Pengertian
Cystic Fibrosis
Cystic fibrosis atau fibrosis kistik adalah penyakit
yang diturunkan (diwariskan) dari kelenjar-kelenjar lendir dan keringat. Cystic
fibrosis mempengaruhi kebanyakan paru-paru, pankreas, hati, usus-usus,
sinus-sinus, dan organ-organ seksual.
Normalnya, lendir adalah encer/berair. Ia
mempertahankan lapisan-lapisan dari organ-organ tertentu tetap lembab dan
mencegah lendir mongering atau terinfeksi. Namun pada cystic fibrosis, gen yang
abnormal menyebabkan lendir menjadi kental dan lengket.
Lendir terbentuk pada paru-paru dan menghalangi
saluran-saluran udara. Ini membuat lebih mudah bakteri-bakteri untuk berkembang
dan menjurus pada infeksi-infeksi paru berulangkali yang serius. Seiring dengan
waktu, infeksi-infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada
paru-paru.
Lendir yang kental dan lengket dapat juga
menghalangi tabung-tabung, atau saluran-saluran pada pankreas. Sebagai
akibatnya, enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pankreas tidak dapat
mencapai usus kecil. Enzim-enzim ini membantu menguraikan makanan yang dimakan,
tanpa enzim-enzim ini, usus-usus tidak dapat menyerap lemak-lemak dan
protein-protein sepenuhnya.
Beberapa gejala yang dapat timbul ketika kondisi ini
menyerang paru-paru adalah:
·
Batuk berkepanjangan.
·
Muntah.
·
Sesak napas atau sulit bernapas.
·
Mengi.
Batuk terjadi ketika tubuh berusaha
membersihkan paru-paru dari lendir yang kental, dan gejala ini merupakan yang
paling umum.
Selain gejala-gejala di atas,
infeksi paru-paru juga rentan dialami oleh penderita fibrosis kistik. Infeksi
ini dapat menjadi makin parah dan berpotensi menular antar sesama penderita
fibrosis kistik akibat berkembang biaknya bakteri.
Di dalam sistem pencernaan, saluran
pankreas juga dapat tersumbat oleh lendir. Dengan tersumbatnya pankreas, maka
otomatis enzim pencernaan yang dihasilkan oleh organ tersebut tidak dapat
mencapai usus untuk membantu proses pencernaan makanan.
Itu sebabnya penderita fibrosis
kistik yang mengalami gangguan pada sistem pencernaannya akan mengalami
gejala-gejala seperti:
·
Penurunan
berat badan atau bahkan pertumbuhan yang terhambat akibat makanan yang tidak
tercerna dengan baik sehingga penderita kekurangan nutrisi atau malanutrisi.
·
Tekstur
tinja yang menggumpal, berminyak, dan berbau tajam.
Pada bayi yang baru lahir, fibrosis
kistik dapat menyumbat proses pembuangan kotoran awal atau meconium yang
umumnya keluar di hari pertama atau hari kedua kelahiran mereka.
Kotoran yang berwarna hitam pekat
tersebut menjadi sulit melewati usus karena teksturnya berubah menjadi makin
padat. Kondisi ini dinamakan meconium ileus dan penanganannya hanya bisa
dilakukan melalui operasi.
Selain meconium ileus, bayi
yang lahir dengan fibrosis kistik juga rentan mengalami gejala sakit kuning.
Gejala Cystic Fibrosis
Seseorang yang memiliki penyakit cystic fibrosis
atau fibrosis kistik juga akan rentan terkena:
·
Infeksi hidung, seperti polip hidung dan
sinusitis.
·
Diabetes, akibat pankreas tidak dapat
memproduksi insulin yang cukup.
·
Kemandulan pada pria akibat terhalangnya
saluran yang membawa sperma, serta kemandulan pada wanita akibat terganggunya
siklus menstruasi dan tebalnya cairan di dinding rahim.
·
Inkontinensia urin karena hilangnya
kontrol otomatis dari kandung kemih sehingga urin bisa merembes keluar kapan saja.
·
Gangguan hati.
Pada tiap penderita fibrosis kistik,
gejala yang berkembang bisa berbeda-beda, namun yang terpenting adalah Anda
mengenali gejala tersebut sejak dini terutama pada anak Anda. Oleh karena itu,
temuilah dokter jika anak Anda kerap mengalami mengi, sesak napas, batuk-batuk
bahkan dahak bercampur darah, demam, infeksi paru-paru, mudah lelah saat
melakukan aktivitas, dan pertumbuhan berat badan yang lambat atau statis bahkan
mempunyai jari-jari tabuh.
Bagi Anda yang memiliki anak
penderita fibrosis kistik, segera temui dokter apabila mengi, batuk, atau
gejala lainnya yang dialami makin parah, terutama hingga menyebabkan anak Anda
kesulitan bernapas.
Penyebab Cystic
Fibrosis
Cystic fibrosis atau fibrosis kistik
adalah penyakit keturunan atau didapat seseorang dari orang tuanya akibat
adanya perubahan genetika. Perubahan genetika ini memengaruhi pergerakan air
dan garam pada sel-sel tubuh yang bertugas memproduksi lendir sehingga kadar
kekentalan dan kelengketan lendir tersebut menjadi sangat tinggi.
Lendir-lendir yang kental dan
lengket ini kemudian menumpuk dan menyumbat berbagai saluran di dalam organ
tubuh, seperti sistem pencernaan, paru-paru, dan organ lainnya, yang pada
akhirnya menimbulkan radang dan infeksi berulang, serta kerusakan pada
organ-organ tersebut.
Diagnosis
Cystic Fibrosis
Diagnosis untuk mengetahui
keberadaan cystic fibrosis atau fibrosis kistik dapat dilakukan sejak bayi baru
lahir. Tujuannya agar pengobatan bisa dilakukan sedini mungkin apabila kondisi
ini ternyata diidap mereka.
Salah satu jenis pemeriksaan yang
umum dilakukan adalah tes sampel DNA. Di dalam metode ini, kerusakan pada gen
berperan besar menyebabkan fibrosis kistik diperiksa. Sampel DNA dapat diambil
dari air liur atau darah bayi.
Jenis pemeriksaan lainnya adalah tes
sampel keringat. Sama seperti pemeriksaan DNA, tujuan pemeriksaan ini adalah
untuk mengetahui adanya fibrosis kistik melalui kadar garam keringat. Tes
sampel keringat biasanya sudah bisa dilakukan saat baru berusia satu bulan.
Pemeriksaan bakteri pada air liur
dan pemindaian yang terdiri dari CT scan, MRI scan, dan pemindaian X-ray
/ rontgen dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat kerusakan paru-paru.
Selain itu ada pemeriksaan fungsi
organ untuk mengukur tingkat kesehatan organ hati dan pankreas. Metode ini juga
dapat dipakai untuk mendeteksi adanya gejala diabetes dan biasanya dilakukan
secara berkala setelah pasien berumur sepuluh tahun.
Jenis pemeriksaan lanjutan yang
keempat adalah pemeriksaan fungsi paru-paru untuk mengetahui seberapa cepat
pasien bernapas, besarnya volume udara yang dihirup atau dihembuskan, serta
seberapa baik organ tersebut dalam mengedarkan oksigen ke darah.
Tujuan seluruh pemeriksaan lanjutan
ini adalah untuk mengetahui perkembangan gejala dan mengendalikannya agar tidak
makin parah.
Komplikasi Cystic
Fibrosis
Komplikais yang dapat terjadi pada cystic fibrosis
adalah :
· Sinusitis. Disebabkan oleh produksi
nucus yang berlebihan sehingga menutupi dan menginfeksi sinus.
·
Bronchiectasis. Bronkus akan teregang
dan membentuk kantong- kantong ketika terkumpul mucus. Mucus ini adalah tempat
berkembangnya bakteri yang sangat berpotensi menyebabkan infeksi paru. Infeksi
ini akan lebih merusak bronkus dan jika tidak diobati bronkiektasis dapat
berkembang menjadi penyakit parah termasuk gagal pernapasan.
·
Pancreatitis.
·
Polip hidung
·
Clubbing, Ini terjadi karena tidak
adanya perpindahan oksigen dari paru- paru ke aliran darah.
·
Kolaps paru.
·
Prolaps rektal. Batuk persisten atau
penekanan mungkin dapat menyebabkan jaringan rektum timbul keluar.
·
Penyakit liver.
·
Diabetes.
·
Pneumothorax sering terjadi (>10%
pasien).
Komplikasi paling buruk dari cystic fibrosis
adalah kegagalan pernapasan dan cor pulmonale.
Pengobatan
Cystic Fibrosis
Sebenarnya cystic fibrosis atau
fibrosis kistik adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Penanganan yang
dilakukan hanya sebatas untuk meredakan gejala, mencegah munculnya berbagai
komplikasi dan infeksi-infeksi jangka panjang yang merusak, serta membantu
penderita menjalani aktivitas dalam kehidupan sehari-hari secara lebih mudah.
Pengobatan utama fibrosis kistik
adalah menggunakan antibiotik untuk melawan infeksi di dalam paru-paru. Bentuk
konsumsi antibiotik ini bermacam-macam, ada yang diminum sebagai kapsul, pil,
atau sirup, tapi ada juga yang diinfus. Contoh-contoh obat antibiotik untuk
fibrosis kistik di antaranya tobramycin dan ciprofloxacin.
Selain antibiotik, dokter juga dapat
meresepkan obat-obatan untuk mengurangi peradangan, seperti predisone atau
fluticasone yang masuk ke dalam golongan kortokosteroid, cromolyn yang
masuk ke dalam golongan penstabil membran, dan ibuprofen yang masuk ke dalam
golongan obat antiinflamasi nonsteroid.
Obat-obatan pengendali volume dan
pengurang kekentalan lendir di dalam paru-paru juga merupakan bagian dari pengobatan
yang umumnya diresepkan untuk penderita fibrosis kistik. Contoh obat-obatan ini
adalah hypertonic saline atau golongan larutan garam, serta
acetylcysteine yang masuk ke golongan mukolitik. Selain dapat mengendalikan
lendir di dalam paru-paru, mukolitik juga dapat mengurangi kadar kekentalan
lendir di dalam usus.
Untuk memperlebar saluran pernapasan
agar napas menjadi lega dan mengeluarkan lendir melalui batuk, dokter dapat
meresepkan obat-obatan, seperti atrovent, yang masuk ke dalam golongan antikolinergik,
serta salmeterol yang masuk ke dalam golongan bronkodilator.
1.
Metode
Penanganan Cystic Fibrosis Lainnya.
Selain melalui
konsumsi obat-obatan, gejala-gejala cystic fibrosis atau fibrosis kistis juga
dapat diobati melalui beberapa terapi di bawah bimbingan dokter, seperti:
a.
Fisioterapi
untuk membersihkan lendir di dalam paru-paru.
b.
Terapi
siklus pernapasan.
c.
Terapi Oksigen.
d.
Terapi
latihan fisik dan olahraga untuk menjaga postur tubuh dan memobilisasi otot dan
sendi-sendi di sekitar dada, pundak, serta punggung.
e.
Terapi perubahan posisi agar lendir mudah keluar
dari paru paru. Teknik ini disebut juga postural drainage.
2.
Penanganan
Cystic Fibrosis dengan Operasi.
Penanganan
cystic fibrosis atau fibrosis kistik dengan prosedur operasi kemungkinan akan
disarankan oleh dokter apabila gejala yang ada sudah makin parah dan tidak bisa
lagi ditangani dengan obat-obatan atau metode lainnya. Pada kasus fibriosis
kistik dengan gejala paru-paru yang berhenti berfungsi, operasi transplantasi
paru-paru mungkin merupakan satu-satunya cara yang paling efektif untuk
memperpanjang usia penderita, meski operasi ini sendiri tergolong sangat
berisiko.
Pencegahan
Cystic Fibrosis
Masih belum
ada penyembuhan untuk cystic fibrosis (CF), namun perawatan-perawatan telah
menjadi lebih baik pada tahun-tahun baru-baru ini. Tujuan-tujuan dari perawatan
cystic fibrosis adalah untuk:
·
Mencegah dan mengontrol infeksi-infeksi
pada paru-paru anda.
·
Melonggarkan dan mengeluarkan lendir
yang kental dan lengket dari paru-paru anda.
·
Mencegah halangan-halangan pada
usus-usus anda.
·
Menyediakan nutrisi yang cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar