Gangguan tidur adalah kelainan yang bisa menyebabkan
masalah pada pola tidur Anda, baik karena tidak bisa tertidur, sering terbangun
pada malam hari, atau ketidakmampuan untuk kembali tidur setelah terbangun.
Beberapa dampak yang diakibatkan oleh gangguan tidur adalah:
1. Kelelahan.
2. Merasa
lemas.
3. Mudah
marah.
4. Sulit
untuk konsentrasi di siang hari.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Untuk
mengetahui lebih lanjut, perhatikan penjelasan di bawah ini:
1. Gangguan
tidur pada anak-anak.
Kebutuhan
tidur anak-anak dan remaja, setidaknya sembilan jam tidur tiap harinya.
Terganggunya jam tidur bagi anak-anak dapat mempengaruhi performa mereka di
sekolah, hubungan sosial, dan kegiatan ekstrakurikuler mereka. Untuk
meningkatkan waktu tidur anak Anda, beberapa hal ini bisa dilakukan:
a. Berikan
rutinitas waktu tidur yang menenangkan untuk anak, misalnya membacakan dongeng
atau mandikan dengan air hangat sebelum tidur.
b. Tentukan
waktu tidur yang pasti, baik pada hari sekolah maupun akhir pekan, dan jangan
melakukan banyak perubahan.
c. Matikan
semua peralatan elektronik, seperti TV, komputer, ponsel, dan radio, satu jam
sebelum jam tidur.
d. Jangan
beri makan porsi besar jika sudah mendekati jam tidur.
e. Makanan
atau minuman yang mengandung kafein sebaiknya tidak diberikan kurang dari enam
jam sebelum jam tidur.
f. Tidurkan
bayi dan anak-anak saat mereka kelelahan, tapi masih terjaga. Hindari mereka
tertidur di pangkuan orang tua atau di kamar lain.
g. Pastikan
suhu kamar tidur terasa sejuk dan gelap.
h. Hindari
kebisingan di sekitar rumah.
2. Mendengkur.
Kondisi
ini muncul ketika aliran udara melalui hidung dan mulut terganggu. Kondisi ini
bisa disebabkan oleh berbagai alasan, seperti:
a. Saluran
hidung yang terganggu.
b. Massa
otot yang buruk di bagian tenggorokan dan lidah.
c. Langit-langit
mulut terlalu lunak.
d. Jaringan
tenggorokan terlalu tebal.
Akibat
kondisi ini, Anda berisiko mengalami berbagai gangguan medis yang serius,
seperti gangguan pernapasan, sering terbangun dari tidur, kurang tidur, dan
muncul tekanan pada jantung.
3. Sleep
apnea atau apnea tidur.
Yaitu kondisi terganggunya pernapasan karena
dinding tenggorokan yang mengalami relaksasi dan menyempit ketika kita sedang
tertidur. Apnea tidur sendiri terbagi menjadi dua, apnea tidur obstruksi yang
muncul akibat otot tenggorokan yang mengalami relaksasi berlebihan dan apnea
tidur central yang muncul karena otak tidak mengirimkan sinyal pada otot untuk
mengatur pernapasan.
Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan
sendiri di rumah untuk mengatasi apnea tidur:
a.
Berhenti merokok bagi yang memiliki kebiasaan merokok.
b.
Menurunkan berat badan jika berlebihan.
c.
Menghindari obat-obatan penenang dan obat tidur.
d.
Membatasi konsumsi minuman keras, terutama pada waktu
sebelum tidur.
e.
Hindari tidur dengan posisi terlentang, usahakan untuk
tidur dengan posisi miring.
4.
Insomnia.
Yaitu kondisi saat seseorang
mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak bisa tidur cukup lama sesuai dengan
waktu yang dibutuhkan tubuh, meski dia memiliki kesempatan untuk melakukannya.
Gejala yang dirasakan dari insomnia yang paling umum
meliputi kesulitan tidur atau sering terbangun di malam hari atau dini hari.
Selain itu ada beberapa gejala umum lainnya, seperti suasana hati yang mudah
berubah, sulit berkonsentrasi di siang hari, dan kerap merasa kelelahan.
Insomnia bisa disebabkan karena faktor gaya hidup, kurangnya
kenyamanan kamar tidur, gangguan psikologi, gangguan kesehatan fisik, atau
karena efek samping obat-obatan. Pengobatan yang dilakukan pada kondisi ini
disesuaikan dengan kondisi dasar yang menyebabkannya.
5.
Narkolepsi.
Kondisi ini melibatkan kelainan pada saraf yang
mempengaruhi kendali seseorang tentang waktu tidur dan bangun. Orang yang
mengalami narkolepsi akan mengalami gejala-gejala:
a.
Merasa mengantuk pada siang hari.
b.
Halusinasi. Kondisi ketika seseorang mengalami khayalan
yang terasa jelas dan bisa menakutkan.
c.
Kelumpuhan tidur. Kondisi ketika terjadi ketidakmampuan
untuk bergerak atau bicara saat hampir tertidur atau sedang bangun dari tidur.
Kelumpuhan ini berlangsung selama beberapa menit.
d.
Kelemahan otot secara tiba-tiba dan ketidakmampuan
mengendalikan otot tubuh.
Tidak ada penyembuhan untuk kondisi ini,
obat-obatan bisa diberikan untuk meredakan gejala yang muncul. Perubahan gaya
hidup, seperti menghindari minuman keras, nikotin, kafein, dan makanan berat,
serta mengatur jadwal tidur dan jadwal makan, melakukan olahraga, dan membuat
jadwal tidur siang selama 10-15 menit.
6.
Kelainan ritme sirkadian.
Yaitu kondisi ketika terjadi gangguan pada ritme
sirkadian seseorang. Ritme sirkadian atau jam internal tubuh adalah jam
biologis yang mengatur siklus di dalam tubuh manusia selama 24 jam. Ritme
sirkadian inilah yang menentukan kapan kita terbangun dan kapan kita tertidur.
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kelainan
pada ritme sirkadian tubuh adalah:
a.
Sistem kerja sif.
b.
Melintasi daerah antar zona waktu.
c.
Pengaruh obat-obatan.
d.
Kehamilan.
e.
Gangguan mental.
Kelainan ritme sirkadian ditangani sesuai dengan
penyebab dasar yang mengakibatkan munculnya kondisi ini. Tujuan pengobatan yang
dilakukan adalah menetapkan jadwal tidur seseorang agar dia bisa menyesuaikan
diri dengan aktivitas kesehariannya.
7.
Hipersomnia.
Ini adalah kondisi ketika seseorang tidur secara
berlebihan atau mengalami kesulitan untuk tetap terjaga pada siang hari. Orang
yang mengalami kondisi ini bisa tertidur kapan saja, baik saat bekerja, atau
saat mengemudi. Selain itu, mereka akan mengalami kekurangan energi dan
kesulitan untuk berkonsentrasi.
Hipersomnia disebabkan oleh:
a.
Obesitas atau kelebihan berat badan.
b.
Narkolepsi.
c.
Penyalahgunaan minuman keras atau narkoba.
d.
Kurang tidur di malam hari.
e.
Obat-obatan.
Untuk mengatasi kondisi ini, biasanya dokter akan
memberikan resep obat-. Anda juga akan disarankan untuk tidur lebih cepat dan
menghindari minuman keras dan kafein sebelum tidur.
8.
Sindrom kaki gelisah.
Kondisi ini ditandai dengan munculnya keinginan
yang tidak bisa dijelaskan untuk menggerakkan kaki, terkadang disertai dengan
sensasi kesemutan. Pada kebanyakan kasus, dokter tidak mengetahui apa yang
menyebabkan munculnya kondisi ini, tapi mereka mencurigai faktor keturunan
memiliki peran dalam terjadinya sindrom kaki gelisah.
Beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan kondisi
ini adalah:
a.
Kehamilan.
Wanita yang hamil biasanya mengalami sindrom kaki
gelisah pada tiga bulan terakhir.
b.
Penyakit kronis.
Beberapa contoh penyakit kronis yang bisa
menyebabkan sindrom kaki gelisah adalah defisiensi besi, gagal ginjal, penyakit
Parkinson, diabetes, neuropati perifer.
c.
Obat-obatan.
Beberapa contoh obat-obatan yang bisa menyebabkan
sindrom kaki gelisah adalah obat kelompok antimual, antidepresan, antipsikotik,
dan antihistamin.
9.
Sistem kerja sif.
Gangguan tidur juga bisa disebabkan
oleh pekerjaan, terutama bagi Anda yang harus bekerja di malam hari atau melakukan
sistem kerja sif yang berotasi. Kondisi ini akan menyebabkan Anda merasa tidak
istirahat cukup meski sudah tidur cukup lama.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
menangani gangguan tidur akibat sistem kerja sif:
a.
Tidur
di ruangan yang gelap.
b.
Gunakan
penutup mata dan penutup telinga untuk membuat tidur Anda makin nyaman.
c.
Gunakan
kacamata gelap jika Anda pulang kerja di pagi hari setelah menjalani kerja sif
malam hari.
d.
Pertahankan
suhu kamar pada 18 derajat Celcius.
e.
Konsumsi
makanan yang sehat.
f.
Lakukan
olahraga secara teratur.
g.
Hindari
mengonsumsi minuman keras atau yang mengandung kafein sebelum memasuki waktu
tidur Anda.
10. Tidur
dengan gerak mata cepat atau tidur REM.
Gangguan tidur jenis ini ditandai dengan
terjadinya gerakan-gerakan fisik yang jelas, mimpi buruk disertai dengan suara
vokal dan terjadi secara tiba-tiba, dan disertai gerakan kaki dan tangan ketika
tertidur. Kondisi ini bisa digambarkan sebagai seseorang yang bergerak sesuai
dengan mimpinya.
11. Parasomnia.
Gangguan tidur jenis ini adalah kondisi yang
muncul akibat seseorang mengalami tidur gerak mata cepat atau tidur REM.
Berikut beberapa bentuk dari parasomnia:
a.
Mimpi buruk.
Ini adalah kejadian pada malam hari yang bisa
menimbulkan perasaan takut, kengerian, dan kecemasan. Mimpi buruk bisa
disebabkan oleh banyak hal, misalnya sakit, rasa cemas, efek negatif dari
obat-obatan, kehilangan orang yang disayangi, dan lain-lainnya.
b.
Tidur berjalan.
Ini adalah kondisi ketika seseorang akan berdiri
dan berjalan selagi mereka tertidur. Pada kebanyakan kasus, tidur berjalan terjadi
pada anak-anak di usia 4-8 tahun, tapi bisa juga terjadi pada orang dewasa.
Mata seseorang yang tidur berjalan biasa terlihat terbuka. Jika ditanya, dia
mungkin akan merespons dengan lambat atau tidak merespons sama sekali. Kondisi
ini bisa disebabkan oleh jam tidur yang kacau, stres, mabuk, atau karena
mengonsumsi obat-obatan penenang.
c.
Lumpuh tidur atau ketindihan.
Ini adalah kondisi seseorang yang terbangun atau
sadar, tapi tidak bisa bergerak, biasanya muncul ketika seseorang sedang berada
pada fase terbangun dan tidur. Anda tidak akan bisa bergerak atau bicara ketika
mengalami kondisi ini selama beberapa detik atau beberapa menit.
d.
Menggeretakkan gigi.
Yaitu kondisi seseorang yang suka menggeretakkan
gigi atau menggenggamkan gigi ketika tertidur. Hal ini umum terjadi. Penyebab
orang menggeretakkan gigi tidak diketahui, tapi risiko kondisi ini meningkat
jika orang mengalami situasi yang melelahkan, hilang atau copotnya gigi, dan karena
gigitan yang aneh. Pelindung gigi bisa digunakan untuk mencegah kondisi ini.
e.
Mengompol.
Kondisi seseorang, terutama anak-anak, yang tidak
bisa menahan kencing pada malam hari.Mengompol yang terjadi pada orang dewasa
umumnya disebabkan oleh infeksi saluran kencing, diabetes, gangguan saraf,
gangguan emosi, kelainan struktur tubuh.