Pengertian
Dislokasi
Dislokasi adalah cedera pada sendi. Cedera ini terjadi ketika tulang bergeser dan keluar dari posisi normalnya pada sendi. Sebagian besar kasus dislokasi terjadi akibat benturan yang dialami oleh sendi. Contohnya saat bermain basket atau jatuh dari sepeda.
Diskolasi umumnya terjadi pada jari dan bahu. Meski demikian, persendian lain seperti lutut, pinggul, siku tangan, maupun pergelangan kaki juga bisa mengalami cedera ini.
Gejala
Dislokasi
Gejala
utama dislokasi biasanya akan terlihat melalui kejanggalan yang muncul pada
bentuk sendi. Misalnya, muncul benjolan aneh di dekat tempurung atau soket
sendi. Sendi tersebut juga akan mengalami pembengkakan, lebam, terasa sangat
sakit, serta tidak bisa digerakkan. Sensasi geli atau kebas juga terkadang
muncul di sekitar atau di bawah sendi yang mengalami dislokasi.
Cedera
ini termasuk kondisi darurat yang membutuhkan penanganan medis untuk
mengembalikan tulang pada posisi yang seharusnya. Karena itu, segera ke rumah
sakit jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala tersebut.
Diagnosis
dan Pengobatan Dislokasi
Cedera
ini cenderung sulit dibedakan dengan patah tulang. Selain memeriksa kerusakan
bentuk sendi dan sirkulasi darah di area tersebut, dokter juga akan
menganjurkan X-ray serta MRI scan untuk memastikan diagnosis.
Keadaan kulit di area itu juga diperiksa untuk mencari adanya luka terbuka.
Setelah
Anda positif mengalami dislokasi sendi, dokter akan menentukan pengobatan yang
akan Anda jalani berdasarkan sendi yang mengalami dislokasi dan tingkat
keparahannya. Berikut ini adalah beberapa langkah penanganan yang umumnya
dilakukan.
·
Mengembalikan
tulang pada posisi yang seharusnya secara manual atau disebut tindakan reduksi.
·
Menghambat
gerakan sendi setelah posisi tulang dikembalikan atau disebut imobilisasi.
Contohnya dengan memakai penyangga sendi, biasanya beberapa minggu.
·
Operasi.
Prosedur ini dibutuhkan jika proses pengembalian tulang manual tidak bisa
dilakukan; terjadi komplikasi seperti kerusakan pembuluh darah, saraf, ligamen
di sekitar lokasi dislokasi; atau dislokasi terjadi berulang kali.
·
Proses
rehabilitasi. Program ini akan dijalani oleh pasien setelah penyangga dilepas
dan bertujuan untuk melatih sendi agar mobilitas serta kekuatan sendi yang
cedera bisa kembali seperti semula.
Selain
penanganan secara profesional, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita
lakukan setelah sendi diobati oleh dokter, untuk membantu penyembuhan sendi
yang cedera.
Langkah-langkah tersebut adalah:
·
Mengistirahatkan
sendi yang mengalami dislokasi.
Pastikan Anda
menghindari gerakan yang memicu rasa sakit atau menyebabkan cedera.
·
Mengompres
sendi yang cidera dengan air hangat dan es.
Kompres dingin
dapat mengurangi inflamasi serta rasa sakit. Sedangkan kompres hangat akan
membantu mengendurkan otot yang tegang.
·
Menggunakan
obat pereda sakit jika dibutuhkan.
misalnya ibuprofen.
·
Melatih
sendi yang cedera sesuai petunjuk dokter atau ahli terapi
Ini dilakukan untuk membantu sendi Anda terbiasa
dengan gerakan kembali dan tidak kaku.
Komplikasi
Dislokasi
Jika dibiarkan begitu saja tanpa penanganan medis,
dislokasi akan semakin parah dan bisa menyebabkan beberapa komplikasi.
Di
antaranya meliputi:
·
Kerusakan saraf atau pembuluh darah pada
atau di sekitar sendi.
·
Sobeknya otot, ligamen, dan tendon pada
sendi yang cedera.
·
Munculnya arthritis pada sendi yang
cedera seiring bertambahnya usia pengidap.
·
Meningkatnya kemungkinan cedera untuk
kembali terjadi. Komplikasi ini biasanya terjadi pada pengidap dislokasi yang
parah atau terjadi berulang kali.
Pencegahan
Dislokasi
Waspada dan berhati-hati dalam setiap aktivitas
merupakan cara utama untuk menghindari dislokasi. Langkah ini bisa dilakukan
dengan cara:
·
Menghindari aktivitas atau gerakan yang
menjadi penyebab dislokasi.
·
Menggunakan pelindung saat berolahraga,
misalnya helm saat bersepeda.
·
Memastikan rumah Anda merupakan
lingkungan yang ramah anak, misalnya tidak membiarkan barang-barang berserakan
di lantai agar tidak ada yang tersandung.
·
Senantiasa memperhatikan dan mengawasi
anak Anda.
·
Mengajarkan sikap hati-hati dan
kewaspadaan pada anak Anda, misalnya untuk berpegangan pada pagar tangga saat
naik atau turun tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar