Selasa, 26 Desember 2017

KANKER MATA



Pengertian Kanker Mata

Kanker mata adalah penyakit yang terjadi akibat sel-sel di jaringan mata tumbuh tanpa terkendali dan pertumbuhannya dapat menyebar ke daerah yang lain.

Pada saat tumbuh dan menyebar, sel-sel kanker tersebut dapat merusak sel-sel normal di sekitarnya. Kanker mata dapat terjadi pada tiga bagian utama mata, yaitu:

·         Bola mata (globe).

Bagian bola mata terdiri dari berbagai jaringan dan cairan yang menyusun sistem indera penglihatan. Tiga lapisan jaringan yang menyusun bola mata adalah:

a.       Sklera.

Merupakan jaringan berwarna putih, paling keras, dan terletak paling luar. Pada bagian depan mata, terdapat sklera berwarna bening yang disebut kornea mata.

b.      Retina.

Merupakan jaringan mata bagian paling dalam yang tersusun dari sel-sel saraf yang sensitif terhadap cahaya.

c.       Uvea.

Merupakan jaringan bola mata yang terletak di antara retina dan sklera. Uvea terdiri dari iris yang memberi warna pada mata dan membentuk pupil, koroid yang berfungsi menyediakan nutrisi bagi mata dan juga mengandung sel penghasil pigmen (melanosit), serta badan siliaris yang mengatur lensa mata.

·         Orbita.

Orbit mata merupakan berbagai jaringan yang mengelilingi bola mata, termasuk otot-otot pengatur gerakan bola mata.

·         Aksesoris mata.

Bagian aksesoris atau adneksa merupakan bagian tambahan pada mata seperti alis, kelenjar air mata, kelopak mata, konjungtiva, dan bulu mata.

Kanker mata dapat bermula dari bagian mata maupun dari organ lain yang sel kankernya menyebar ke bagian mata. Kanker mata yang berasal dari bagian mata disebut kanker mata primer. Sedangkan kanker mata yang berasal dari organ lain disebut kanker mata sekunder. Kanker mata merupakan penyakit yang jarang terjadi.

Jenis-jenis Kanker Mata

Berdasarkan jenis jaringan asalnya, kanker mata dapat dibagi menjadi:

·         Melonoma intraokular.

Ini merupakan kanker jenis melanoma yang terjadi pada jaringan bola mata. Melanoma intraokular merupakan jenis kanker mata yang paling sering terjadi, namun masih tetap jarang dibanding dengan kanker kulit melanoma. Kanker jenis melanoma terjadi pada sel-sel penghasil pigmen atau melanosit yang terletak di jaringan uvea. Koroid merupakan tempat tumbuhnya tumor yang paling sering. Selain koroid, melanoma intraokular pertama kali dapat terdeteksi pada jaringan iris. Melanoma pada iris merupakan kanker yang tumbuh dengan lambat dan jarang menyebar ke organ tubuh lainnya.

·         Limfoma intraokular.

Dinamakan limfoma intraokular, karena kanker ini terjadi pada sel-sel di kelenjar getah bening di dalam mata. Limfoma intraokular yang muncul seringkali termasuk golongan limfoma non-hodgkin. Kebanyakan penderita limfoma intraokular memiliki permasalahan pada sistem imunnya, contohnya menderita AIDS. Limfoma intraokular juga sering muncul bersamaan dengan limfoma pada sistem saraf pusat yang dinamakan primary central nervous system lymphoma (PCNSL).

·         Retinoblastoma.

Retinoblastoma merupakan kanker mata yang spesifik menyerang anak-anak. Retinoblastoma muncul akibat terjadinya mutasi gen pada retina yang menyebabkan sel-sel retina membelah dengan cepat dan menyebar ke jaringan mata serta bagian tubuh lainnya. Retinoblastoma dapat terjadi pada salah satu ataupun kedua mata. Jika terjadi pada kedua mata, retinoblastoma dapat dideteksi bahkan sebelum usia 1 tahun. Jika dideteksi sejak dini, retinoblastoma dapat diobati dengan baik dan memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi. Selain retinoblastoma, medulloepithelioma merupakan kanker mata kedua tersering pada bola mata, walaupun sangat jarang terjadi.

Selain ketiga jenis kanker mata yang terjadi pada bola mata tersebut, kanker mata juga dapat terjadi pada orbita dan adneksa mata. Beberapa jenis kanker pada jaringan orbita dan adneksa mata antara lain:

·         Kanker kelopak mata.

Merupakan varian dari kanker kulit. Bisa merupakan karsinoma sel basal atau karsinoma sel skuamosa.

·         Kanker orbita.

Kanker yang terjadi pada otot-otot penggerak bola mata dan jaringan ikat sekitar bola mata (rhabdomyosarcoma).

·         Melanoma konjungtiva.

Konjungtiva merupakan membran yang melapisi kelopak mata dan bola mata. Melanoma konjungtiva terlihat seperti noda hitam pada mata.

·         Tumor kelenjar mata.

Gejala Kanker Mata

Gejala kanker mata berbeda-beda, tergantung kepada jenis kanker yang diderita. Beberapa gejala yang dapat terjadi pada kanker mata, antara lain adalah:

·         Terdapat bintik gelap pada iris. Bintik gelap ini nampak pada melanoma iris dan dapat terlihat pada pemeriksaan mata rutin.

·         Mengalami gangguan penglihatan.

·         Jangkauan dan lapang pandang.

·         Melihat benda-benda yang seperti beterbangan (floaters), garis-garis, atau bintik-bintik.

·         Melihat kilatan-kilatan cahaya.

Gejala-gejala tersebut dapat juga timbul karena penyakit lain, selain kanker mata. Dan terkadang kanker mata, khususnya melanoma intraokular, tidak menunjukkan gejala. Melanoma intraokular seringkali dideteksi pertama kali pada saat pemeriksaan mata. Karena gejala kanker mata yang tidak spesifik, maka sangat dianjurkan untuk menjalani prosedur diagnosis jika dirasa mengalami gejala-gejala tersebut.

Gejala-gejala retinoblastoma lebih spesifik dibandingkan kanker mata jenis lainnya. Meskipun demikian, gejala retinoblastoma seringkali juga sulit dikenali sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut.  Beberapa gejala retinoblastoma antara lain adalah:

·         Bermata juling.

·         Perubahan warna iris mata.

·         Penglihatan kurang baik.

·         Mata merah dan mengalami peradangan.

·         Muncul pantulan (refleksi) berwarna putih di pupil mata, yang dapat terlihat pada saat difoto di ruangan gelap. Refleksi pupil yang wajar pada saat difoto biasanya berwarna merah.

Penyebab Kanker Mata

Penyebab kanker mata yang diketahui sejauh ini adalah akibat mutasi gen pada jaringan mata, terutama gen yang mengatur pertumbuhan sel. Pada kondisi normal, sel akan membelah diri secara teratur dan berkala untuk mengganti sel yang sudah rusak. Untuk mencegah agar sel tidak membelah diri secara liar dan tidak terkontrol, terdapat gen-gen yang mengatur kapan sel mulai dan berhenti membelah diri.

Kanker mata disebabkan oleh perubahan DNA pada gen yang mengatur pembelahan sel jaringan mata. Perubahan DNA pada gen tersebut menyebabkan gen pengatur pembelahan sel tidak berfungsi, sehingga sel-sel mata membelah diri tanpa terkendali. Akan tetapi, hingga saat ini penyebab mutasi DNA pada gen tersebut masih belum diketahui secara pasti.

Seseorang lebih mudah terkena melanoma intraokular jika:

·         Berkulit putih.

·         Memiliki warna mata lebih cerah, seperti biru atau hijau, dibandingkan orang dengan warna mata gelap.

·         Memiliki kelainan atau riwayat kelainan tertentu, seperti memiliki banyak tahi lalat (dysplastic nevus syndrome) atau bercak hitam pada mata (nevus of Ota).

·         Memiliki keluarga dengan riwayat melanoma intraokular.

Beberapa penelitian menduga adanya faktor lain, seperti paparan cahaya matahari atau lampu ultraviolet, yang juga menyebabkan terjadinya melanoma pada kulit. Beberapa jenis pekerjaan juga diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena melanoma, seperti tukang las, nelayan, petani, atau pekerjaan yang berhubungan dengan zat kimia berbahaya.

Khusus untuk retinoblastoma, hingga saat ini belum diketahui secara pasti hal-hal yang dapat menyebabkan seseorang lebih mudah menderita penyakit tersebut. Sedangkan limfoma intraokular, lebih mudah terjadi pada orang yang menderita HIV/AIDS atau menjalani pengobatan imunosupresif setelah cangkok organ.

Diagnosis Kanker Mata

Pemeriksaan dan diagnosis terhadap gejala-gejala kanker mata sangat penting agar kanker dapat dideteksi sejak dini. Metode diagnosis paling utama untuk mendeteksi kanker mata adalah pemeriksaan mata. Pemeriksaan mata dapat dilakukan dengan bantuan alat, seperti oftalmoskopi dan gonioskopi lensa. Pasien akan dicek terkait:

·         Gejala yang dialami, termasuk riwayat munculnya gejala kanker mata.

·         Kemampuan penglihatan mata.

·         Pergerakan bola mata.

·         Pembuluh darah mata, untuk mengecek pelebaran pembuluh darah pada mata.

·         Vitreous humor, yaitu cairan bening seperti jelly di dalam bola mata. Jika terjadi limfoma intraokular, biasanya vitreous humor akan mengalami pengeruhan.

Limfoma intraokular seringkali mengenai kedua mata. Akan tetapi, pada kasus tertentu dapat juga hanya terjadi pada satu mata. Melanoma intraokular dapat diketahui dini hanya melalui pemeriksaan mata. Agar hasil tes lebih akurat serta dapat diketahui tingkat pertumbuhan dan penyebaran kanker, pasien dapat menjalani pemeriksaan pendukung seperti:

·         Pemindaian.

Pemindaian seperti USG mata, CT scan, atau MRI berfungsi untuk mengetahui lokasi dan ukuran sel kanker. Pemindaian juga dapat dilakukan terhadap organ lain, selain mata, untuk mendeteksi penyebaran kanker ke organ tubuh lainnya, seperti foto Rontgen dada, USG hati, atau PET Scan.

·         Biopsi.

Biopsi dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan mata yang diduga mengalami kanker dan diperiksa di bawah mikroskop. Biopsi jarang dilakukan sebagai metode diagnosis, kecuali jika sangat diperlukan, karena sulit untuk mengambil sampel jaringan mata tanpa menimbulkan kerusakan.

·         Tes pungsi lumbal (lumbar puncture).

Pungsi lumbal bertujuan untuk mendeteksi apakah kanker limfoma intraokular sudah menyebar ke otak atau saraf tulang belakang. Tes ini dilakukan dengan cara mengambil cairan serebrospinal dari daerah tulang belakang.

Pengobatan Kanker Mata

Beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengobati kanker mata, antara lain adalah:

·         Pembedahan.

Pembedahan umumnya digunakan untuk mengobati melanoma intraokular, tidak untuk limfoma intraokular. Jenis pembedahan yang dilakukan bergantung kepada lokasi dan ukuran jaringan kanker yang ada. Pasien biasanya diberikan bius total pada saat dilakukan pembedahan. Secara spesifik, jenis-jenis pembedahan yang dapat dilakukan untuk mengobati kanker adalah:

a.       Iridektomi.

Mengangkat bagian dari iris mata untuk mengobati melanoma iris berukuran kecil.

b.      Iridotrabulektomi.

Mengangkat bagian dari iris beserta sedikit bagian luar bola mata untuk mengobati melanoma pada iris.

c.       Iridosikletomi.

Mengangkat bagian iris beserta sebagian badan siliaris untuk mengobati melanoma iris.

d.      Reseksi transkleral.

Mengangkat kanker melanoma yang terjadi pada koroid atau badan Tindakan ini berisiko menyebabkan gangguan penglihatan.

e.      Enukleasi.

Mengangkat seluruh bola mata. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk mengobati melanoma yang berukuran besar atau melanoma yang berukuran kecil pada pasien yang sudah kehilangan daya penglihatan seluruhnya. Enukleasi juga dapat dilakukan pada anak penderita retinoblastoma jika tumor retinoblastoma sudah berukuran besar atau jika anak sudah kehilangan penglihatannya. Sebagai gantinya, anak dapat diberikan bola mata palsu sebagai pengganti bola mata yang diangkat.

·         Radioterapi.

Radioterapi   merupakan pengobatan yang dilakukan dengan menembakkan sinar-X berenergi tinggi pada jaringan kanker. Kelebihan radioterapi dibandingkan pembedahan adalah risiko kehilangan atau kerusakan bola mata serta kehilangan penglihatan dapat dikurangi. Dua jenis radioterapi yang dapat diberikan adalah:

a.       Brakiterapi.

Brakiterapi dilakukan dengan memasukkan pelat radioaktif berukuran kecil di daerah sekitar mata yang dekat dengan jaringan kanker. Pelat tersebut akan memancarkan radiasi dengan spektrum sempit selama beberapa hari, sebelum akhirnya diangkat. Pelat ini dirancang khusus untuk meminimalkan kerusakan pada jaringan sehat di sekitar kanker. Brakiterapi dapat digunakan untuk mengobati melanoma maupun retinoblastoma.

b.      Radioterapi eksternal.

Pada radioterapi eksternal, sinar-X akan ditembakkan dari luar tubuh pasien yang difokuskan ke mata. Metode ini dapat digunakan pada pasien penderita limfoma intraokular maupun retinoblastoma. Radioterapi eksternal berisiko merusak jaringan sehat lain di sekitar kanker dan mengakibatkan katarak, glaukoma, perdarahan pada mata, dan ablasi retina.

·         Terapi laser.

Terapi laser berfungsi untuk menghancurkan jaringan kanker menggunakan sinar laser. Terapi laser biasanya digunakan pada pasien penderita melanoma intraokular dan retinoblastoma yang kecil, namun tidak dianjurkan pada penderita limfoma intraokular.

·         Kemoterapi.

Kemoterapi merupakan metode pengobatan kanker mata menggunakan obat-obatan kimia. Kemoterapi dapat disuntikkan langsung ke daerah mata (intraokular), ke dalam cairan serebrospinal (intratekal), ataupun diberikan melalui aliran darah secara sistemik (intravena). Kemoterapi dapat diberikan kepada penderita retinoblastoma, atau limfoma intraokular.

·         Cryotherapy.

Ini merupakan metode pengobatan kanker dengan cara membekukan jaringan kanker. Cryoterapi dapat diberikan kepada pasien penderita retinoblastoma yang masih berukuran kecil.

Pencegahan Kanker Mata

Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan, adalah:

·         Disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari atau sinar ultraviolet dengan memakai kacamata UV-protected ketika matahari sedang terik, walaupun hubungan antara sinar matahari dengan kejadian melanoma pada mata belum jelas.

·         Untuk mencegah limfoma intraokular adalah mencegah infeksi HIV, yang merupakan faktor risiko pemicu limfoma intraokular.

·         Pemeriksaan penyaring (screening) bagi anak yang memiliki riwayat retinoblastoma pada keluarganya merupakan pencegahan yang paling baik untuk retinoblastoma, mengingat penemuan dini sangat menentukan keberhasilan pengobatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar