Pengertian Ketoasidosis
Diabetik
Sebuah komplikasi diabetes mematikan yang disebabkan
kurangnya insulin dalam tubuh seseorang biasa dikenal dengan nama ketoasidosis
diabetik. Kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh tidak bisa mengolah gula darah
(glukosa) karena tidak cukupnya insulin dalam tubuh.
Sebagai pengganti glukosa, tubuh menggunakan lemak sebagai
bahan bakar pengganti. Hasil proses tersebut adalah senyawa bersifat asam
dengan jumlah cukup banyak bernama ketone, yang berbahaya bagi tubuh.
Kondisi ini sangat umum dijumpai pada pengidap diabetes tipe
1, namun cukup jarang ditemui pada penderita diabetes tipe 2. Kadang
ketoasidosis diabetik bisa muncul pada orang yang tidak menyadari jika dirinya
mengidap diabetes. Khususnya anak-anak dan remaja.
Gejala Ketoasidosis
Diabetik
Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh
penderita. Gejala utama pada ketoasidosis diabetik fase awal adalah:
·
Napas pendek atau sesak napas.
·
Volume urin meningkat.
·
Merasa haus terus menerus.
·
Kelelahan.
·
Peningkatan kadar gula darah dan/atau ketone.
·
Sakit Perut.
Jika tidak ditangani, penderita akan mengalami
gejala-gejala:
·
Detak jantung lebih cepat (takikaardia).
·
Napas lebih cepat.
·
Muntah.
·
Pusing dan kebingungan atau linglung.
·
Napas berbau seperti obat tetes anak-anak atau pembersih
kutek.
·
Mudah mengantuk.
·
Koma.
Jika merasakan beberapa gejala di atas, segera berkonsultasi
dengan dokter. Sebab ketoasidosis diabetik yang tidak ditangani bisa
berakibat fatal. Berikut beberapa komplikasi yang bisa disebabkan ketoasidosis
diabetik:
·
Rendahnya kadar gula darah (hipoglikemia).
·
Rendahnya kadar kalium (hipokalemia).
·
Pembengkakan otak (edema serebral).
·
Sindrom gangguan pernapasan akut.
·
Gagal ginjal akut.
Penyebab Ketoasidosis
Diabetik
Gula merupakan sumber energi utama bagi sel-sel otot dan
jaringan tubuh yang lainnya. Saat kekurangan insulin, tubuh tidak mampu
mengolah glukosa sehingga lemak tubuh akan diambil sebagai bahan bakar. Proses
pengolahan lemak ini akan menghasilkan zat bernama ketone yang berbahaya bagi
tubuh.
Karena tidak bisa diolah tubuh, kadar glukosa dalam darah
akan tinggi. Kombinasi antara tingginya kadar glukosa dan ketone bisa
menimbulkan gejala-gejala ketoasidosis diabetik.
Beberapa hal yang biasanya memicu munculnya ketoasidosis
diabetik adalah:
·
Trauma fisik atau emosional.
·
Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.
·
Sakit atau infeksi lain, dan akibatnya membuat
tubuh memproduksi beberapa hormon yang memiliki efek berlawanan dengan insulin.
·
Seragan jantung.
·
Masalah saat terapi insulin. Kurangnya terapi
insulin bisa menyebabkan menurunnya jumlah insulin dalam sistem tubuh.
·
Beberapa pengobatan, misalnya kartikosteroid dan
diuretik.
·
Diabetes yang tidak terdiagnosis.
Diagnosis Ketoasidosis
Diabetik
Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi
penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh
pasien.
Untuk mendiagnosis ketoasidosis diabetik, dokter akan
menjalankan beberapa pemeriksaan seperti:
·
Pemeriksaan fisik.
·
Tes darah, untuk mengetahui kadar gula darah,
kadar keton, dan tingkat keasaman darah.
·
Pencitraan sinar X bagian dada untuk
melihat komplikasi yang mungkin muncul.
·
Tes urin.
·
Tes elektrolit darah.
·
Tes elektrokardiogram, untuk merekam aktivitas kelistrikan jantung.
Pengobatan
dan Pencegahan Ketoasidosis Diabetik
Untuk mengobati ketoasidosis diabetik biasanya dokter akan
menilai separah apa gejala yang dirasakan penderita. Biasanya penderita akan
ditangain dengan kombinasi dari tiga jenis perawatan di bawah ini:
·
Pernggantian mineral tubuh.
Yang hilang saat penderita mengalami dehidrasi. Contohnya kalium.
·
Terapi insulin
Pemompaan insulin langsung ke pembuluh darah penderita.
·
Penggantian cairan tubuh.
Cairan
akan dipompa langsung ke pembuluh darah untuk mengganti cairan tubuh yang
hilang.
Para penderita diabetes sebaiknya mengikuti rekomendasi
pengobatan dokter untuk menghindari ketoadosis diabetik. Beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk mencegah ketoasidosis diabetik adalah:
·
Selalu menjaga dan memonitor kadar gula darah.
Mengonsumsi makanan sehat, rutin melakukan olah raga dan selalu mengecek
kadar gula darah.
·
Cukupi kebutuhan cairan tubuh.
·
Menyesuaikan dosis insulin dengan yang
dibutuhkan tubuh.
Berkonsultasilah dengan dokter untuk menyesuaikan dosis insulin.
·
Mengecek kadar ketone.
Terutama
bila kadar gula darah Anda juga tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar