Pengertian
Emboli
Organ-organ vital tubuh manusia, seperti otak, jantung dan paru-paru, tidak bisa berfungsi dengan baik ketika pasokan oksigen terhambat. Pada otak, emboli menyebabkan stroke. Sedangkan pada paru-paru, emboli menyebabkan embolisme paru. Bukan hanya fungsi organ saja yang terganggu, namun terlalu lama kekurangan oksigen bisa membuat jaringan organ tersebut rusak secara permanen.
Jenis Emboli
Berdasarkan lokasi penyumbatannya
emboli di bagi dalam beberapa jenis, yaitu:
1.
Emboli paru.
Emboli paru biasanya terbentuk di
(kadang-kadang dikenal sebagai deep vien thrombosis atau DVT), pondok-pondok di
salah satu arteri paru-paru. Banyak emboli dipecah oleh tubuh dan pergi dengan
sendirinya, namun emboli paru yang serius dapat menyebabkan kematian.
2. Emboli otak.
Jika gumpalan darah menuju otak,
maka bisa menyebabkan stroke iskemik atau TIA (transient ischemic attack).
3. Emboli retina.
Gumpalan emboli kecil yang tidak
memblokir arteri utama dapat memblokir pembuluh darah kecil yang menyuplai
aliran darah ke retina mata. Hal ini biasanya dapat menyebabkan kebutaan
tiba-tiba pada salah satu mata.
4. Septic emboli.
Ini terjadi ketika partikel yang
diciptakan oleh infeksi dalam tubuh mencapai aliran darah dan memblokir
pembuluh darah.
5. Emboli ketuban.
Tidak semua emboli terbuat dari
bekuan darah. Pada kehamilan, rahim berisi cairan ketuban untuk untuk
melindungi janin. Cairan ketuban ini dapat menjadi embolisasi dan mencapai
paru-paru ibu, menyebabkan pulmonary amniotic embolism.
6. Emboli udara.
Udara dapat masuk ke dalam pembuluh
darah melalui berbagai cara, gelembung udara dalam darah yang dapat menyumbat
aliran darah ateri.
7. Emboli lemak.
Jika partikel lemak atau sumsum
tulang masuk kedalam sirkulasi darah, maka dapat menghalangi aliran darah, sama
seperti bekuan darah atau gelembung udara.
Gejala
Emboli
Berikut ini adalah beberapa gejala yang dapat
terjadi akibat emboli pada paru-paru:
1. Sesak
napas.
2. Sakit
pada dada yang lebih parah ketika bernapas dan batuk.
3. Batuk-batuk,
bisa mengeluarkan darah.
4. Berkeringat
berlebihan.
5. Pusing.
6. Detak
jantung yang cepat.
Jika emboli menghambat aliran darah
ke otak, maka akan terjadi gejala-gejala stroke.
Emboli berpotensi menghambat aliran
darah ke suatu organ secara menyeluruh dan ini berpotensi berakibat fatal.
Segera ke rumah sakit terdekat jika Anda mengalami gejala stroke atau embolisme
paru.
Penyebab
Munculnya Emboli
Emboli, atau hambatan pada pasokan darah ke jaringan
dan organ tubuh, bisa berupa banyak hal, antara lain:
1. Lemak.
Tulang
yang mengalami keretakan bisa mengakibatkan terlepasnya partikel lemak di dalam
tulang ke dalam aliran darah. Selain itu, lemak juga bisa masuk ke aliran darah
jika terjadi komplikasi setelah menjalani operasi tulang atau karena terjadi
luka bakar yang cukup parah.
2. Gumpalan
darah.
Untuk
mencegah terjadinya pendarahan berlebihan saat terjadi luka, darah akan
menggumpalkan secara alami. Tapi beberapa kondisi, seperti penyakit jantung,
kegemukan atau obesitas, kanker, dan kehamilan bisa menyebabkan darah
menggumpal lebih mudah meski tidak terjadi luka. Salah satu penyebab utama
emboli paru adalah terjadinya penggumpalan darah pada pembuluh vena dalam kaki
yang kemudian terlepas dan menuju ke paru-paru.
3. Air
ketuban.
Ini
adalah cairan yang mengelilingi dan melindungi bayi di dalam rahim. Meski
kondisi ini sangat langka, cairan amniotik bisa masuk ke pembuluh darah sang
ibu saat proses melahirkan dan menyebabkan penyumbatan.
4. Kolesterol.
Aterosklerosis
adalah penyempitan pembuluh arteri yang disebabkan oleh penimbunan kolesterol.
Apabila kondisi yang terjadi cukup parah, sebagian kecil kolesterol bisa
terlepas dan menyebabkan terjadinya emboli atau hambatan pada aliran darah.
5. Udara.
Gelembung
udara atau gas juga bisa memasuki aliran darah. Kondisi ini merupakan penyebab
kematian utama di antara para penyelam. Seorang penyelam yang naik ke permukaan
dengan cepat akan mengalami perubahan tekanan drastis. Ini bisa menyebabkan
munculnya gelembung nitrogen di dalam aliran darah. Kondisi inilah yang
menyebabkan munculnya penyakit dekompresi.
Selain beberapa penyebab di atas, terdapat pula
beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami emboli,
yaitu:
1. Sedang
hamil.
2. Mengalami
kegemukan atau obesitas.
3. Merokok.
4. Menderita
penyakit jantung.
5. Berusia
di atas 60 tahun.
6. Tidak
bergerak atau aktif dalam jangka waktu lama.
Pengobatan
Emboli
Pengobatan yang dilakukan pada kondisi emboli sangat
bergantung kepada penyebab munculnya penyumbatan, ukuran penyumbatan yang
muncul, dan lokasi penyumbatan tersebut.
Embolektomi adalah prosedur operasi yang bisa dilakukan untuk menghilangkan sumbatan yang terbentuk. Pembuluh darah yang mengalami penyumbatan akan dibedah dan sumbatan yang ada akan disedot.
Khususnya pada kasus emboli yang terjadi karena gelembung udara, pasien akan dimasukkan ke dalam ruangan hiperbarik. Tekanan udara di dalam ruangan hiperbarik lebih tinggi dari tekanan udara di luar ruangan. Dengan cara ini, ukuran gelembung udara di dalam tubuh seorang penyelam akan berkurang.
Mencegah Emboli
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
mengurangi risiko terjadinya emboli.
1. Menurunkan
berat badan.
Jika
mengalami berat badan berlebih, lakukan olahraga secara teratur dan lakukan
diet rendah kalori untuk mencapai berat badan yang sehat.
2. Berhenti
merokok.
3. Pola
makan sehat.
Mulai
biasakan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, rendah lemak, dan rendah
garam.
4. Berolahraga.
Lakukan
olahraga setidaknya dua setengah jam dalam seminggu agar tubuh tetap aktif dan
aliran darah lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar