Pengertian Osteomielitis
Osteomielitis adalah infeksi tulang yang disebabkan oleh
bakteri. Ada dua jenis osteomielitis, yaitu akut dan kronis. Gejala
osteomielitis akut bisa berupa nyeri tulang, demam, serta pembengkakan dan
kemerahan pada area yang terinfeksi. Biasanya nyeri tulang yang dirasakan pada
kondisi ini cenderung parah. Selain gejala-gejala tersebut, osteomielitis akut
bisa ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar area yang
terinfeksi sehingga membatasi pergerakan tubuh. Osteomielitis akut kerap
menimpa tulang panjang di daerah kaki. Selain bagian tersebut, tulang punggung
dan lengan juga menjadi lokasi yang biasanya kena dampak.
Jenis osteomielitis berikutnya adalah kronis. Osteomielitis
kronis merupakan infeksi tulang yang berulang. Beberapa gejala yang bisa muncul
pada kasus osteomielitis kronis adalah nyeri tulang, pembengkakan di area yang
terinfeksi, tubuh terasa lelah tanpa alasan, menggigil, dan mengeluarkan
keringat berlebihan, perubahan kulit, serta mengalirnya nanah dari saluran
sinus dekat tulang yang terinfeksi.
Apabila penderita merasakan nyeri terus-menerus pada tulang
atau mengalami demam tinggi, segera periksakan diri ke dokter. Namun sebagian
anak-anak terkadang tidak bisa menyampaikan apa yang mereka rasakan pada orang
tua. Karena itu, para orang tua wajib waspada apabila anak terlihat enggan
menggerakkan bagian tubuh tertentu, nafsu makan berkurang, dan rewel
berkepanjangan. Bisa jadi tanda-tanda tersebut merupakan gejala osteomielitis.
Pengertian Osteomielitis
Penyebab utama osteomielitis adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini
dapat menginfeksi tulang melalui aliran darah. Sebenarnya bakteri Staphylococcus adalah bakteri yang
jarang menyebabkan masalah kesehatan dan umum terdapat di kulit, namun bakteri
ini bisa berbalik menyerang ketika sistem kekebalan tubuh sedang lemah
(misalnya karena kita menderita suatu penyakit). Seseorang yang menderita
diabetes atau kondisi kronis lainnya sangat rentan terhadap osteomielitis.
Selain akibat kondisi kronis, bakteri Staphylococcus juga
bisa menginfeksi tulang melalui luka (misalnya bekas operasi) atau cedera
(misalnya patah tulang).
Diagnosis Osteomielitis
Dokter biasanya akan mencurigai bahwa seorang pasien terkena
osteomielitis jika dia merasakan nyeri terus-menerus pada tulang tertentu yang
disertai bengkak dan kulit memerah. Selain mengamati bagian tulang yang sakit,
dokter juga biasanya akan menanyakan apakah pasien pernah:
·
Mengalami cedera di masa lalu.
·
Pernah menjalani pembedahan.
·
Memiliki penyakit tertentu yang bisa memicu
osteomielitis
Pemeriksaan lanjutan biasanya dilakukan dokter untuk
memastikan diagnosis, di antaranya:
·
Pemindaian untuk mengetahui adanya kerusakan
tulang akibat osteomielitis (misalnya CT scan, MRI scan, USG, dan rontgen).
·
Pemindaian untuk mengetahui adanya kerusakan
tulang akibat osteomielitis (misalnya CT scan, MRI scan, USG, dan rontgen).
·
Tes darah untuk mendeteksi adanya penyebaran
bakteri di dalam darah atau mengetahui tanda-tanda infeksi melalui pengukuran
kadar sel darah putih.
Pengobatan Osteomielitis
Pengobatan yang dilakukan pada kasus osteomielitis
tergantung dari tingkat keparahan kondisi. Jika masih belum terlalu parah,
dokter biasanya hanya akan meresepkan antibiotik untuk meredakan infeksi. Namun
pada kasus osteomielitis yang lebih serius (biasanya pada osteomielitis
kronis), selain pemberian antibiotik, dokter kemungkinan akan menyarankan
tindakan pembedahan. Langkah pembedahan bertujuan mencegah penyebaran infeksi
dan menghindarkan pasien dari amputasi.
Komplikasi Osteomielitis
Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit osteomielitis
berisiko menimbulkan komplikasi. Beberapa komplikasi tersebut di antaranya:
·
Septic arthritis atau
menyebarnya infeksi dari dalam tulang ke sendi terdekat.
·
Osteonekrosis atau kematian tulang akibat
terhalangnya sirkulasi darah di dalam tulang.
·
Pertumbuhan tulang secara abnormal pada
anak-anak.
·
Kanker kulit.
Pencegahan Osteomielitis
Cara terbaik mencegah osteomielitis adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang dapat memicu seseorang terkena penyakit
tersebut. Jika Anda memiliki luka, bersihkan luka tersebut dan tutup dengan
perban steril. Jika luka cukup parah, temui dokter untuk mendapatkan penanganan
yang tepat. Selanjutnya periksakan luka tersebut secara rutin sesuai jadwal
yang dokter tentukan.
Untuk memperlancar sirkulasi dan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh, Anda bisa menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari. Beberapa contoh pola hidup sehat adalah dengan banyak mengonsumsi
makanan kaya serat dan membatasi makanan tinggi lemak, rutin berolahraga (saran
terbaik adalah 2,5 jam per minggu), mengontrol berat badan, serta menghindari
rokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar