Jumat, 30 Desember 2016

FROZEN SHOULDER




Pengertian Frozen Shoulder

Frozen shoulder atau adhesive capsulitis adalah gangguan yang terjadi di area bahu berupa rasa kaku dan nyeri. Kondisi ini menyebabkan terbatasnya pergerakan bahu hingga terkadang tidak dapat digerakkan sama sekali.

Frozen shoulder biasanya berlangsung selama 1-3 tahun. Kondisi ini jarang kambuh pada lokasi yang sama.

Penyebab Frozen Shoulder

Bahu memiliki kapsul pelindung berupa jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Kapsul ini melindungi tulang, ligamen, dan tendon bahu. Frozen shoulder disebabkan oleh menebalnya jaringan yang membentuk kapsul pelindung tersebut yang kemudian menempel erat di sekitar sendi bahu. Kondisi ini kemudian menyebabkan terganggunya pergerakan bahu. Jaringan yang menebal tersebut diperkirakan jaringan yang menyerupai jaringan parut.

Bagaimanapun juga, kondisi yang memicu penebalan jaringan atau munculnya jaringan parut masih belum diketahui hingga saat ini. Frozen shoulder dapat tiba-tiba muncul tanpa pemicu yang jelas.

Pada sebagian kasus dapat dipicu oleh penyakit rematik. Pada beberapa kasus lain, frozen shoulder dialami oleh penderita diabetes. Dengan kata lain, penyakit diabetes menjadi salah satu faktor risiko kondisi ini juga.

Beberapa faktor risiko lain yang mungkin memicu terjadinya frozen shoulder, yaitu: 

1.      Usia dan jenis kelamin. Frozen shoulder paling banyak dialami oleh perempuan dan orang-orang yang berusia di atas 40 tahun.

2.      Penyakit sistemik. Sebagian dari jenis penyakit ini adalah gangguan pada penyakit dan pembuluh darah, kelenjar tiroid (hipertiroid atau hipotiroid), tuberkulosis, parkinson, dan diabetes.

3.      Berada dalam keadaan diam atau tidak banyak bergerak untuk jangka waktu lama. Bahu yang jarang digerakkan atau tidak digunakan memiliki risiko tinggi terkena frozen shoulder. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh cedera yang dialami oleh pasien, seperti patah tulang, cedera pada kumpulan otot rotator cuff bahu, pemulihan pascaoperasi, hingga stroke.

Gejala Frozen Shoulder

Gejala frozen shoulder dapat mengalami perkembangan dan memburuk seiring waktu, lalu akan membaik. Kondisi ini umumnya dialami oleh bahu yang jarang digunakan atau tidak terlalu aktif, Biasanya gejala akan cenderung memburuk terutama di malam hari. Gejala ini memiliki beberapa tahapan perkembangan yang masing-masing dapat berlangsung hingga beberapa bulan.

1.      Tahap pertama atau freezing stage, ketika bahu mulai merasakan nyeri di tiap pergerakan. Pergerakan juga mulai mengalami keterbatasan.

2.      Tahap kedua atau frozen stage, ketika rasa nyeri mulai tampak berkurang, namun bahu menjadi makin kaku atau tegang sehingga sulit untuk digerakkan. Periode ini biasanya berlangsung selama empat bulan hingga satu tahun.

3.      Tahap ketiga atau thawing stage, ketika jangkauan gerakan dan kondisi bahu membaik. Periode ini biasanya berlangsung selama 1 - 3 tahun.

Diagnosis Frozen Shoulder

Selain wawancara langsung pada pasien, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik, termasuk meminta pasien mencoba serangkaian gerakan aktif menggunakan tangan. Evaluasi gerakan pasif juga dapat dilakukan oleh dokter dengan meminta pasien melemaskan otot tubuh. Hal ini dikarenakan kondisi frozen shoulder dapat berdampak kepada kedua jenis gerakan tersebut. Dengan demikian dokter dapat melihat dan membuat evaluasi dari jangkauan gerakan dan rasa nyeri yang dirasakan.

Selain pemeriksaan fisik, diagnosis frozen shoulder biasanya dapat diperoleh berdasarkan pemeriksaan gejala saja. Namun dokter akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang, seperti X-ray dan MRI scan. Dokter juga mungkin akan menyuntikkan suatu obat bius untuk mendeteksi jangkauan gerak aktif atau pasif pasien. 

Pengobatan Frozen Shoulder

Pengobatan frozen shoulder melibatkan pemberian obat-obatan, latihan fisik untuk melatih jangkauan gerakan, hingga prosedur pembedahan. Obat-obatan ini bertujuan untuk mengendalikan rasa nyeri sehingga tangan masih dapat digunakan walaupun pergerakannya terbatas. Latihan atau terapi fisik dilakukan agar pasien dapat mempelajari gerakan-gerakan tertentu yang dapat membantu proses pemulihan bahu serta menambah jangkauan gerakan.

Obat-obatan pereda rasa nyeri bisa diperoleh secara bebas di apotek dan dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan yang dialami akibat kondisi ini. Obat-obatan seperti aspirin dan golongan obat-obatan ibuprofen adalah sebagian di antaranya. Bila obat-obatan bebas tidak efektif dalam meredakan rasa nyeri, dokter dapat merekomendasikan obat pereda nyeri dan antiradang dosis tinggi untuk pasien.

Pengobatan mandiri ketika di rumah juga dapat dilakukan oleh penderita frozen shoulder untuk membantu meredakan rasa nyeri. Anda dapat menggunakan kain hangat atau dingin ke area bahu. Pasien juga bisa tetap menggerakkan bahu dan tungkai yang cedera sebisa mungkin.

Kasus frozen shoulder yang umum biasanya dapat kembali pulih dalam waktu satu hingga satu setengah tahun. Lain halnya dengan kasus dengan gejala yang tidak kunjung membaik. Pada kasus seperti ini, dokter dapat merekomendasikan prosedur pembedahan atau beberapa prosedur lainnya, seperti: 

1.      Menyuntikan air steril ke dalam kapsul pelindung bahu dengan tujuan meregangkan jaringan-jaringan tersebut dan memudahkan pergerakan sendi.

2.      Menyuntikan kortikosteroid ke dalam sendi bahu untuk mengurangi rasa nyeri dan menambah jangkauan gerakan bahu. Manfaat dari prosedur ini akan lebih terasa jika dilakukan pada tahap pertama kondisi ini.

3.      Prosedur manipulasi bahu dengan cara membius total pasien agar tidak merasakan nyeri saat dokter menggerakkan sendi bahu ke berbagai arah. Prosedur ini dilakukan untuk melemaskan jaringan-jaringan yang tegang.

4.      Prosedur operasi untuk mengangkat jaringan parut dan jaringan yang saling merekat dari dalam sendi bahu. Prosedur ini dilakukan menggunakan sebuah alat kecil yang dimasukkan melalui irisan kecil di sekitar sendi pasien.

Beberapa pilihan pengobatan lain untuk frozen shoulder dapat dijadikan pertimbangan dengan melakukan penelitian sebelum prosedur dilakukan. Pengobatan alternatif yang umumnya tersedia adalah akupuntur, pijit shiatsu, dan memberikan rangsangan yang ditujukan pada saraf dengan menggunakan listrik melalui lapisan kulit atau TENS (Transcutaneous electrical nerve stimulation).

TENS menghantarkan arus listrik dalam jumlah kecil melalui tambalan elektroda yang ditempelkan pada kulit. Arus listrik ini menyasar titik saraf yang penting, untuk merangsang pelepasan molekul penghambat rasa nyeri (endorfin), atau serat yang membawa impuls rasa nyeri. Prosedur lain yang lebih diketahui umum adalah akupuntur. Prosedur ini membutuhkan waktu 15-40 menit dan biasanya tidak terasa nyeri.

Pencegahan Frozen Shoulder

Pencegahan frozen shoulder yang bisa Anda lakukan adalah mengusahakan agar tangan tetap bergerak walaupun terbatas. Jarang bergerak dapat memicu kondisi ini serta memperburuk kondisi, terutama jika Anda sedang melalui proses pemulihan pascaoperasi yang bisa berlangsung lama.

Tanya dan diskusikan dengan dokter mengenai jenis gerakan yang bisa diterapkan untuk melatih bahu Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar