Pengertian Hamil Anggur
Hamil anggur termasuk masalah kesehatan yang jarang terjadi. Kondisi ini perlu ditangani secepat mungkin untuk menghindari risiko komplikasi. Contoh komplikasi yang dapat terjadi adalah penyakit trofoblastik gestasional.
Penyebab Hamil Anggur
Penyebab
hamil anggur adalah ketidakseimbangan kromosom. Kelainan ini dapat terjadi jika
sel telur yang dibuahi tidak memiliki infromasi genetika atau satu sel telur
normal dibuahi oleh dua sperma secara bersamaan. Penyebab inilah yang akan
mengelompokkan hamil anggur dalam dua kategori, yaitu hamil anggur lengkap dan parsial.
Hamil
anggur lengkap terjadi ketika sel telur tanpa informasi genetika dibuahi oleh
sperma dan tidak berkembang menjadi fetus, melainkan sekumpulan jaringan
abnormal yang lama-kelamaan dapat memenuhi rahim.
Sedangkan
hamil anggur parsial muncul jika satu sel telur normal dibuahi oleh dua sperma.
Jaringan plasenta abnormal akan tumbuh bersamaan dengan fetus yang juga
abnormal. Jaringan fetus tersebut umumnya akan mengalami kerusakan fatal dan
tidak akan berkembang secara normal.
Gejala Hamil Anggur
Hamil anggur
pada awalnya menyebabkan gejala yang sama dengan kehamilan normal. Namun
setelah beberapa waktu, gejala-gejala berikut bisa muncul:
·
Pendarahan
dari vagina, khususnya pada trimester pertama.
·
Mual
dan muntah yang parah.
·
Rahim
yang tampak lebih besar dari usia kandungan yang seharusnya.
·
Keluarnya
jaringan berbentuk anggur dari vagina.
·
Hipertensi.
·
Kista
ovarium.
·
Anemia.
·
Nyeri
pada tulang panggul.
Karena
kemiripan indikasinya dengan kehamilan biasa, kondisi hamil anggur cenderung
tidak disadari oleh pengidap. Periksakan diri Anda ke dokter sesegera mungkin
jika merasakan kejanggalan, terutama pada awal masa kehamilan.
Faktor Resiko Hamil Anggur
Terdapat
beberapa faktor yang diduga bisa mempertinggi risiko seorang wanita untuk
mengalami hamil anggur. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:
·
Usia
ibu saat hamil. Risiko hamil anggur cenderung lebih tinggi untuk wanita yang
hamil pada usia 40 tahun ke atas atau 20 tahun ke bawah.
·
Pernah
mengalami hamil anggur sebelumnya.
·
Pernah
keguguran.
Proses Diagnosis Hamil Anggur
Hamil
anggur cenderung menyebabkan gejala yang sama dengan kehamilan normal sehingga
bisa sulit terdeteksi tanpa pemeriksaan yang lebih mendetail, yaitu melalui USG
dan tes darah.
Kondisi
ini umumnya diketahui melalui proses USG pada trimester pertama kehamilan,
tepatnya minggu 10-14. Tes darah juga akan dianjurkan untuk mengukur kadar
hormon HCG Anda yang berhubungan dengan kehamilan.
Langkah Penanganan Hamil Anggur
Jika
positif didiagnosis mengalami hamil anggur, dokter akan menganjurkan Anda untuk
menjalani penanganan secepatnya. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Operasi
pengangkatan jaringan abnormal pada hamil anggur merupakan metode penanganan
utama yang umumnya disarankan. Langkah ini dapat dilakukan melalui beberapa
prosedur yang meliputi:
·
Kuret.
·
Histerektomi
atau pengangkatan rahim. Proses ini hanya dilakukan jika Anda tidak ingin memiliki
keturunan lagi.
Setelah
menjalani prosedur pengangkatan, dokter akan mengulangi pemeriksaan kadar
hormon HCG. Pasien yang masih memiliki hormon HCG biasanya membutuhkan
penanganan lebih lanjut.
Proses
pemeriksaan HCG dilakukan tiap dua minggu selama setengah hingga satu tahun
untuk memastikan tidak ada sel-sel abnormal yang kembali tumbuh dan memantau
gejala-gejala dari penyakit trofoblastik.
Sel-sel tersebut umumnya akan mati
dalam rahim pada sebagian besar pengidap. Tetapi jika terdapat indikasi dari
penyakit trofoblastik, pengidap akan membutuhkan penanganan melalui kemoterapi.
Selama
menjalani proses pemantauan ini, pasien dianjurkan untuk menunda kehamilan.
Sedangkan pasien yang menjalani kemoterapi umumnya akan kembali mengalami
siklus menstruasi dalam setengah tahun setelah proses pengobatan selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar