Pengertian Kista
Dermoid
Kista dermoid adalah tumor jinak berbentuk kantong yang
berisi bermacam-macam struktur jaringan kulit, seperti kelenjar keringat,
folikel rambut, jarigan saraf atau gigi. Kista muncul saat lahir dan dapat
ditemukan di bawah permukaan kulit atau pada permukaan kulit. Kista
dermoid biasanya tumbuh secara perlahan dengan bentuk benjolan keras berukuran
sekitar 0,5 hingga 6 sentimeter.
Kista dermoid pada kulit dan lapisan terdalam kulit
(subkutis) umumnya terjadi pada wajah, leher, atau kulit kepala. Selain pada
kulit, kista ini juga dapat tumbuh pada tulang belakang, otak, rongga
perut, atau indung telur. Namun hal tersebut jarang terjadi.
Kista dermoid terbentuk karena terperangkapnya jaringan
pembentuk lapisan kulit pada tahap perkembangan embrio. Sekitar 40 persen kista
dermoid pada kulit wajah, leher, dan badan dapat terdeteksi pada saat lahir,
sementara sebagian besar lainnya terlihat dengan jelas pada usia lima
tahun.
Kista dermoid pada bagian tubuh lainnya, seperti dalam rongga perut,
tulang belakang, atau kepala dapat tumbuh kapan saja pada usia berapa pun.
Untuk kista dermoid pada indung telur, umumnya ditemukan pada usia 15 hingga
40 tahun.
Gejala Kista
Dermoid
Kista dermoid berasal dari sel bawaan sejak lahir dan
biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. Gejala baru timbul jika kista
semakin membesar hingga menekan organ lain.
Penyebab
Kista Dermoid
Kista dermoid terjadi ketika susunan kulit berisi folikel
rambut, kelenjar keringat, rambut, gigi, saraf, dan kelenjar minyak yang
seharusnya berada di lapisan luar kulit justru tumbuh membentuk kantong di
dalam kulit. Semua aktivitas kulit terjadi dalam kantong kista tersebut
sehingga kista bertambah besar. Kista dermoid merupakan kelainan bawaan karena
adanya gangguan dalam proses pembentukan organ dan jaringan saat bayi masih
dalam kandungan.
Diagnosis
Kista Dermoid
Setelah memeriksa area tumbuhnya kista dermoid, pemeriksaan
lanjutan diperlukan untuk menegakkan diagnosis secara tepat. Pemeriksaan
tersebut berupa foto Rontgen, CT scan, MRI, USG, atau metode pemindaian lain
untuk melihat sejauh mana gangguan pada jaringan di sekitar kista, serta
untuk menentukan tindakan pengobatan selanjutnya.
Pengobatan
Kista Dermoid
Tujuan utama dari pengobatan kista dermoid adalah untuk
menghilangkan kista tersebut sepenuhnya. Satu hal yang perlu diperhatikan
adalah bahwa menghilangkan kista dermoid harus dilakukan oleh dokter dan tidak
boleh dilakukan sendiri karena berisiko tinggi menyebabkan infeksi, perdarahan
atau komplikasi lainnya.
Pengangkatan kista dermoid adalah melalui tindakan operasi.
Sebelum operasi dilakukan, penderita perlu diperiksa kembali secara teliti,
mengingat kandungan lemak dari kista dermoid dapat menyebar ke jaringan
sekitarnya atau bagian lain, terutama jika kista sudah terinfeksi bakteri.
Saat melakukan operasi, area kulit di sekitar kista dermoid dibersihkan
terlebih dahulu, lalu diberi suntikan anestesi lokal. Selanjutnya, dilakukan
sayatan untuk mengangkat kista tersebut seutuhnya.
Kista dermoid pada lokasi yang sulit (misalnya kista pada
lidah) dapat dihilangkan dengan teknik bedah minimal invasive (minimally invasive surgical technique).
Sementara dalam kasus kista dermoid indung telur, operasi dilakukan dengan cara
bedah konvesional atau bedah minimal invasive dengan laparoskopi.
Komplikasi
Kista Dermoid
Penanganan kista dermoid dengan tindakan operasi dapat
menimbulkan beberapa komplikasi, di antaranya:
·
Gangguan dalam menelan atau berbicara, pada kasus
kista dermoid pada lidah.
·
Masalah psikologi dan sosial pada anak, misalnya
pada kista dermoid di wajah atau ujung hidung.
·
Abses subdural pada tulang belakang (spinal subdural abscess) akibat
infeksi bakteri dari kista dermoid di saluran sinus dermal (dermal sinus tract).
·
Sakit kepala terus-menerus pasca kesembuhan,
pada kasus kista dermoid di rongga tengkorak (intrakranial).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar