Senin, 01 Januari 2018

KETOASIDOSIS DIABETIK



Pengertian Ketoasidosis Diabetik

Sebuah komplikasi diabetes mematikan yang disebabkan kurangnya insulin dalam tubuh seseorang biasa dikenal dengan nama ketoasidosis diabetik. Kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh tidak bisa mengolah gula darah (glukosa) karena tidak cukupnya insulin dalam tubuh.

Sebagai pengganti glukosa, tubuh menggunakan lemak sebagai bahan bakar pengganti. Hasil proses tersebut adalah senyawa bersifat asam dengan jumlah cukup banyak bernama ketone, yang berbahaya bagi tubuh.

Kondisi ini sangat umum dijumpai pada pengidap diabetes tipe 1, namun cukup jarang ditemui pada penderita diabetes tipe 2. Kadang ketoasidosis diabetik bisa muncul pada orang yang tidak menyadari jika dirinya mengidap diabetes. Khususnya anak-anak dan remaja.

Gejala Ketoasidosis Diabetik

Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Gejala utama pada ketoasidosis diabetik fase awal adalah:

·         Napas pendek atau sesak napas.

·         Volume urin meningkat.

·         Merasa haus terus menerus.

·         Kelelahan.

·         Peningkatan kadar gula darah dan/atau ketone.

·         Sakit Perut.

Jika tidak ditangani, penderita akan mengalami gejala-gejala:

·         Detak jantung lebih cepat (takikaardia).

·         Napas lebih cepat.

·         Muntah.

·         Pusing dan kebingungan atau linglung.

·         Napas berbau seperti obat tetes anak-anak atau pembersih kutek.

·         Mudah mengantuk.

·         Koma.

Jika merasakan beberapa gejala di atas, segera berkonsultasi dengan dokter.  Sebab ketoasidosis diabetik yang tidak ditangani bisa berakibat fatal. Berikut beberapa komplikasi yang bisa disebabkan ketoasidosis diabetik:

·         Rendahnya kadar gula darah (hipoglikemia).

·         Rendahnya kadar kalium (hipokalemia).

·         Pembengkakan otak (edema serebral).

·         Sindrom gangguan pernapasan akut.

·         Gagal ginjal akut.

Penyebab Ketoasidosis Diabetik

Gula merupakan sumber energi utama bagi sel-sel otot dan jaringan tubuh yang lainnya. Saat kekurangan insulin, tubuh tidak mampu mengolah glukosa sehingga lemak tubuh akan diambil sebagai bahan bakar. Proses pengolahan lemak ini akan menghasilkan zat bernama ketone yang berbahaya bagi tubuh.

Karena tidak bisa diolah tubuh, kadar glukosa dalam darah akan tinggi. Kombinasi antara tingginya kadar glukosa dan ketone bisa menimbulkan gejala-gejala ketoasidosis diabetik.
Beberapa hal yang biasanya memicu munculnya ketoasidosis diabetik adalah:

·         Trauma fisik atau emosional.

·         Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.

·         Sakit atau infeksi lain, dan akibatnya membuat tubuh memproduksi beberapa hormon yang memiliki efek berlawanan dengan insulin.

·         Seragan jantung.

·         Masalah saat terapi insulin. Kurangnya terapi insulin bisa menyebabkan menurunnya jumlah insulin dalam sistem tubuh.

·         Beberapa pengobatan, misalnya kartikosteroid dan diuretik.

·         Diabetes yang tidak terdiagnosis.

Diagnosis Ketoasidosis Diabetik

Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien.

Untuk mendiagnosis ketoasidosis diabetik, dokter akan menjalankan beberapa pemeriksaan seperti:

·         Pemeriksaan fisik.

·         Tes darah, untuk mengetahui kadar gula darah, kadar keton, dan tingkat keasaman darah.

·         Pencitraan sinar X bagian dada untuk melihat komplikasi yang mungkin muncul.

·         Tes urin.

·         Tes elektrolit darah.

·         Tes elektrokardiogram,  untuk merekam aktivitas kelistrikan jantung.

Pengobatan dan Pencegahan Ketoasidosis Diabetik

Untuk mengobati ketoasidosis diabetik biasanya dokter akan menilai separah apa gejala yang dirasakan penderita. Biasanya penderita akan ditangain dengan kombinasi dari tiga jenis perawatan di bawah ini:

·         Pernggantian mineral tubuh.

Yang hilang saat penderita mengalami dehidrasi. Contohnya kalium.

·         Terapi insulin

Pemompaan insulin langsung ke pembuluh darah penderita.

·         Penggantian cairan tubuh.

Cairan akan dipompa langsung ke pembuluh darah untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.

Para penderita diabetes sebaiknya mengikuti rekomendasi pengobatan dokter untuk menghindari ketoadosis diabetik. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah ketoasidosis diabetik adalah:

·         Selalu menjaga dan memonitor kadar gula darah.

Mengonsumsi makanan sehat, rutin melakukan olah raga dan selalu mengecek kadar gula darah.

·         Cukupi kebutuhan cairan tubuh.

·         Menyesuaikan dosis insulin dengan yang dibutuhkan tubuh.

Berkonsultasilah dengan dokter untuk menyesuaikan dosis insulin.

·         Mengecek kadar ketone.

Terutama bila kadar gula darah Anda juga tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar