Pengertian
Dehidrasi
Dehidarasi dapat terjadi karena :
1.
Kekurangan zat natrium.
2.
Kekurangan air.
3.
Kekurangan natrium dan air.
Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total,
dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik),
atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik),
atau hilangnya natrium lebih banyak daripada air (dehidrasi hipotonik).
Dehidrasi hipotonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari
145 mEq/L) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285
mosmol/liter). Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum
(135-145 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter). Dehidrasi
hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mEq/L)
dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter).
Gejala
Dehidrasi
Dua pertanda awal dari dehidrasi adalah rasa haus
dan urine berwarna kuning gelap. Ini adalah cara tubuh ketika berusaha menambah
cairan di dalam tubuh dan mengurangi pembuangan cairan. Tergantung pada
seberapa banyak tubuh Anda kehilangan cairan, dehidrasi terbagi menjadi tiga
macam. Yaitu ringan, sedang, dan berat.
1. Dehidrasi
ringan dan sedang.
Dehidrasi
ringan dan sedang pada umumnya akan menyebabkan:
a. Rasa
haus.
b. Warna
urine menjadi lebih pekat atau gelap.
c. Jumlah
dan frekuensi pembuangan urine menurun.
d. Mulut
kering dan lengket.
e. Mudah
mengantuk dan cepat lelah.
f.
Sakit kepala.
g. Sembelit.
h. Pusing.
Anda bisa menyembuhkan proses
dehidrasi pada tahap ini tanpa bantuan medis dengan meminum lebih banyak
cairan. Jika dehidrasi dibiarkan berlanjut dalam jangka waktu lama, maka bisa
memengaruhi fungsi ginjal dan meningkatkan risiko terkena batu ginjal. Pada
akhirnya, juga bisa menyebabkan kerusakan otot.
Sedangkan pada anak-anak dan bayi, gejala-gejala dehidrasi
adalah sebagai berikut:
a. Saat
menangis tidak ada air mata.
b. Mata
terlihat cekung ke dalam.
c. Menyusutnya
ubun-ubun.
d. Popok
tetap kering selama 12 jam.
e. Kulit
terasa dingin dan kering.
f. Mudah
marah dan lesu.
g. Mulut
kering dan lengket.
h. Kelelahan
dan pusing.
2. Dehidrasi
berat.
Dehidrasi
bisa membahayakan jika dibiarkan saja dan tidak ditangani secepatnya.
Dehidrasi
berat dianggap sebagai kondisi medis darurat dan butuh penanganan cepat. Gejala
yang mungkin terjadi ketika mengalami dehidrasi berat adalah:
a. Mudah
marah dan merasa kebingungan.
b. Air
mata yang sedikit dan mulut terasa kering.
c. Denyut
jantung cepat namun lemah.
d. Bernapas
dengan cepat.
e. Mata
tampak cekung.
f.
Demam.
g. Kulit
menjadi tidak elastis, setelah dicubit kembali ke asal lebih lama.
h. Tekanan
darah rendah.
i. Tidak buang air kecil selama 8 jam atau
pada bayi, popok jarang menjadi basah akibat urine.
j.
Sangat pusing atau mengantuk terutama
pada bayi dan anak-anak.
k. Kejang-kejang.
l.
Tingkat kesadaran rendah.
m. Pada
anak-anak dan bayi, kaki dan tangannya akan teraba dingin dan tampak
ruam-ruam kecil (blotchy-looking) tanpa rasa gatal atau nyeri.
Dehidrasi pada tingkat ini
membutuhkan perawatan di rumah sakit. Anda akan diberikan infus untuk
mengembalikan banyaknya cairan yang hilang. Jika tidak ditangani dengan serius,
maka bisa menimbulkan komplikasi. Antara lain pembengkakan otak (cerebral
edema), kejang, gangguan suhu basal tubuh yang meningkat hingga terjadi
stroke (heat injury dan heatstroke), syok hipovolemik, gagal
ginjal, koma, dan kematian.
Selain ketiga jenis dehidrasi yang dibedakan berdasar
tingkat keparahannya, berikut ini jenis dehidrasi berdasar penyebabnya, yaitu:
a. Dehidrasi
hipertonik.
Ketika
tubuh kehilangan banyak air sehingga kadar sodium tubuh meningkat. Jenis
dehidrasi ini biasanya disebabkan karena kekurangan minum, luka bakar,
diabetes, atau mengalami diare dan muntah-muntah yang sangat berair atau encer.
Pada umumnya, bayi dan anak-anak lebih sering mengalami dehidrasi hipertonik
dibanding orang dewasa.
b. Dehidrasi
hipotonik ( hiponatreia).
Kondisi
dehidrasi di mana kadar natrium dalam pembuluh darah berkurang lebih banyak
daripada kadar air.
c. Dehidrasi
isotonic.
Dalam
jenis dehidrasi ini, air dan natrium tubuh berkurang dengan kadar yang sama.
Dehidrasi isotonik sering kali disebabkan oleh diare biasa.
Penyebab
Dehidrasi
Iklim, aktivitas olahraga, dan makanan akan sangat memengaruhi tingkat keparahan dehidrasi.
Dehidrasi tidak begitu saja terjadi dengan sendirinya. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa penyebab utama dehidrasi.
1.
Berkeringat secara berlebihan.
Demam,
berolahraga, latihan, mengangkut beban berat, atau pekerja kasar yang bekerja
di tempat panas bisa terserang dehidrasi karena banyaknya keringat yang
dikeluarkan. Sangat penting jika Anda meminum air secara teratur untuk
menggantikan cairan yang terbuang. Anak-anak dan remaja lebih berisiko
mengalami dehidrasi karena mereka tidak paham gejala-gejalanya.
2. Menderita
diabetes.
Penderita
diabetes berisiko mengalami dehidrasi ketika kadar glukosa dalam darahnya naik
dan tidak terkontrol. Akibatnya tingginya kadar gula, tubuh akan menghasilkan
banyak urine dengan tujuan untuk membuang glukosa. Karena terlalu sering buang
air kecil, maka tubuh berisiko mengalami dehidrasi.
3. Menderita
penyakit tertentu.
Berikut
ini adalah beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan dehidrasi, seperti
gastroenteritis, kecanduan alkohol, anoreksia nervosa, cystic fibrosis,
luka bakar, dan heat stroke (sengatan panas).
Dehidrasi
adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang
didapatkan, sehingga tubuh tidak punya cukup cairan untuk menjalankan fungsi
normalnya. Kelompok orang yang paling berisiko menderita dehidrasi adalah:
a. Bayi
dan anak-anak.
Lebih
rentan mengalami dehidrasi karena tubuh mereka yang kecil membuat tubuh mereka
lebih peka terhadap perubahan kadar air dan mineral. Kelompok ini juga sering
mengalami diare.
b. Orang
tua.
Menjadi
kurang perhatian bahwa mereka mengalami dehidrasi dan harus terus meminum air.
Apalagi orang tua yang memiliki masalah dengan ingatan.
c. Penderita
penyakit kronis (jangka panjang).
Menderita
diabetes yang tidak terkendali
membuat risiko mengalami dehidrasi meningkat. Penyakit lain yang menyebabkan
dehidrasi adalah gagal ginjal dan penyakit jantung.
d. Atlet.
Akan
kehilangan banyak cairan tubuh yang keluar melalui keringatnya. Semua yang
berolahraga bisa mengalami dehidrasi. Makin lama berolahraga, makin sulit untuk
tetap terhidrasi. Terutama pelari, atlet balap sepeda, dan pemain sepak bola.
e. Orang
yang berolahraga ditempat yang panas dan lembab.
Saat
udara panas dan lembap, risiko dehidrasi dan sakit meningkat. Saat udara
lembap, keringat bisa menguap dan mendinginkan Anda seperti keadaan normal, ini
akan meningkatkan suhu tubuh dan kita butuh lebih banyak cairan.
f. Orang
yang tinggal, bekerja, dan berolahraga di dataran tinggi.
Sangat
berpotensi mendapatkan beberapa masalah kesehatan. Salah satunya adalah
dehidrasi. Dehidrasi tejadi ketika tubuh berusaha beradaptasi dengan ketinggian
dengan cara lebih banyak.
4. Mengonsumsi
minuman keras secara berlebihan.
Alkohol
bersifat diuretik, maksudnya minuman ini menjadikan Anda lebih sering buang air
kecil. Dehidrasi bisa terjadi jika Anda terlalu banyak mengonsumsi minuman
keras. Salah satu gejalanya dalam hal ini adalah pusing dan pengar.
Usahakan untuk meminum banyak air setelah mengonsumsi minuman keras demi
mengembalikan cairan tubuh yang hilang.
Pengobatan
Satu-satunya pengobatan untuk dehidrasi adalah
dengan mengganti cairan dan mineral yang hilang dengan cara minum banyak air
atau jus buah yang encer. Minuman manis bisa membantu menggantikan gula yang
hilang, sedangkan camilan asin bisa menggantikan garam atau sodium yang hilang.
Pendekatan terbaik mengobati dehidrasi tergantung kepada usia dan tingkat
keparahan dehidrasi, serta penyebabnya.
Oralit adalah salah satu obat yang digunakan untuk
mengatasi dehidrasi. Ketika Anda mengalami dehidrasi, tubuh Anda akan
kehilangan gula, garam, dan cairan. Meminum oralit bisa mengembalikan
keseimbangan kadar gula, garam, dan cairan di dalam tubuh. Ada banyak produk
rehidrasi yang bisa dibeli secara bebas. Konsultasikan kepada dokter atau
apoteker untuk mengetahui lebih lanjut tentang oralit.
1. Mengobati
dehidrasi pada bayi.
Dokter
bisa memberikan saran pengobatan yang tepat jika bayi Anda mengalami dehidrasi.
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mulai khawatir bayi Anda mengalami
dehidrasi.
Lanjutkan memberikan ASI pada bayi ketika mereka
mengalami diare, muntah-muntah, atau demam. Jika Anda memberikan susu formula
pada bayi, gantikan dengan susu formula yang bebas laktosa hingga diarenya
benar-benar berhenti. Laktosa sulit dicerna jika bayi mengalami diare, bahkan
cenderung memperburuk kondisi diarenya. Memberikan oralit secara teratur
disertai dengan makanan mereka (ASI, susu formula dicampur air) akan
menggantikan cairan, garam, dan gula yang hilang.
2. Mengobati
dehidrasi pada anak-anak.
Untuk penanganan dehidrasi pada
anak-anak, pemberian air berlebihan justru bisa membuat kadar mineral dalam
tubuh lebih menurun dan akibatnya memperburuk kondisi tubuhnya. Maka,
dianjurkan untuk memberikan larutan oralit pada anak-anak.
Anda bisa menggunakan sendok untuk menyuapi cairan kepada
anak-anak yang sering mengalami muntah-muntah dan mengalami diare.
3. Mengobati
dehidrasi pada atlet.
Untuk dehidrasi yang terjadi akibat
olahraga, minuman berenergi yang mengandung elektrolit dan karbohidrat atau
gula adalah pilihan terbaik. Hindari segala jenis minuman bersoda.
Atlet juga beresiko terkena dehidrasi hipotonik
(hiponatremia) jika terlalu banyak minum air mineral pada waktu yang singkat.
Dehidrasi hipotonik (hiponatremia) bisa menimpa atlet karena sodium dalam darah
banyak yang keluar melalui keringat, dan semakin encer saat air mineral dalam
jumlah banyak masuk ke dalam tubuhnya.
Beberapa gejala seseorang yang terkena hiponatremia adalah
mual, muntah dan sakit kepala. Jika kondisi semakin parah, maka seseorang bisa
mengalami pembengkakan otak yang menyebabkan kebingungan, kejang-kejang, koma,
bahkan kematian.
4. Mengobati
dehidrasi berat.
Anak-anak
dan orang dewasa yang mengalami dehidrasi berat harus segera ditangani oleh
petugas medis di rumah sakit, dan kemungkinan, kondisi ini akan memerlukan
rawat inap. Pasien bisa menerima gula, garam, dan cairan melalui infus. Infus
merupakan cara yang cepat dan efektif dalam mengembalikan kadar cairan dan
mineral tubuh ke tingkat yang normal.
Pencegahan
Dehidrasi
Jumlah keringat yang dikeluarkan setiap orang berbeda-beda, oleh karena itu, cukup sulit untuk menentukan rekomendasi yang tepat mengenai berapa banyak cairan yang harus diminum. Tapi secara rata-rata, untuk orang dewasa, sebaiknya minum dua hingga tiga liter air setiap harinya.
Sedangkan untuk anak-anak, semua tergantung kepada umur, ukuran tubuh, dan aktivitas yang dilakukan. Kesimpulannya, semakin banyak keringat yang dikeluarkan, semakin tinggi asupan air yang dibutuhkan tubuh.
Tapi jika meminum banyak cairan hingga melebihi yang bisa diproses oleh tubuh, efeknya bisa mengurangi kadar garam dalam darah. Ini bisa menyebabkan hipotonik. Jika Anda merasa kembung, berhentilah minum dan tunggu sampai tubuh menyesuaikan kadarnya kembali. Perlu diingat bahwa kekurangan garam atau sodium di dalam tubuh bisa berakibat fatal.
Beberapa contoh kondisi yang membutuhkan perhatian khusus terkait pentingnya kebutuhan cairan:
Jika ada anak atau orang terdekat Anda sedang sakit, terutama mengalami demam, diare, atau muntah-muntah, kemungkinan besar dia akan terkena dehidrasi. Sangat penting untuk menggantikan cairan tubuh secepatnya.
Bagi Anda yang gemar berolahraga, minumlah air sebelum memulai olahraga berat. Setidaknya Anda disarankan untuk minum 300-700 mililiter air. Menghasilkan urine yang jernih adalah pertanda yang bagus jika Anda telah cukup minum air.
Jika Anda tinggal di daerah panas dan lembap, minumlah banyak air untuk menurunkan panas tubuh. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol ketika suhu sedang panas, karena kandungan alkohol akan meningkatkan jumlah air yang hilang.
Apa itu ejakulasi? pada pandangan yg enteng pada pendapat pertalian intim (seksual), ejakulasi yakni kondisi di mana ditandai bersama keluarnya larutan pasir yg mengandung sperma permulaan sebuah Mr P atau penis. kondisi ini biasa disertai dgn kondisi badan yg dinamakan sbg “orgasme”.
BalasHapusEjakulasi alami berlangsung lantaran adanya sebuah rangsangan atau stimulasi. uang lelah stimulasi tertentu ini, sehingga penis dapat menerima ereksi. Ereksi yaitu kondisi di mana otot-otot penis mencocok atau kaku dikarenakan rongga. falsafah talenta di dalamnya mengadakan Mr P tak lembek kondisi( natural tidak dengan stimulasi).
Intinya, ejakulasi berlangsung sebab adanya ereksi dan mengatur air sperma (lelaki) yg kebanyakan dialami bertepatan bersama orgasme. dekat interaksi intim, ejakulasi berlangsung imbalan adanya rangsangan dgn saingan tipe. Namun ejakulasi terus berjalan walau tidak dengan rangsangan musuh tipe, tetapi dilakukan dgn utopia tertentu.
article from: Klinik Andrologi Jakarta
Peringatan : Sekali lagi apabila anda merasa artikel ana belum terang atau ada hal lain, sehingga kamu dapat klik Chat Online, di mana profesional saya dapat menjawab keluhan kamu, atau hubungi nomer (021)-62303060. Klinik Apollo Jakarta mengharapkan mudah-mudahan kamu selalu sembuh.
Klinik kulit dan kelamin terbaik | Biaya sirkumsisi
Pengobatan Ejakulasi dini | Dokter Spesialis kelamin di jakarta
Konsultasi Online | Free Consultasion