Pengertian
Kanker Lidah
Kanker lidah adalah jenis kanker yang tumbuh pada sel-sel
lidah. Kanker lidah paling sering tumbuh dan berkembang pada sel-sel skuamosa
yang ada di permukaan lidah.
Sel skuamosa merupakan sel berbentuk datar atau pipih
seperti kulit yang melapisi permukaan mulut, hidung, laring, tiroid, dan
tenggorokan. Kanker lidah paling sering menyerang sel-sel skuamosa tersebut.
Oleh karenanya, kanker lidah yang bermula dari sel ini disebut juga dengan
kanker sel skuamosa.
Secara anatomi, lidah manusia terdiri dari dua bagian, yaitu
bagian depan yang terletak dalam mulut dan bagian pangkal yang terletak di
dekat tenggorokan. Kanker lidah dapat berkembang pada kedua bagian tersebut.
Kanker yang tumbuh pada lidah bagian depan ini termasuk di
dalam kategori kanker mulut. Sementara kanker yang tumbuh pada bagian pangkal
lidah termasuk di dalam kanker orofaring.
Alkohol dan tembakau diduga menjadi penyebab utama
kemunculan kanker lidah karena keduanya memiliki sifat karsinogenik atau mudah
menyebarkan kanker. Zat-zat yang bersifat karsinogenik umumnya mengandung unsur
kimia yang dapat merusak DNA di dalam sel dan memicu kemunculan kanker.
Gejala
Kanker Lidah
Gejala-gejala yang mengindikasikan kanker lidah meliputi:
·
Sakit tenggorokan yang berlangsung terus-menerus.
·
Bercak berwarna merah atau putih, benjolan, atau
sariawan yang tidak kunjung sembuh.
·
Sakit saat menelan.
·
Rasa kebas dalam mulut yang tidak kunjung
hilang.
·
Perdarahan tanpa sebab yang jelas pada lidah.
·
Rasa sakit pada telinga (jarang).
Sejumlah indikasi di atas mungkin saja disebabkan oleh
penyakit atau infeksi selain kanker lidah. Tetapi Anda sebaiknya tetap waspada
dan memeriksakan diri ke dokter jika gejala-gejala tersebut berlangsung lebih
dari tiga minggu, terutama jika Anda adalah perokok berat dan sering
mengonsumsi minuman keras.
Faktor-faktor
Pemicu Kanker Lidah
Penyebab kanker lidah belum diketahui secara pasti, tetapi
ada faktor-faktor tertentu yang dipercaya dapat memicu kemunculan kanker ini.
Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:
·
Rokok.
Sekitar 85 persen kanker pada daerah kepala dan leher, termasuk lidah,
disebabkan oleh konsumsi tembakau. Selain itu, perokok pasif juga berisiko
lebih tinggi untuk terjangkit kanker di bagian kepala dan leher.
·
Minuman keras (alkohol).
Konsumsi alkohol secara rutin dalam jumlah yang relatif banyak juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah. Konsumsi alkohol apabila
dikombinasikan dengan merokok akan semakin meningkatkan risiko seseorang untuk
terjangkit kanker ini.
·
Human papillomavirus (HPV).
Walau jarang terjadi, virus HPV dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan
abnormal dalam mulut sehingga memicu kanker. Penularan virus ini dapat terjadi
jika Anda bersentuhan langsung dengan kulit pengidap atau benda yang
terkontaminasi virus HPV atau melalui kontak seksual, seperti hubungan intim,
seks anal, maupun seks oral.
·
Higienitas mulut yang rendah.
Kanker
lidah juga dapat dikaitkan dengan luka pada mulut yang tidak kunjung sembuh.
Luka ini dapat terjadi akibat patahan gigi yang melukai bagian dalam mulut atau
sariawan yang sering muncul dan tidak kunjung sembuh. Oleh karenanya, penting
untuk menjaga kebersihan mulut dan mengobati luka yang terjadi dalam rongga
mulut sesegera mungkin. Hasil penelitian oleh Departemen Kesehatan Indonesia menunjukkan
bahwa orang dengan kebersihan mulut yang buruk berisiko 2,3 kali lebih tinggi
untuk mengalami kanker rongga mulut, termasuk lidah.
Proses Diagnosis
Kanker Lidah
Sama seperti jenis kanker lainnya, pendeteksian kanker lidah
yang dilakukan sedini mungkin akan meningkatkan kesempatan Anda untuk pulih.
Proses diagnosis umumnya meliputi pemeriksaan fisik dan gejala-gejala yang Anda
rasakan, serta biopsi jaringan yang dicurigai adalah kanker. Jika hasil biopsi
menyatakan bahwa Anda positif memiliki kanker mulut, dokter akan melakukan
pemeriksaan lanjutan melalui X-ray, MRI, Ultrasound,
CT Scan, atau PET Scan.
Di samping itu, kanker lidah juga bisa didiagnosis melalui
metode staging dan grading. Metode staging yang digunakan adalah
sistem TNM, yang berfungsi untuk mengukur seberapa jauh kanker tersebut sudah
menyebar.
·
T - menggambarkan ukuran tumor lidah. T1
merupakan ukuran terkecil, dan T4 merupakan ukuran terbesar dan terdalam.
·
N - menggambarkan penyebaran (metastase) pada
regio leher dan kelenjar limfa. N0 berarti tidak ada penyebaran yang terdeteksi
melalui pemeriksaan atau melalui hasil pemindaian, sedangkan N1, N2, dan N3
mengindikasikan penyebaran kanker ke regio leher dan kelenjar limfa.
·
M - menggambarkan penyebaran (metastase) ke
bagian tubuh lainnya.
Dari hasil staging ini,
dapat dinilai apakah Anda mengalami kanker mulut tahap awal (bisa diatasi
dengan operasi kecil), kanker tahap menengah (diobati dengan operasi dan
radioterapi), dan kanker tahap lanjutan (diobati dengan operasi, radioterapi,
dan kemoterapi).
Kanker pada lidah bagian depan lebih mudah terdeteksi
dibandingkan kanker pada pangkal lidah. Kanker di lidah bagian depan biasanya
akan terdiagnosis saat kanker masih berukuran kecil sehingga lebih mudah
ditangani. Sedangkan kanker pada pangkal lidah cenderung baru terdeteksi pada
stadium lanjut, yaitu saat kanker sudah membesar dan bahkan sudah menyebar ke
kelenjar getah bening pada leher.
Langkah
Pengobatan Kanker Lidah
Metode penanganan kanker lidah umumnya meliputi operasi,
radioterapi, atau kemoterapi. Langkah yang dipilih tergantung kepada jenis,
letak, dan tingkat keparahan kanker lidah yang Anda idap.
Jika kanker belum menyebar luas di luar mulut dan orofaring,
Anda memiliki kemungkinan lebih besar untuk sembuh total. Prosedur operasi
adalah langkah pengobatan terbaik untuk menangani kanker lidah yang berukuran
kecil. Langkah ini bisa dikombinasikan dengan radioterapi dan/atau kemoterapi.
Sedangkan jika kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain,
misalnya kelenjar getah bening pada leher, maka peluang Anda untuk bisa sembuh
sepenuhnya sangat kecil.. Tujuan utama pengobatan ini adalah untuk menghambat
perkembangan kanker dan mengurangi gejala.
Jika ukuran kanker di lidah Anda termasuk besar, Anda
kemungkinan akan menjalani operasi pengangkatan sebagian atau seluruh lidah.
Operasi besar ini disebut glosektomi.
Setelah menjalani glosektomi, lidah akan direkonstruksi
untuk menggantikan lidah yang diangkat. Tetapi prosedur glosektomi akan
memengaruhi kemampuan bicara serta menelan Anda secara permanen.
Selain pengangkatan sel-sel kanker melalui glosektomi,
kelenjar getah bening pada leher Anda mungkin akan diangkat. Proses ini
bertujuan untuk mencegah kembalinya sel-sel kanker.
Operasi lidah akan menimbulkan efek samping, salah satunya
menyebabkan Anda kesulitan berbicara, makan, dan minum. Bantuan dari tim medis
akan sangat bermanfaat untuk memulihkan kondisi Anda agar bisa beraktivitas
normal seperti biasa.
Radioterapi dan kemoterapi juga akan diterapkan untuk
membantu proses pencegahan tersebut. Kedua langkah ini memiliki efek samping
seperti kelelahan, mulut kering, nyeri pada mulut, sariawan, serta mual. Contoh
obat-obatan kemoterapi yang umumnya digunakan adalah cisplatin, carbloplatin, dan fluorouracil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar