seringkali melibatkan kelenjar getah bening yang
berada di dekat kelenjar keringat.
·
Terbatasnya gerak tubuh penderita.
Keadaan ini adalah akibat nyeri pada benjolan hidradenitis suppuratriva
dan kulit yang kehilangan elastisitasnya akibat jaringan parut.
·
Perubahan tekstur kulit pada jaringan perut.
Kulit menjadi lebih gelap pada area bekas hidradenitis suppurativa yang
sudah membaik atau membentuk cekungan-cekungan.
·
Terisolasi dari lingkungan.
Akibat
bentuk dan bau yang ditimbulkan hidradenitis suppurativa.
Pencegahan Hidradenitis
Suppurativa
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko
hidradenitis suppurativa berkembang menjadi lebih parah dan agar tidak kambuh
kembali, yaitu:
·
Kenakan pakaian yang tidak terlalu ketat.
·
Berhenti merokok.
·
Jaga kebersihan kulit dan anggota badan.
·
Mengontrol berat badan.
·
Jangan mencukur area kulit yang terinfeksi, agar
tidak terjadi iritasi. Sekaligus hindari penggunaan parfum atau deodoran pada
area yang terinfeksi.
·
Jaga suhu tubuh agar tidak terlalu sering
berkeringat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar