Pengertian
Gangrene
Gangrene adalah kondisi yang terjadi ketika jaringan
tubuh mati. Kondisi serius ini umumnya berawal dari bagian-bagian tubuh paling
ujung seperti tungkai, jari kaki, atau jari tangan. Meski demikian, gangrene
juga bisa terjadi pada otot serta organ dalam kita.
Kondisi tersebut mungkin dipicu oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya meliputi:
·
Cedera parah dan luka operasi.
·
Infeksi.
·
Diabetes. Kadar gula yang tinggi dapat merusak
saraf dan pembuluh darah.
·
Gangguan pada pembuluh darah, seperti Peripheral
Artery Disease/PAD (penumpukan lemak dalam arteri menghalangi
suplai darah ke otot kaki), atau aterosklerosis (penyempitan arteri dan
penyumbatan tumpukan lemak dalam arteri).
·
Obesitas. Di samping gangrene, obesitas juga
dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit lain.
·
Merokok.
·
Fenomena Raynaud, yaitu kondisi di mana pembuluh
darah yang memasok darah ke kulit (terutama, pada jari kaki atau jari tangan)
memiliki reaksi abnormal terhadap suhu dingin.
·
Sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya pada pengidap
HIV), kekurangan gizi, kecanduan minuman keras kronis, penggunaan obat-obatan terlarang,
serta kemoterapi. Pada kelompok orang-orang tersebut, infeksi ringan pun bisa
berubah serius dan memicu gangrene.
Gangrene terbagi dalam beberapa kategori berdasarkan penyebabnya. 4 Kategori utama gangrene adalah sebagai berikut.
·
Gangrene kering yang terjadi karena terhambatnya
aliran darah ke bagian tubuh tertentu.
·
Gangrene basah yang dipicu oleh cedera dan
infeksi bakteri.
·
Gangrene gas yang menyerang jaringan otot.
Bakteri penyebabnya akan melepaskan gas, sehingga kulit lama-kelamaan akan membentuk
gelembung udara, seperti melepuh.
·
Gangrene internal akibat terhambatnya aliran
darah ke organ-organ dalam tubuh.
Gangrene memiliki lingkup gejala yang luas, tergantung dari penyebabnya. Secara umum, gejala-gejala gangrene dapat meliputi:
·
Awalnya tampak tanda infeksi merah dan bengkak.
·
Pada gangrene internal, bagian yang terserang
terasa sangat sakit atau kebas (kehilangan sensasi sentuhan sama sekali).
·
Muncul luka atau lepuhan yang berdarah atau
disertai nanah yang berbau busuk.
·
Kulit pada area yang terkena tampak keriput dan
kering, serta berbatas jelas dengan area kulit yang sehat.
·
Perubahan warna kulit, misalnya pucat, merah,
ungu, atau bahkan hitam.
·
Demam.
Gangrene
termasuk kondisi serius yang membutuhkan penanganan darurat. Segera ke rumah
sakit jika Anda mengalami gejala-gejala di atas.
Pengidap
gangrene juga berpotensi tinggi untuk mengalami syok sepsis akibat masuknya
bakteri ke aliran darah. Kondisi ini akan memicu tekanan darah yang turun
secara drastis dan mengancam jiwa.
Diagnosis Gangrene
Pada
tahap awal pemeriksaan, dokter akan mengecek kondisi fisik dan luka pasien,
serta menanyakan riwayat kesehatan pasien dan keluarga. Untuk memastikan
diagnosis, dokter juga mungkin menganjurkan beberapa pemeriksaan lebih lanjut
seperti:
·
Tes
darah untuk mengecek apakah terjadi infeksi.
·
Pengambilan
sampel jaringan, cairan, atau darah dari luka. Jika dibutuhkan, operasi kecil
akan dilakukan untuk mengambil sampel jaringan dari bagian dalam organ tubuh
yang terserang. Langkah ini dilakukan guna mengecek penyebaran gangrene dalam
tubuh.
·
MRI atau CT
scan.
·
X-ray.
Metode Pengobatan Gangrene
Jaringan
yang sudah mengalami gangrene tidak bisa disembuhkan lagi. Karena itu,
penanganan gangrene sedini mungkin akan meningkatkan kemungkinan Anda untuk
pulih. Langkah-langkah pengobatan gangrene secara umum meliputi:
·
Operasi.
Langkah ini
digunakan untuk mengangkat jaringan mati sehingga penyebaran gangrene bisa
dicegah, sekaligus memungkinkan jaringan yang sehat untuk pulih. Pencangkokan
kulit kemudian akan dilakukan untuk memperbaiki kulit yang rusak akibat
gangrene. Namun, terkadang ada pengidap gangrene yang terpaksa menjalani
amputasi, khususnya pada kondisi gangrene yang parah. Operasi untuk memperbaiki
pembuluh darah agar aliran dan pasokan darah lancar juga mungkin dilakukan.
·
Menangani atau mencegah infeksi.
Dengan
antibiotik dalam bentuk obat minum atau infus.
·
Terapi oksigen hiperbarik.
Proses
penyembuhan menggunakan ruang atau tabung beroksigen murni bertekanan kuat.
Peningkatan kadar dan tekanan oksigen akan memungkinkan darah untuk membawa
lebih banyak oksigen sehingga perkembangan bakteri bisa diperlambat.
Langkah
Pencegahan Gangrene
Gangrene dapat dihindari jika ditangani sebelum
kerusakan jaringan terjadi. Beberapa langkah pencegahan yang bisa kita lakukan
adalah:
·
Mengendalikan
kondisi penyebab gangrene.
Contohnya,
menjaga kesehatan kaki pada pengidap diabetes atau aterosklerosis. Periksakan
ke dokter jika ada luka, infeksi, atau perubahan warna kulit pada kaki Anda.
·
Menerapkan gaya
hidup sehat.
Misalnya
dengan menghindari makanan berlemak untuk mencegah penumpukan lemak dalam
pembuluh darah, menurunkan berat badan hingga angka ideal, serta rutin
berolahraga.
·
Berhenti merokok.
Karena
merokok dapat memicu penyumbatan pada arteri.
·
Mencegah infeksi.
Rawat
dan jaga luka terbuka agar tetap bersih dan kering hingga sembuh untuk
menghindari infeksi.
·
Membatasi konsumsi minuman keras.
Batas konsumsi
minuman keras yang dianjurkan dalam sehari adalah 2-2,5 kaleng bir berkadar
alkohol 4,7 persen untuk pria, dan maksimal 2 kaleng bir berkadar alkohol 4,7
persen untuk wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar