Sabtu, 20 Januari 2018

PARAFIMOSIS



Pengertian Parafimosis

Parafimosis adalah kondisi dimana kulup tidak bisa kembali ke posisi semula setelah ditarik dalam waktu yang cukup lama. Karena itu, parafimosis hanya terjadi pada pria yang belum menjalani sunat.

Gejala dan Komplikasi Parafimosis

Gejala yang umumnya muncul akibat parafimosis meliputi rasa sakit dan pembengkakan pada ujung penis. Di samping itu, perubahan warna ujung penis menjadi merah tua atau biru juga mungkin terjadi karena terhalangnya aliran darah.

Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi menyebabkan infeksi serius, gangrene (jaringan yang mati), dan amputasi pada ujung penis. Oleh sebab itu, para dokter menggolongkan parafimosis sebagai kondisi kedaruratan urologi.

Penyebab Parafimosis

Parafimosis termasuk kondisi yang jarang terjadi. Penyebab yang paling sering memicu kondisi ini adalah karena lupa mengembalikan posisi kulup setelah ditarik, lalu dibiarkan untuk waktu yang cukup lama, misalnya beberapa jam. Di samping itu, ada juga faktor-faktor lain yang berpotensi menyebabkan parafimosis. Beberapa di antaranya adalah:

·         Mengalami cedera di sekitar alat kelamin.

·         Menderita infeksi.

·         Menarik kulup terlalu berlebihan.

·         Memiliki kulup yang lebih ketat.

·         Menindik penis.

·         Menjalani kateter.

Diagnosis dan Pengobtana Parafimosis

Parafimosis dapat didiagnosis dengan mudah oleh dokter terhadap pasien yang mengeluhkan gejala-gejalanya melalui pengamatan luar pada bagian kulup.

Apabila terbukti mengidap parafimosis, usia dan tingkat keparahan kondisi penderita akan menjadi faktor utama dalam mempertimbangkan langkah penanganan untuk mengatasi kondisi ini. Parafimosis yang terdeteksi dini dapat ditangani melalui prosedur sederhana, seperti:

·         Mengompres bagian yang bengkak dengan es.

·         Membungkus erat penis penderita dengan perban.

·         Mengeluarkan darah atau nanah menggunakan jarum.

·         Menyuntikan obat yang dapat mengurangi pembengkakan.

Lain halnya dengan parafimosis yang parah. Sebelum penanganan dilakukan, dokter akan memberikan obat bius pada penderita.

Penyayatan kulup yang tersangkut akan dilakukan guna mengurangi tekanan dan meredakan pembengkakan. Dengan ini, kulup bisa kembali ditarik ke posisi normal. Proses sunat kemudian akan dianjurkan untuk mencegah kembalinya parafimosis.

Dokter juga akan mengajarkan cara membersihkan dan merawat ujung penis penderita setelah pengobatan dilakukan agar tetap bersih dan terhindar dari infeksi.

Pencegahan Parafimosis dan Kondisi Lainnya

Selain dengan sunat, menjaga kebersihan penis merupakan cara utama dalam mencegah kondisi seperti parafimosis. Langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan meliputi:

·         Rutin membasuh penis dengan air hangat, misalnya pada saat mandi. Bagian dalam kulup juga bisa dibersihkan secara perlahan-lahan.

·         Tidak menarik atau membuka kulup bayi maupun balita karena dapat menyebabkan rasa sakit dan cidera.

·         Menghindari penggunaan bedak atau deodoran pada penis karena dapat memicu iritasi.

·         Menggunakan sabun tanpa kandungan parfum atau dengan bahan kimia ringan agar terhindar dari iritasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar