Pengertian Hidrokel
Testis atau buah zakar adalah bagian dari sistem reproduksi pria yang bertugas menghasilkan sperma dan hormon testosteron. Sepasang testis ini menggantung dibawah penis dalam dua lapis kantung yang disebut prosesus vaginalis dan skrotum. Hidrokel umumnya terbentuk di dalam prosesus vaginalis. Pria dewasa penderita hidrokel biasanya merasa tak nyaman karena membengkaknya ukuran skrotum, dan bobotnya juga semakin berat.
Gejala Hidrokeldan Faktor
Resiko Hidrokel
Pada
banyak kasus, tidak ada gejala-gejala khusus yang menandakan munculnya
hidrokel. Namun, kadang ada pula yang merasakan sensasi nyeri, kulit skrotum
kemerahan, dan juga terasa penekanan pada bagian pangkal penis. Umumnya rasa
sakit terasa ketika ukuran skrotum bertambah besar. Ukuran pembengkakan bisa
berubah-ubah dalam sehari. Pada bayi, biasanya pembengkakan hidrokel akan
hilang dengan sendirinya.
Anda
harus berkonsultasi dengan dokter jika:
·
Rasa
nyeri atau pembengkakan yang tiba-tiba muncul pada skrotum, setelah terjadi
trauma pada skrotum.
·
Skrotum
tampak mengalami pembengkakan. Temui dokter, untuk memastikan apakah
pembengkakan yang terjadi tergolong hidrokel atau yang lainnya.
·
Pada
bayi, saat hidrokel tak juga menghilang juga setelah setahun membengkak.
Faktor
risiko terjadinya hidrokel meningkat pada :
·
Bayi
terutama yang lahir prematur. Kelahiran bayi dengan hidrokel adalah satu
hingga dua bayi diantara 100 kelahiran.
·
Pria
dewasa diatas usia 40 tahun. Risiko ini dipengaruhi oleh trauma pada skrotum
dan infeksi termasuk penyakit menular seksual.
Penyebab Hidrokel
Penyebab
kebanyakan hidrokel tidak diketahui. Tapi pada bayi, hidrokel bisa terbentuk
sebelum lahir. Hidrokel juga bisa menjadi tanda adanya celah terbuka antara
dinding perut dan skrotum.
Dalam
kandungan, kedua testis bayi yang berada di bagian bawah rongga perut akan
turun ke dalam skrotum bersama kantung pembungkusnya, prosesus vaginalis.
Cairan akan mengisi dan mengelilingi kedua testis di dalam prosesus vaginalis.
Normalnya celah yang menghubungkan perut dan skrotum akan tertutup sebelum bayi
lahir, atau segera sesudah lahir. Cairan ini biasanya akan terserap secara
perlahan pada tahun pertama setelah bayi lahir.
Akan
tetapi, cairan bisa saja tetap bertahan setelah celah tertutup (hidrokel
nonkomunikan). Ada juga kemungkinan kalau celah tersebut tidak tertutup dan
cairan bisa keluar masuk rongga perut (hidrokel komunikan).
Pada
orang dewasa, hidrokel bisa muncul sebagai hasil dari cedera atau akibat
infeksi pada testis atau epididimis (saluran keluar sperma). Filariasis, sebuah
infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing Wuchereria bancrofti menjadi
penyebab utama hidrokel pada orang dewasa di seluruh dunia.
Diagnosis Hidrokel
Selain
pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan menyarankan tes urine dan darah
untuk mengetahui apakah ada infeksi yang memicu hidrokel. Kemudian, dokter juga
bisa menyarankan pemeriksaan USG untuk menguji apakah pembengkakan
skrotum disebabkan oleh hernia, tumor testis atau sebab yang lainnya.
Tapi
sebelum menyarankan untuk mengetes apapun, hal pertama yang akan diperiksa
dokter adalah kondisi fisik skrotum dengan cara:
·
Menyinari
bagian belakang skrotum dengan lampu senter hingga cahayanya menembus ke depan
(transillumination). Jika ada hidrokel, maka cahaya lampu senter akan
mengindikasikan keberadaan cairan bening di sekitar testis.
·
Memeriksa
konsistensi bagian skrotum yang membengkak.
·
Menekan
perut dan skrotum untuk menguji apakah ada gejala-gejala hernia inguinalis.
Pengobatan Hidrokel
Pada
anak-anak, jika hidrokel masih ada setelah usia dua tahun atau malah timbul
rasa nyeri, maka diperlukan tindakan operasi untuk menghilangkannya.
Untuk
orang dewasa, hidrokel biasanya juga menghilang dengan sendirinya dalam jangka
waktu enam bulan. Oleh karena itu, tindakan medis hanya akan dilakukan jika
hidrokel menyebabkan rasa nyeri atau rasa malu penderita. Operasi pembedahan
hidrokel (hidrokelektomi) hanya dilakukan jika ukuran hidrokel cukup besar
sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dan menekan bagian tubuh lainnya.
Usai
menjalani hidrokelektomi, dokter biasanya akan menyarankan penderita untuk
menggunakan scrotal support strap (sejenis penunjang skrotum yang dipakai
setelah celana dalam) dan mengompres skrotum dengan es batu untuk mengurangi
pembengkakan.
Komplikasi Hidrokel
Kesuburan pria tidak akan terpengaruh
dengan adanya hidrokel. Tapi, beberapa penyakit serius bisa ditandai dengan
munculnya hidrokel. Beberapa penyakit serius itu diantaranya hernia inguinal,
yaitu bagian dari usus seseorang terperangkap dalam dinding perut bagian bawah
(area lipat paha) yang bisa menimbulkan komplikasi mematikan. Kemudian,
hidrokel juga bisa menjadi tanda awal adanya infeksi atau tumor. Baik infeksi
atau tumor bisa menurunkan produksi dan fungsi sperma.