Pengertian
Epididimitis
Epididimitis adalah kondisi medis yang ditadai dengan
peradangan pada epididimis, seringkali akibatdari infeksi bakteri pada kambung kemih atau
ureta(saluran yang menyalurkan urin atau seperma ke penis). Epididimis adalah
saluran yang bergulung terletak di belakang setap testis.Epididimis berperandalam
mengumpulkan dan menyimpan sperma sebelum ejakulasi sewaktu berhubungan seksual
dan sebagai maturasi dari sperma.
Pada epididimis, peradanganyang disebabkan oeleh
infeksi bakteri menyebabkan pembengkakan dannyeri pada skrotum (sepasang
struktur seperti kantung luar yang berisi testisdan epididimis).
Epididimis merupakan penyebab disfungsi seksual
pria,bahkan hilangnya fungsi seksual pria secara menyeluruh. Penyakit ini juga merupakan penyakit alat kelamin yang dapat menginduksi penyakit berat
seperti varikokel,peradanganstatis,
prostatitis, penyakit endokrin, nefritis, dan penyakit ginjal,lainnya seperti
infeksisaluran kemih,kankerdansebagainya.
Epididimis adalah saluran yang bergulung-bergulung menghubungkan antara testis dan vas deferens. Sedangkan vas deferens adalah saluran sperma yang langsung menuju pintu keluar di penis saat pria ejakulasi. Epididimis berfungsi untuk menyimpan dan membawa sperma.
Orang yang bergonta-ganti pasangan dan melakukan
hubungan seksual yang tidak aman, berisiko terinfeksi penyakit menular seksual
(PMS). Bakteri penyebab PMS ini juga akan menyebabkan epididimitis. Faktor lain
yang bisa meningkatkan risiko terkena epididimitis adalah:
1. Pembesaran
prostat.
2. Pernah
mengalami infeksi prostat atau infeksi saluran kemih.
3. Pernah
menjalani prosedur medis yang memengaruhi saluran urine.
4. Pria
yang belum disunat.
5. Letak
anatomis saluran kemih yang tidak normal.
Gejala Epididimitis
Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan
oleh penderita. Beberapa gejala yang akan dirasakan seseorang jika menderita
epididimitis adalah:
1. Skrotum
akan membengkak, terasa hangat, terasa sakit saat di sentuh, atau berwarna
kemerahan.
2. Nyeri
pada testis, biasanya di salah satu satu sisi. Testis juga bisa terasa sakit
saat disentuh.
3. Darah
pada cairan sperma.
4. Nyeri
saat buang air kecil.
5. Sering
ingin buang air kecil dan selalu merasa tidak tuntas.
6. Muncul
benjolan di sekitar testis yang disebabkan karena penumpukan cairan.
7. Ujung
penis mengeluarkan cairan tidak normal, biasanya terkait dengan penyakit
menular seksual.
8. Nyeri
saat ejakulasi atau berhubungan seksual.
9. Rasa
tidak nyaman atau nyeri pada perut bagian bawah atau sekitar panggul.
10. Pembesaran
kelenjar getah bening di pangkal paha.
11. Demam
bisa juga terjadi, meski cukup jarang.
Jika tidak kunjung membaik selama lebih dari enam
minggu atau kambuh kembali, maka ini disebut epididimitis kronis. Gejala
epididimitis kronis bisa muncul secara bertahap. Segera berkonsultasi dengan
dokter jika skrotum terasa sakit, cairan tidak normal keluar dari penis, atau
nyeri saat buang air kecil.
Penyebab
Epididimitis
Epididimitis sebagian besar disebabkan oleh infeksi
bakteri. Pada kebanyakan kasus epididimitis, infeksi dimulai pada uretra,
prostat atau kandung kemih. Seringkali, bakteri penyebab epididimitis pada
anak-anak dan orang tua maupun kaum homoseksual adalah E.coli serta
bakteri sejenisnya.
Umumnya, beberapa penyebab epididimitis adalah:
1. Infeksi
saluran kemih.
Kondisi
di mana terjadi infeksi bakteri yang menyerang bagian dari sistem saluran
kemih.
2. Epididimitis
kimia.
Adalah
kondisi di mana urine mengalir kembali ke epididimis karena tubuh yang terlalu
meregang atau mengangkat barang berat.
3. Mumps
atau gondongan.
4. Amiodorane.
Salah
satu jenis obat jantung yang bisa menyebabkan peradangan pada epididimis.
5. Penyakit
menular seksual.
Seperti
gonorea dan klamidia biasanya menjadi penyebab epididimitis pada pria yang
aktif secara seksual.
6. Infeksi
lainnya.
Khususnya
pada anak laki-laki dan pria yang tidak aktif secara seksual. Baik dari infeksi
kelenjar prostat atau infeksi saluran kemih.
7. Cedera
pada bagian selangkangan.
8. Penyakit
behcet.
9. Tuberkulosis.
Diagnosis
Epididimitis
Diagnosis merupakan langkah dokter untuk
mengidentifikasi penyakit atau kondisi tertentu yang menjelaskan gejala dan
tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Jika seorang pasien dicurigai mengidap
epididimitis, maka dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Antara lain
memeriksa adanya pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan dan
pembesaran testis di area yang terinfeksi.
Selain itu, dokter akan
merekomendasikan beberapa jenis pemeriksaan seperti:
1. Sampel
cairan.
Kain
penyeka kecil akan dimasukkan sedikit pada ujung lubang penis untuk mengambil
sampel cairan dari uretra, untuk memeriksa apakah ada bakteri penyebab penyakit
menular seksual.
2. Tes
darah dan urine.
Sampel
dari urine dan darah akan diteliti lebih lanjut di laboratorium.
3. Pemeriksaan
dubur.
Untuk
memeriksa apa ada masalah dengan kelenjar prostat.
4. Ultrasound.
Ultrasound
dapat memberikan gambaran adanya torsi (berputar melilit) testis. Ultrasound
dengan pewarnaan Doppler bisa digunakan untuk memeriksa apakah aliran
darah di testis di bawah atau di atas normal.
Pengobatan
Epididimitis
Beberapa langkah penanganan yang biasanya dijalankan
dokter untuk mengobati epididimitis adalah:
1. Obat
antibiotik.
Jika
penyebab epididimitis adalah infeksi bakteri, maka dokter akan meresepkan
antibiotik. Selain antibiotik, ibuprofen mungkin akan diberikan untuk meredakan
inflamasi.
2. Obat
pereda nyeri dan istirahat.
Selain
antibiotik, dokter mungkin juga akan meresepkan obat pereda nyeri. Penderita
juga disarankan untuk beristirahat. Usahakan untuk berbaring di ranjang dengan
skrotum terangkat untuk membantu meredakan nyeri. Gunakan penopang skrotum jika
perlu. Kompres skrotum dengan kompres dingin.
3. Pembedahan.
Jika
sudah berlanjut menjadi abses, maka penderita perlu tindakan pembedahan untuk
menyedot cairan nanah yang terkumpul. Kadang, seluruh bagian epididimis perlu
diangkat melalui prosedur pembedahan.
Komplikasi
Epididimitis
Bagi Anda yang sering berganti-ganti pasangan dan
aktif secara seksual, dianjurkan untuk melakukan dengan cara aman dan higienis
agar tidak terkena epididimitis. Selain epididymo-orchitis, beberapa
komplikasi yang bisa diidap oleh penderita epididimitis yang tidak diobati
adalah:
1. Munculnya
abses (infeksi bernanah) pada skrotum.
2. Mengganggu
kesuburan pria.
3. Epididimitis
kronis.
4. Robeknya
lapisan kulit pada skrotum.
5. Matinya
jaringan testis akibat kekurangan darah.
Pencegahan
Epididimitis
Cara yang dapat dilaukan untukmencegah penyakit ini
antara lain dengan:
1. Ketika
menjalani pembedahan, seringkali dilakukan tindakan pencegahan dengan
memberikan antibiotik profilaktik kepada orang-orang yang berisiko menderita
epididimitis.
2. Epididimitis
yang disebabkan penyakit menular seksual bisa dicegah dengan cara melakukan
hubungan seksual yang aman dan terlindungi (misalnya tidak berganti-ganti
pasangan dan menggunakan kondom).
3. Hindari
memiliki pasangan seks lebih dari satu.
4. Mencari
penanganan segera untuk Infeksi Saluran Kemih.
5. Mencari
penanganan segera untuk Penyakit Menular Seksual.
sangat membantu :)
BalasHapusDok kalo epididimitis apakah masih ada kemungkinan untuk memiliki keturunan... Apakah epididimitis harus di operasi dok? Adakah solusi tanpa operasi dok?
BalasHapus