Kamis, 17 Agustus 2017

KARDIOMEGALI



Pengertian Kardiomegali

Kardiomegali adalah kondisi ketika jantung mengalami pembesaran. Istilah ini menggambarkan suatu gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit yang mendasari. Orang yang mengalami kardiomegali dapat merasakan gejala jantung berdebar atau palpitasi, sesak napas, tubuh terasa lelah, kenaikan berat badan, lingkar perut yang bertambah, dan pembengkakan di kaki.

Gejala-gejala tersebut tidak selalu ada pada tiap kasus kardiomegali karena ada juga penderita yang tidak merasakan apa-apa. Jika belum parah, mungkin penderita hanya merasakan gejala ringan selama beberapa tahun. Namun jika keparahannya meningkat, kardiomegali bisa menyebabkan sesak napas yang terus memburuk.

Penyebab Kardiomegali

Beberapa masalah kesehatan yang bisa menimbulkan kardiomegali adalah:

·         Hipertensi atau tekanan darah tinggi.

·         Penyakit jantung koroner.

·         Penyakit cacat katup jantung.

·         Kardiomiopati atau penyakit otot jantung.

·         Efusi perikardial atau penumpukan cairan di sekitar jantung.

·         Gangguan tiroid.

·         Anemia.

·         Infeksi virus pada jantung.

·         Kardiomiopati pada kehamilan.

·         Infeksi HIV.

·         Penyakit ginjal.

·         Penyakit amiloidosis atau penyakit gangguan sirkulasi protein dalam darah.

·         Hemokromatosis atau kelebihan zat besi.

Dari sejumlah gangguan kesehatan di atas, hipertensi dan penyakit jantung koroner merupakan dua faktor yang paling sering menyebabkan kardiomegali. Selain itu, kardiomegali juga berisiko pecandu minuman beralkohol dan narkoba serta orang yang memiliki keluarga dengan riwayat pembengkakan jantung dan kardiomiopati.

Diagnosis Kardiomegali

Jika Anda merasakan gejala-gejala kardiomegali, temui dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Untuk gejala sesak napas parah, nyeri di dada, atau bahkan pingsan, tindakan medis perlu segera dilakukan karena bisa jadi kondisi tersebut merupakan tanda-tanda serangan jantung. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan menggunakan stetoskop karena jantung yang membesar dapat mengeluarkan suara yang tidak normal.

Untuk mengetahui ketebalan otot jantung, ukuran, dan fungsi pompa, dokter bisa melakukan tes lanjutan yang disebut ekokardiogram. Selain itu, untuk membantu mencari penyebab kardiomegali, dokter dapat melakukan tes darah, terutama pada kasus gagal jantung kongestif, penyakit HIV, dan gangguan tiroid.

Metode pemeriksaan lain yang juga dapat dilakukan untuk mendeteksi terjadinya kardiomegali adalah:

·         Rontgen thorax (x-ray dada).

·         CT scan.

·         MRI scan.

·         Kateterisasi jantung.

·         Biopsi jantung.

Pengobatan Kardiomegali

Kardiomegali lebih baik ditangani sedini mungkin ketika gejala-gejalanya baru terdeteksi agar tingkat keberhasilan bisa lebih tinggi. Pengobatan kardiomegali dapat mencakup pemberian obat atau pembedahan, tergantung dari tingkat keparahan kondisi yang menyebabkannya.

Sebagai contoh, dokter mungkin akan meresepkan obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor) dan obat penghambat beta (beta blocker) untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Apabila pasien tidak bisa mengonsumsi obat-obatan tersebut karena suatu faktor (terutama ACE inhibitor), kemungkinan dokter akan menggantinya dengan obat penghambat reseptor angiotensin (ARB).

Untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan fungsi pompa dan ritme jantung, obat-obatan seperti digoxin dan antiaritmia kemungkinan akan diresepkan. Apabila pasien menderita stroke atau serangan jantung, obat antikoagulan dapat digunakan untuk mencegah pembekuan darah. Untuk mengurangi tekanan pada jantung akibat air dan sodium, kemungkinan dokter akan meresepkan obat diuretik.

Peluang keberhasilan pengobatan kardiomegali akan lebih besar jika didukung dengan perubahan ke arah gaya hidup sehat, misalnya rutin berolahraga, menurunkan berat badan hingga ke takaran ideal, membatasi konsumsi garam, tidur cukup tiap malam (dianjurkan 8 jam), berhenti merokok, serta tidak atau meminimalisir konsumsi kopi dan minuman beralkohol.

Selain itu, disarankan untuk selalu memonitor level tekanan darah apabila Anda menderita hipertensi. Jika Anda sakit diabetes, pemeriksaan rutin terhadap kadar gula darah juga harus dilakukan.

Apabila pemberian obat-obatan tidak cukup ampuh dalam mengatasi penyebab kardiomegali, maka prosedur operasi kemungkinan akan ditempuh. Sebagai contoh, apabila kardiomegali berkaitan dengan ketidaknormalan detak jantung, maka dokter dapat melakukan prosedur bedah penanaman alat pengendali detak jantung (implantable cardioverter-defibrillator/ICD) pada kasus detak jantung yang terlalu cepat dan left ventricular assist device/LAVD pada kasus detak jantung lemah.

Untuk kasus penyakit jantung koroner yang tidak bisa lagi ditangani dengan obat-obatan, langkah alternatif ditempuh dengan operasi bypass jantung. Begitu pula dengan penerapan operasi pada katup jantung yang bermasalah.

Apabila dokter melihat bahwa masalah pada jantung yang mendasari terjadinya kardiomegali tidak bisa lagi ditangani dengan cara apa pun, maka solusi terakhir biasanya adalah melalui transplantasi atau pencangkokan jantung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar