Pengertian
Cegukan
Cegukan (hiccups / hiccough)
yang mempunyai bahasa medis singultus adalah kontraksi diafragma (otot
di dasar paru-paru, yang membatasi rongga dada dengan rongga perut) karena
mengalami kejang, kekejangan tersebut menyebabkan pita suara menutup dengan
cepat dan terdengarlah suara.
Cegukan umumnya terjadi berulang-ulang setiap
menitnya. Istilah Hiccups/hiccough muncul dari batuk yang berbunyi hik..
hik..(suara saat cegukan). Sedangkan Singultus, diambil dari bahasa
latin singult yang berarti Penarikan nafasnya saat menangis
tersedu-sedu.
Ternyata cegukan itu ada
macam-macamnya juga loh, berdasar lama waktunya cugukan dibedakan menjadi dua
Jenis :
·
Cegukan
yang bersifat ringan.
Cegukan bersifat ringan ini berlangsung
hanya beberapa saat saja. Cegukan ini terjadi akibat adanya
regangan pada lambung. Selain itu perubahan cuaca mendadak (misalnya dari dingin
ke panas atau sebaliknya),makan tergesa-gesa, makan makanan yang terlalu panas
atau dingin, meminum minuman beralkohol atau berkarbonasi, merokok terlalu
banyak, atau mengalami stress juga menjadi sebab terjadinya cegukan ini.
·
Cegukan
yang bersifat menetap/permanen (persistance).
Cegukan bersifat menetap/permanen
(persistance) tejadi secara terus menerus,bukan hanya berhari – hari, tapi juga
bisa berbulan – bulan. Cegukan jenis ini merupakan gejala adanya gangguan di
otak (misalnya gejala tumor di batang otak), gejala stroke (pada penderita
stroke sering timbul cegukan), infeksi di susunan saraf pusat (otak), adanya
herpes di dada sehingga mengganggu saraf tepi, selain itu juga karena gangguan
metabolik seperti pada penderita diabetes, atau penderita kelainan ginjal
karena uremia. Juga karena gangguan elektrolit (kurang kalium), termasuk
pengaruh obat-obatan.
Pemicu
Cegukan
Sebagian besar cegukan berlangsung singkat atau
hanya beberapa menit. Hal ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Cegukan
singkat ini diduga terpicu oleh beberapa hal, di antaranya akibat:
·
Minuman panas.
·
Minuman bersoda.
·
Minuman beralkohol.
·
Mengonsumsi makanan pedas.
·
Makan terlalu cepat.
·
Merokok.
·
Stres, takut, atau gembira.
·
Perut yang kembung
Namun dalam beberapa kasus, cegukan juga ada yang
bisa berlangsung lama, yaitu lebih dari dua hari. Biasanya cegukan seperti ini
disebabkan oleh masalah kesehatan atau kondisi-kondisi yang mendasari, seperti:
·
Gangguan metabolism seperti,
hipoglikemia, hiperglikemia, dan diabetes.
·
Gangguan syaraf vagus, minsalnya akibat
meningitis, faringitis, dan penyakit gondok.
·
Gangguan system saraf, seperti cedera
berat pada otak, radang jaringan otak atau ensefalitis, tumor, dan stroke.
·
Gangguan pernafasan, seperti penyakit,
pleuritis, pneumonia, dan asma.
·
Reaksi psikologis, seperti stres,
gembira,
sedih, takut, atau syok.
·
Gangguan pencernaan, seperti obstruksi
usus, radang usus, dan penyakit reflukgastroesofagus (GERD).
Cegukan yang berlangsung lama juga bisa disebabkan
oleh konsumsi obat-obatan.
·
Obat-obatan kemoterapi untuk penanganan
kanker.
·
Obat golongan opioid atau pereda nyeri,
seperti metadon dan morfin.
·
Benzodiazepine atau obat penenang untuk
mengatasi kecemasan.
·
Anastesi atau obat bius praoperasi.
·
Methyldopa,yaitu obat untuk hipertensi.
·
Barbiturate, yaitu obat pencegah kejang.
·
Kortikosteroid,yaitu obat untuk
mengatasi pembengkakan dan radang.
Temuilah dokter jika Anda mengalami cegukan lebih
dari dua hari. Dikhawatirkan cegukan yang berlangsung lama tersebut menjadi
gejala bahwa Anda menderita suatu kondisi serius.
Diagnosis
cegukan
Dalam mendiagnosis cegukan yang berlangsung lama,
sejumlah tes mungkin akan dilakukan oleh dokter, di antaranya:
·
Endoskopi.
Pemeriksaan
dengan menggunakan selang kecil yang dilengkapi lampu dan kamera ini dilakukan
jika cegukan diduga berkaitan dengan gangguan pencernaan, misalnya penyakit
asam lambung atau refluks gastroesofagus (GERD).
·
Elekrokardiogram.
Pemeriksaan
dengan mengukur aktivitas elektrik di dalam jantung ini dilakukan jika cegukan
diduga berkaitan dengan gangguan jantung.
·
Pemindaian sinar-X, pemindaian dengan
tomografi terkomputerisasi atau CT scan, dan pemindaian dengan resonansi magnetic
atau MRI.
Salah
satu dari ketiga pemindaian ini bisa dilakukan jika dokter menduga cegukan
disebabkan oleh infeksi atau tumor.
·
Pemeriksaan darah.
Tes
ini dilakukan jika cegukan diduga disebabkan oleh gangguan hati, ginjal, atau
diabetes.
Pengobatan
cegukan
Jika cegukan bukan disebabkan oleh kondisi yang
mendasari atau reaksi obat-obatan, maka cegukan tersebut biasanya akan reda
dengan sendirinya tanpa harus diberi obat.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan
untuk membantu menghentikan cegukan lebih cepat, meski cara-cara ini belum
terbukti secara medis.
·
Lakukan posisi telungkup untuk menekan
dada Anda ke lantai.
·
Berbaring atau duduk sambil menarik
kedua lutut hingga menyentuh dada.
·
Bernapas di dalam kantung yang terbuat
dari kertas.
·
Mengecap cuka.
·
Menelan gula pasir.
·
Menggigit lemon.
·
Menahan napas dalam waktu yang relatif
singkat.
·
Minum air dingin secara perlahan-lahan.
Jika cegukan disebabkan oleh suatu masalah kesehatan
atau akibat reaksi obat-obatan yang dikonsumsi, maka cegukan baru dapat
dihentikan setelah hal-hal tersebut diatasi.
Contohnya jika asma menjadi
penyebab cegukan, maka asma tersebut harus ditangani terlebih dahulu. Jika
cegukan terjadi akibat reaksi penggunaan suatu obat, maka biasanya dokter akan
menyesuaikan dosis obat tersebut atau bahkan menggantinya dengan obat lain yang
tidak menyebabkan efek samping cegukan.
Pengobatan cegukan yang tidak diketahui penyebabnya
·
Gabapentin.
·
Metoclopramide.
·
Baclofen.
·
Haloperidol.
·
Chlorpromazine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar