Pengertian
Gastroschisis
Lubang pada dinding perut yang menyebabkan usus atau organ lainnya tergantung di luar tubuh biasanya berada di sebelah kanan pusar. Ukuran lubang tersebut berbeda-beda pada tiap penderita.
Kondisi yang disebabkan oleh gastroschisis hampir mirip dengan omfalokel, namun, pada omfalokel usus dan organ tubuh lainnya tergantung di luar tubuh terbungkus dengan membran tipis.
Gejala dan Penyebab Gastroschisis
Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Gejala-gejala yang umumnya muncul pada penderita gastroschisis adalah:
·
Usus tampak melalui dinding perut dekat tali
pusar.
·
Munculnya benjolan di perut.
Penyebab
pasti gastroschisis pada bayi belum diketahui sampai saat ini. Beberapa bayi
mengalami kondisi ini karena perubahan yang terjadi pada gen atau kromosom
mereka.
Beberapa
ahli percaya, gastroschisis disebabkan adanya gangguan pasokan darah di arteri
untuk pembentukan dinding perut. Gangguan ini terjadi ketika usia kehamilan
memasuki delapan minggu.
Namun,
gastroschisis juga bisa terjadi akibat kombinasi beberapa faktor lain seperti:
·
Usia kehamilan. Janin ibu hamil remaja berisiko lebih
besar terkena gastroschisis daripada ibu hamil yang berusia lebih tua.
·
Makanan
dan minuman yang dikonsumsi ibu hamil.
·
Konsumsi minuman beralkohol dan
merokok.
Wanita yang mengonsumsi minuman beralkohol dan seorang perokok berisiko lebih
besar untuk memiliki janin yang terkena gastroschisis.
·
Obat-obatan
yang dikonsumsi ibu hamil.
·
Pengaruh
lingkungan di sekitar ibu hamil.
Diagnosis Gastroschisis
Diagnosis
merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang
menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik
yang dilakukan dokter sudah cukup untuk mendiagnosis gastroschisis.
Selain
pemeriksaan fisik saat bayi sudah lahir, pemeriksaan ultrasound saat masih
hamil juga bisa mendeteksi adanya gastroschisis. Bayi yang terkena
penyakit ini akan mengalami kesulitan dalam menggerakkan anggota badan dan
penyerapan di usus. Ibu hamil yang janinnya mengalami gastroschisis, biasanya
memiliki cairan ketuban dalam jumlah banyak.
Pengobatan dan Komplikasi
Gastroschisis
Tindakan
yang umumnya dipilih dokter untuk menangani gastroschisis adalah pembedahan
darurat. Bayi yang mengidap penyakit ini biasanya membutuhkan tindakan
pembedahan lebih dari sekali.
Prosedur
umum yang dilakukan saat pembedahan gastroschisis adalah memasukkan kembali
organ yang berada di luar perut, kemudian memasang kain pembalut yang bisa
menekan perut dan menahan usus tetap di dalam rongga perut, sampai luka sembuh
sendiri.
Temperatur
tubuh bayi penderita gastroschisis juga harus dikontrol dengan hati-hati, sebab
organ tubuh yang berada di luar membuat banyak panas tubuh keluar. Usai
pembedahan, bayi penderita gastroschisis juga memerlukan perawatan lain
seperti:
·
Pemberian
nutrisi lewat infus.
·
Pemberian
obat antibiotik untuk mencegah infeksi.
Jika
gastroschisis diketahui sebelum lahir, maka ibu hamil harus dipantau secara
khusus agar janin yang mengidap gastroschisis bisa lahir dengan sehat. Dokter
akan segera merencanakan proses persalinan yang aman dan menyiapkan jenis
penanganan gastroschisis yang akan dilakukan setelah bayi lahir.
Beberapa
komplikasi yang bisa terjadi pada bayi penderita gastroschisis adalah:
·
Gangguan pernapasan.
Pemasukan
organ-organ kembali ke dalam rongga perut yang tidak tepat, bisa membuat bayi
kesulitan untuk mengembangkan paru-paru, sehingga bayi kesulitan bernapas.
·
Matinya usus.
Hal ini bisa
terjadi ketika jaringan usus kekurangan aliran darah atau mengalami infeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar